Pemeriksaan rutin atau medical check-up dapat dilakukan oleh calon karyawan dan masyarakat umum. Bagi Kamu yang rentan terhadap suatu risiko kesehatan, pemeriksaan ini cukup penting untuk dilakukan. Berikut beberapa jenis pemeriksaan, prosedur pemeriksaan, dan tujuan pemeriksaan.

Jenis-jenis Medical Check Up

1. Tekanan darah

Pemeriksaan ini menggunakan sphygmomanometer untuk mengecek tekanan darah pasien. Hasilnya dapat langsung dilihat melalui monitor digital. Jika Kamu sehat, tekanan darah normal orang dewasa adalah 120/80.

2. Skrining diabetes

Biasanya untuk pemeriksaan secara menyeluruh, dokter akan mengambil tes gula darah puasa. Jadi pasien diminta untuk tidak mengkonsumsi makanan apapun selama 12 jam sebelum pemeriksaan. Kadar gula darah normal sebelum mengonsumsi makanan adalah 70-130 mg/DL dan setelah makan yaitu 140 mg/DL.

3. Tes kolesterol

Tes kadar kolesterol dilakukan melalui sampel darah. Jika Kamu akan melakukan tes ini, biasanya akan diminta dokter untuk berpuasa selama 14 jam dan hanya boleh minum air putih.

4. Tes detak jantung

Dokter akan memeriksa detak jantung menggunakan stetoskop. Detak jantung normal berkisar 60-100.

5. Skrining kanker paru-paru

Jenis pemeriksaan lainnya juga meliputi skrining paru-paru melalui rontgen dada, mengisi riwayat penyakit paru, dan wawancara mengenai gaya hidup.

6. Tes kesehatan mata

Kamu akan diminta untuk melebarkan bola mata sehingga dokter dapat memeriksanya. Selain untuk mengetahui kondisi kesehatan mata, pemeriksaan ini juga untuk mendeteksi penyakit lain yang mempengaruhi mata seperti hipertensi dan diabetes.

7. Uji pap smear

Jenis pemeriksaan ini dilakukan untuk pasien wanita dengan memeriksa bagian tubuh yang berkaitan dengan organ kewanitaan. Pemeriksaannya dilakukan dengan mengambil sampel sel dari leher rahim dan kemudian dibawa ke laboratorium.

8. Skrining kanker payudara

Pada pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa kondisi payudara secara memutar untuk mendeteksi ada benjolan atau memar. Pemeriksaan lanjutan melalui sinar x-ray juga dilakukan untuk melihat kondisi jaringan payudara melalui monitor.

9. Tes urine

Urinalisis biasanya dilakukan untuk pemeriksaan para calon karyawan untuk mendeteksi adanya masalah pada saluran kemih dan diabetes. Selain itu, tes ini juga digunakan untuk memeriksa kandungan zat kimia akibat penggunaan obat-obat terlarang.

Prosedur Medical Check Up

1. Pemeriksaan riwayat medis

Pada tahap awal pemeriksaan Kamu akan melakukan wawancara dengan dokter seputar kondisi dan riwayat medis termasuk riwayat medis keluarga. Pasien biasanya akan diminta memberikan informasi seperti keluhan yang dialami, riwayat penyakit dan operasi, obat-obatan yang dikonsumsi, perangkat medis yang diimplan di tubuh, dan diet yang sedang dijalani.

2. Pemeriksaan tanda vital tubuh

Proses selanjutnya adalah pemeriksaan dasar seperti tekanan darah, suhu tubuh, frekuensi pernapasan, dan frekuensi detak jantung.

3. Pemeriksaan fisik

Kondisi fisik Kamu juga akan diperiksa secara menyeluruh. Pada umumnya pemeriksaan fisik terdiri dari beberapa pemeriksaan seperti berikut.

  • Tinggi badan dan berat badan.

  • Kondisi kulit, kuku, dan rambut.

  • Pemeriksaan kemungkinan adanya benjolan pada beberapa bagian tubuh.

  • Pemeriksaan mata.

  • Pemeriksaan penis dan testis pada pasien pria.

  • Pemeriksaan ovarium, vagina, vulva, dan rahim pada pasien wanita.

  • Pemeriksaan pada ketiak dan lipatan paha.

4. Pemeriksaan lanjutan untuk memperkuat diagnosis

Pemeriksaan penunjang ini diperlukan untuk memperkuat diagnosis apabila ada suatu kemungkinan penyakit. Biasanya dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium dan radiologi yang terdiri dari beberapa pemeriksaan berikut.

  • Foto rontgen dan USG

  • Tes darah

  • Tes urine

  • Pemeriksaan buta warna

  • Elektrokardiografi (EKG)

  • Spirometri

  • Pemeriksaan pap smear

Tujuan Medical Check Up

1. Mengetahui kondisi kesehatan calon karyawan

Pemeriksaan untuk calon karyawan dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan terkait dengan kemampuannya melakukan suatu pekerjaan. Selain itu, pemeriksaan ini juga bertujuan untuk mencegah gangguan kesehatan yang mungkin terjadi sebagai risiko pekerjaan

2. Mendeteksi penyakit yang dapat muncul dalam darah

Dokter dapat mendeteksi penyakit melalui tes darah yang dilakukan pasien. Risiko penyakit yang dapat dideteksi melalui darah antara lain diabetes, kolesterol, HIV/AIDS, anemia, dan jantung koroner.

3. Mengidentifikasi kondisi kesehatan mental

Pada tahap wawancara, dokter dapat memeriksa kondisi kesehatan mental pasien seperti tingkat stres yang dialami. Peningkatan stres ini termasuk salah satu penyebab dari beberapa penyakit fisik dan psikis. Penyakit fisik seperti tekanan darah tinggi, asma, masalah pencernaan, dan Alzheimer adalah beberapa contohnya.

4. Mencegah penyakit berat

Bukan hanya orang tua saja, anak muda juga bisa melakukan pemeriksaan secara menyeluruh ini untuk mencegah penyakit berat. Pemeriksaan dapat dilakukan berdasarkan usia dan jenis kelamin. Melalui tes dan skrining, dokter dapat membantu mendeteksi risiko penyakit dan memberikan saran untuk pencegahan sejak dini.

5. Biaya kesehatan lebih rendah

Melalui pemeriksaan rutin, Kamu bisa menghemat biaya karena dapat mengurangi risiko penyakit yang berbahaya. Pada kasus tertentu, pemeriksaan ini dapat mengurangi risiko menjalani operasi yang membutuhkan biaya mahal.

Selain dengan pemeriksaan rutin, Kamu juga bisa memproteksi diri dengan asuransi kesehatan seperti Generali Medical Solution. Asuransi tambahan ini dapat memberikan perlindungan untuk Kamu yang membutuhkan perlindungan kelas satu. Jika Kamu ingin melindungi keluarga untuk berobat tenang tanpa pusing soal biaya, Excellent Care Plus bisa menjadi pilihannya.

Itulah jenis-jenis medical check-up, proses, dan tujuannya. Kamu bisa melakukannya mengikuti saran dokter. Pemeriksaan rutin juga bisa menjadi bentuk kewaspadaan terkait kesehatan di masa depan.

Share
love this article :