Begini Caranya Menjadi Agen Asuransi Terbaik 

Agen asuransi merupakan profesi yang serius dan penting. Bila ditekuni dengan baik, bisa bikin makmur juga lho! Tak kalah pentingnya dengan profesi dokter, pengacara, akuntan, ataupun jurnalis, tenaga pemasar asuransi juga telah memiliki kode etik tersendiri. Terus gimana sih caranya untuk menjadi agen asuransi terbaik ?

Saat ini asuransi investasi atau asuransi unit link yang menggabungkan dua  manfaat  dalam satu premi, proteksi dan investasi, merupakan produk primadona perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. Produk tersebut menjadi tulang punggung perusahaan. Berkembangnya asuransi unit link tak lepas dari peran penting para agen asuransi terbaik dari tiap-tiap perusahaan asuransi. 

Setiap perusahaan asuransi memiliki istilah tersendiri untuk menyebut  tenaga pemasar produk mereka. Ada yang menyebutnya financial advisor, ada juga yang menyebut financial consultan. Namun secara umum, disebut agen.  Menurut Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), pada dasarnya agen adalah: "seseorang atau badan hukum yang kegiatannya memberikan jasa pemasaran produk asuransi jiwa untuk dan atas nama Perusahaan Asuransi Jiwa." 

Sementara itu yang disebut dengan Tenaga Pemasar adalah Agen dan Tenaga Pemasar Non Agen. Siapa itu Tenaga Pemasar Non Agen? Yakni seseorang selain Agen yang bekerja untuk suatu pihak yang memiliki kerjasama pemasaran produk asuransi jiwa dengan Perusahaan Asuransi Jiwa dan bertugas untuk memasarkan produk asuransi jiwa. 

Penghasilan Agen Asuransi 

Berbicara mengenai suatu profesi tentu tak lepas dari potensi penghasilannya. Demikian pula untuk seorang agen asuransi. Penghasilan dari tenaga pemasar asuransi ini tergantung dari komisi hasil penjualan produk asuransi kepada nasabah. Komisi tersebut dihitung berdasarkan presentase dari premi yang dibayarkan oleh konsumen.  

Laporan Kajian Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan: Unit Link yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2017  menyebutkan, secara umum perusahaan asuransi jiwa memberikan komisi yang cukup besar di tahun pertama, dan menurun di tahun berikutnya sampai dengan tahun kelima. Yakni komisi 30% di tahun pertama, 10% di tahun kedua, dan 5% di tahun ketiga sampai kelima kepesertaan konsumen.

Adapun besarnya premi asuransi unit link yang dibayarkan oleh seorang nasabah dapat  mencapai Rp15 juta hingga Rp100 juta per tahun. Bila agen asuransi mendapat komisi di tahun pertamanya sebesar 30%, maka potensi pendapatan seorang agen asuransi berkisar Rp4,5juta hingga Rp30juta, hanya dari satu orang nasabah, di tahun pertama. Bila memiliki 10 nasabah, maka potensi pendapatannya sekira Rp45juta hingga Rp300juta per tahun. 

Selain itu, biasanya perusahaan asuransi menyiapkan bonus pencapaian target penjualan. Baik itu dalam bentuk uang, perhiasan, maupun tiket dan akomodasi jalan-jalan gratis. Menarik ya? 

 

Syarat profesi agen asuransi

Penghasilan yang diperoleh selalu berbanding lurus dengan tanggung jawab pekerjaan. Meskipun dapat dikerjakan dengan waktu yang fleksibel, namun tuntutan profesi dari seorang agen asuransi juga tak main-main. Seorang agen asuransi yang mau memasarkan produk asuransi jiwa unit link harus memiliki sertifikat profesi yang dikeluarkan oleh AAJI, dan harus diperbaharui setiap dua tahun sekali. Setelah memiliki sertifikat, agen asuransi dapat mengikat perjanjian kerja sama dengan perusahaan asuransi. Dengan perjanjian tersebut, seorang agen asuransi tidak boleh menjalin kerjasama dengan perusahaan asuransi yang lain. 

Perjanjian keagenan dapat diakhiri karena, antara lain: 

  • pengunduran diri agen

  • agen tidak memenuhi target sebagaimana syarat dan ketentuan perusahaan asuransi jiwa

  • adanya pelanggaran yang dilakukan oleh agen. 

Berkaitan dengan pelanggaran, perusahaan asuransi jiwa dapat melakukan tindakan berupa peringatan tertulis, penonaktifan sementara, pelaporan pelanggaran kepada AAJI untuk dimasukkan dalam daftar agen bermasalah dan atau pencabutan sertifikasi keagenan.

6 Hal Yang Harus Dihindari Agen Asuransi Terbaik

Selain memenuhi syarat utama berupa sertifikat profesi tadi, agar kamu dapat menjadi agen asuransi terbaik, penting untuk menghindari 6 hal yang merupakan hasil kajian dari OJK berikut ini.  

  1. Penyampaian informasi produk yang kurang transparan 

Menyembunyikan informasi kepada calon konsumen tentunya dapat membuat penjelasan tentang suatu produk  asuransi menjadi tidak lengkap dan tidak transparan. Contohnya, tentang asuransi unit link. Bahwa produk ini bukanlah produk investasi ataupun asurnsi murni seringkali tidak dijelaskan secara lengkap dan transparan. Oleh karenanya, sebagai calon agen asuransi terbaik kamu harus hindari poin pertama ini. 

 

  1. Tanpa konfirmasi akhir atau welcome call kepada calon nasabah 

Konfirmasi dan menanyakan sekali lagi kepada calon nasabah atau konsumen yang telah memutuskan untuk menggunakan produk unit link adalah penting dilakukan oleh seorang agen asuransi terbaik. Hal itu bertujuan untuk memastikan bahwa konsumen telah betul-betul memahami produk asuransi yang akan dipilihnya. Konfirmasi seperti itu bisa dilakukan melalui telepon atau yang biasa disebut welcome call. Jangan sekali-sekali menghindari welcome call, bila kamu ingin menjadi agen asuransi terbaik. Welcome call dapat memitigasi risiko terjadinya sengketa konsumen di kemudian hari. 

 

  1. Menolak permintaan penghentian atau penebusan polis di awal tahun kepesertaan

Akibat penjelasan awal yang tidak transparan dan lengkap dari agen asuransi, seringkali konsumen di awal tahun kepersertaannya langsung minta tarik mundur atau meminta penghentian polisnya. Hal ini disebabkan karena konsumen tidak tahu bahwa pada tahun pertama, premi yang disetorkannya ke perusahaan asuransi sebagian besar dialokasikan untuk membayar  biaya akuisisi kepersertaannya, dan belum dialokasikan untuk investasi. Sehingga tentu saja, imbal hasil yang diperolehnya tidak sesuai harapan. Menghadapi permintaan mundur ini, sebaiknya berikan penjelasan yang transparan dan jangan menolaknya, meskipun sebenarnya kamu tak ingin nasabah mu pergi.    

 

  1. Tidak mengedukasi konsumen

Pemasaran produk asuransi seringkali dilakukan dengan metode pemasaran multi level marketing (MLM), dimana seorang agen merekrut downline untuk memasarkan sekaligus membentuk jaringan pemasaran produk asuransi unit link. Target pemasaran dan membentuk sekian banyak jaringan downline menjadi fokus utamanya. Akibatnya, penjelasan bahwa produk unit link merupakan suatu produk asuransi tidak tersampaikan dengan jelas dan transparan. 

Penjelasan tentang asuransi unit link akhirnya  lebih ke produk investasi dengan iming-iming imbal hasil yang tinggi. Hal tersebut tidak mengedukasi konsumen. Oleh karenanya, hindari penjelasan yang tidak realistis dan terdengar bombastis. Asah pengetahuan dan kompetensimu sebagai agen asuransi terbaik sehingga para konsumen dapat teredukasi dengan baik dan mengambil keputusan menggunakan asurani jiwa unit link ini dengan pertimbangan yang tepat.

 

  1. Ilustrasi hasil investasi pada unit link menggunakan asumsi

Saat mempresentasikan ilustrasi hasil investasi asuransi unit link kepada calon nasabah, agen asuransi seringkali menunjukkan perkembangan data imbal hasil investasi dalam lima tahun belakangan.  Namun sayangnya, data yang diperlihatkan tersebut tidak mewakili kenyataan yang ada. Data yang ahistoris! Sebagai agen asuransi terbaik, sodorkan data ilustrasi imbal hasil investasi sesuai dengan kenyataan yang terjadi.   

 

  1. Tidak memberikan informasi yang lengkap di laporan perkembangan dana

Seringkali laporan rutin perkembangan dana kepada nasabah asuransi unit link hanya mencantumkan tentang hasil investasi, biaya administrasi, dan biaya asuransi. Padahal dalam kenyataannya, ada biaya pengelolaan, biaya akusisi, biaya mortalita dan biaya pertanggungan tambahan. Mengapa tidak disampaikan dalam laporan? Bukankah hal itu sudah diatur di dalam Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tahun 2006?  

Nah, bila keenam poin di atas dapat kamu hindari, kini tak ada salahnya kalo kamu membaca Kode Etik Standar Praktik Dan Kode Etik Perusahaan Asuransi Jiwa dan Tenaga Pemasar Asuransi Jiwa yang dikeluarkan oleh AAJI. 

Kepingin cepat menjadi agen asuransi terbaik? Bergabungnglah dengan PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia. 

 

Share
love this article :