Tahun Baru Imlek: 11 Hidangan Tradisional yang bawa keberuntungan

Tahun Baru Cina, Imlek atau Sincia, yang dirayakan oleh warga keturunan Tionghoa di berbagai belahan dunia, merupakan salah satu tradisi yang sudah turun temurun sejak beribu-ribu tahun lalu. Segenap warga diaspora Tiongkok yang sudah menetap di berbagai negara sejak beberapa generasi, turut merayakan selebrasi Tahun Baru yang jatuh pada awal tahun dan bertepatan dengan berakhirnya musim hujan. Hujan di saat perayaan tahun baru Imlek ternyata diyakini membawa hoki, alias keberuntungan.

Nah, bagaimana dengan hidangan? Ternyata, selain hujan yang membawa hoki, berbagai hidangan tradisional khas Cina dan Peranakan juga diyakini akan memberikan keberuntungan bagi seluruh keluarga yang berkumpul di meja makan untuk menyantap makanan ini, sekaligus menikmati momen berharga berbagi kebersamaan. Jumlah makanan yang banyak, konon, juga menentukan kelancaran rejeki keluarga yang menikmati hidangan tersebut.

Tahun Baru Imlek: Hidangan di meja yang membawa keberuntungan

“Gagasan dari makan bersama di saat perayaan Tahun Baru Imlek, adalah bahwa kemakmuran ditentukan dari apa yang tersaji di atas meja, dan harus dalam jumlah banyak,” demikian jelas Kian Lam Kho, chef profesional dan penulis buku resep masakan tradisional khas Cina. “Harus ada elemen ayam, bebek, atau ikan utuh. Ini berangkat dari ide bahwa kita sudah sukses di tahun sebelumnya dan akan melanjutkan kesuksesan ini ke tahun yang baru dan tahun-tahun berikutnya.”

Sama seperti kesempatan hari-hari raya besar lainnya, masakan yang disajikan saat Tahun Baru Imlek mempunyai arti simbolis dalam perayaan itu sendiri, dan tentu saja – harus bercitarasa lezat dan menghangatkan hati seluruh keluarga yang menikmatinya bersama-sama.

Hidangan Imlek punya arti masing-masing yang spesial

“Makanan seperti ikan, buah dan dim sum punya arti khusus dan tak hanya sekedar makanan saja, lho. Hidangan-hidangan tersebut bukan sekedar kudapan, tapi merupakan simbol keberuntungan, kemakmuran dan kebahagiaan. Menikmati masakan tradisional yang mengandung simbol keberuntungan, kemakmuran serta kebahagiaan ini, ternyata sangat penting saat Tahun Baru Imlek, sehingga membawa hal-hal positif tersebut di tahun baru yang akan berjalan ini.”

Ada beberapa lapis simbol yang diperhitungkan saat menentukan hidangan yang dipercaya membawa keberuntungan Tahun Baru Imlek. Misalnya, bagaimana kita menyebut nama makanan tersebut, bagaimana kita mempersiapkan dan memasak hidangannya, semua hal itu digabungkan bersama hingga menjadi simbol hoki.

Masakan Imlek bervariasi sesuai suku dan daerah asalnya di Cina

Nah, ternyata, Republik Rakyat Cina yang luar biasa besar dan punya populasi lebih dari satu miliar jiwa, juga punya tradisi yang beragam. Masakan yang dihidangkan di kesempatan Tahun Baru Imlek juga berbeda-beda sesuai dengan suku dan daerah asalnya di Cina, lalu, dengan bermigrasinya warga Cina tersebut ke berbagai belahan dunia, semakin banyak pula variasi hidangan yang disajikan saat Imlek tiba.

Demikian juga di Indonesia, kebanyakan masyarakat Indonesia yang keturunan Tionghoa ternyata sudah menetap di Indonesia sejak lama, bahkan sejak beberapa generasi. Dipadukan dengan budaya Indonesia sendiri, masakan Cina Peranakan sudah punya kekhasan sendiri dan citarasa yang berbeda dengan masakan asalnya dahulu kala.

11 hidangan di bawah ini merupakan hidangan yang biasa kita temui di Indonesia saat perayaan Imlek.

1. Kue Keranjang (Nian Gao)

Kue Keranjang adalah nama Indonesia bagi Nian Gao, yang terjemahannya secara harafiah artinya “Kue Tahun Baru” atau “Kue Tahun”, merupakan kue khas yang dibuat dari tepung beras ketan. Kue ini bisa manis atau bisa pula asin, tergantung daerah pembuatnya. Yang jelas, kue ini punya tekstur lengket dan padat.

Nian Gao, kata Nian sendiri berarti tahun dan Gao berarti kue dan juga terdengar seperti kata tinggi, oleh sebab itu kue keranjang sering disusun tinggi atau bertingkat. Makin ke atas makin mengecil kue yang disusun itu, yang memberikan makna peningkatan dalam hal rezeki atau kemakmuran.

Seringnya, kue keranjang kita temui dalam bungkusan kertas minyak, dengan tulisan Cina. Kebanyakan yang kita temui di Indonesia adalah kue keranjang yang berasal muasal dari Cina Selatan dan punya rasa manis. Kue ini biasa diberikan sebagai hadiah keberuntungan di Tahun Baru Imlek. Sedangkan versi yang asin, biasa ditemui di Shanghai dan restoran-restoran Cina Utara.

2. Ikan utuh

“Ikan adalah salah satu simbol hidangan terpenting untuk Tahun Baru Cina,” jelas Chef Kho, seraya menambahkan bahwa ikan hampir selalu disajikan di semua kesempatan perayaan, dengan berbagai jenis cara penyajian dan cara masak. Dipanggang, dikukus, direbus, ikan tetap harus utuh.

“Cara menyebut ikan di dalam bahasa Mandarin dan banyak dialek bahasa Cina lainnya adalah ‘yú’, yang penyebutannya sama dengan ‘sisa’,” demikian jelas Chef Kho. “Maksudnya, setiap tahun, kita punya banyak sekali kelebihan makanan dan rejeki, sehingga kita masih bisa punya sisa kelebihan kemakmuran tersebut untuk tahun berikutnya.”

3. Ayam utuh

“Kebersamaan sebuah keluarga adalah sesuatu yang sangat penting bagi perayaan Tahun Baru Imlek, dan menyajikan seekor ayam utuh adalah simbol dari keutuhan keluarga. Menyajikan seekor ayam utuh merupakan simbol bahwa seluruh keluarga bertemu dan tetap dipersatukan oleh hubungan kekeluargaan saat Imlek,” jelas Chef Kho.

Ayam bisa dimasak dengan berbagai cara, mulai dari dipanggang maupun dibakar, yang jelas, ayam tersebut sebagaimana ikan, tetap harus utuh seutuh-utuhnya.

4. Dim Sum (Jiao Zi)

Dim sum harus dibentuk sesuai dengan bentuk uang di zaman dahulu kala, yang berupa emas dan perak,” sambung Chef Kho. “Bentuk dim sum ini menjadi simbol kemakmuran, bahwa kita menyantap uang kita sendiri saking makmurnya,” jelas Chef Kho seraya tertawa.

Dim sum yang berwarna putih itu merupakan simbol uang dari perak, sedangkan dim sum berwarna kuning terbuat dari telur dengan isian sayur dan daging di dalamnya adalah simbol dari uang emas masa lalu,” Chef Kho lanjut membahas bentuk dim sum unik untuk Imlek.

Menurut pakar budaya Cina sendiri, dahulu kala orang juga mempercayai bahwa isian dim sum sendiri punya konotasi keberuntungan yang berbeda-beda. Dim sum yang diisi dengan daging dan kol dan disantap saat Tahun Baru Imlek dianggap beruntung dan membawa dampak positif untuk tubuh dan pikiran, sedangkan dim sum berisi kol fermentasi dianggap membawa kesialan dan sebaiknya dihindari saat perayaan Tahun Baru Imlek.

5. Ronde manis (Tang Yuan)

Punya citarasa manis legit dan tekstur seperti kue mochi, tang yuan alias ronde manis / wedang ronde sering dikira makanan khas Jawa saja. Yang benar, makanan ini dibawa oleh pedagang Cina yang datang ke Jawa di abad silam, lantas, seiring dengan menetapnya para pedagang Cina tersebut, makanan ini jadi tradisi yang diadaptasi dan masuk berasimilasi dalam budaya negeri kita.

Tang yuan dalam perayaan Tahun baru Imlek memiliki filosofi dan makna sebagai pengikat artau perekat ikatan kekeluargaan, kekerabatan atau hubungan sosial. Pelafalan dan bentuk tang yuan yang bulat dikaitkan dengan reuni dan kebersamaan dalam tradisi Tiongkok. Apalagi sifat tepung ketan yang menjadi bahan utama yang lengket dan liat saat ditarik, menunjukkan betapa eratnya ikatan yang bisa dibangun antar anggota keluarga atau kerabat seperti layaknya bola-bola tang yuan yang kenyal.

Dengan banyak makan ronde atau tang yuan yang hangat di perayaan Imlek, diharapan keluarga akan tetap bersatu, erat, harmonis, bahagia dan tidak terpisahkan.

6. Tumis Jamur Shitake saus tiram

Tumis jamur Shitake saus tiram dengan sawi hijau bokchoy adalah jenis hidangan sayur yang biasanya disajikan saat Imlek. Hidangan yang berasal dari Shanghai ini dimasak dengan api kecil dan punya citarasa lezat. Maknanya adalah, sekali lagi, kebersamaan.

Hidangan ini juga cocok bagi anggota keluarga yang menerapkan gaya makan vegetarian. Mudah dibuat dan juga bisa jadi pilihan sehat.

7. Jeruk Mandarin Shantang

Jeruk Mandarin Shantang berukuran mini adalah jenis buah yang paling banyak disajikan di meja makan saat Sinchia. Tradisi ini berawal dari daerah Kanton.

Alasan di balik kepopuleran jeruk ini saat Tahun Baru Imlek, adalah bahwa kata untuk menyebut jeruk dalam bahasa Cina adalah ‘chéng’ yang punya pengucapan / lafal yang sama dengan kata yang artinya ‘keberuntungan’.

“Biasanya, jeruk disajikan sebagai penutup mulut setelah selesai makan, juga dibawa sebagai buah tangan atau hantaran saat pergi mengunjungi saudara,” demikian tutur Chef Kho.

8. Mie Panjang Umur

Berasal dari daerah-daerah di Cina Selatan, Mie Panjang Umur awalnya disiapkan dalam satu untai yang sangat panjang dan hanya berupa satu untaian tunggal saja.

“Zaman sekarang sih, mie panjang umur biasanya hanya terdiri dari mie-mie yang cukup panjang, tapi bukan merupakan satu untaian tunggal saja,” jelas Chef Kho.

Biasanya, mie panjang umur digoreng dengan berbagai topping seperti potongan filet ayam, bakso, sayur dan telur, atau disajikan seperti mie dengan kuah kaldu.

9. Permen dan buah kering

“Segala sesuatu yang bercitarasa manis, seperti permen atau buah kering, sangat umum disajikan saat Tahun Baru Imlek, sebab rasa manisnya merupakan simbol dari kehidupan yang manis dan bahagia pula,” tutur Chef Kho.

10. Buah Jujube / Kurma merah Cina

Buah tradisional yang biasa disajikan saat Tahun Baru Imlek, Jujube yang berwarna merah ini sesuai dengan warna merah yang merupakan simbol keberuntungan, kemakmuran dan kebahagiaan. Buah kecil ini punya berbagai khasiat, mulai dari antioksidan hingga anti inflamasi, yang bisa membantu menjaga kesehatan dan melawan sederet penyakit kritis.

“Warna merah dari buah Jujube diyakini selaras dengan prinsip warna merah yang membawa keberuntungan,” jelas Chef Kho. Inilah mengapa kebanyakan warna yang mendominasi perayaan hari-hari besar di Cina adalah warna merah.

11. Lumpia

Lumpia sayur atau lumpia daging merupakan hidangan yang populer di mana-mana, sepanjang tahun pula. Merupakan salah satu hidangan favorit saat Tahun Baru Imlek, lumpia merupakan simbol kekayaan.

Alasannya adalah karena lumpia mirip dengan batangan emas, sehingga “memakan lumpia artinya memakan batangan emas”, demikian konon kepercayaan mengenai lumpia sebagai makanan pembawa keberuntungan ini.

 

Tahun Baru Imlek penuh rezeki dan kesempatan

Generali Indonesia mendoakan Tahun Baru Imlek yang penuh rezeki dan kesempatan bagi pembaca yang merayakan! Untuk menemani kamu mengejar segala mimpi dan ambisi unikmu, jangan sampai lupa untuk segera memiliki proteksi diri. 

Jangan asal pilih asuransi, harus Yang Unik Untukmu sesuai dengan uniknya dirimu seperti solusi proteksi dari Generali Indonesia. Dalam menghadapi risiko penyakit kritis yang menghantui, Generali Indonesia mengajak kamu untuk #JadiLebihTangguh lewat perlindungan asuransi penyakit kritis.

Generali Indonesia paham kamu butuh solusi Yang Unik Untukmu.


Baca artikel-artikel Generali Healthy Living seputar pengaturan keuangan, tips keluarga dan tips praktis seputar kesehatan

Cegah kanker dan perbaiki mood dengan vitamin D

Mindfulness: Manfaat aktivitas meditasi untuk pasien stroke

Hindari penyakit kritis: Ini pentingnya rutin check up medis

Serangan jantung di orang berusia muda: Apa saja sebabnya

Share
love this article :