Hipertensi adalah salah satu jenis penyakit yang jumlah kasusnya cukup tinggi di Indonesia. Ini merupakan kondisi dimana tekanan darah tinggi, melebihi angka normal. Mari kenali lebih dekat tentang penyakit hipertensi dan seperti apa cara pencegahan yang efektif.

Definisi dan Penyebab Hipertensi

Hipertensi merupakan sebuah istilah medis untuk menyebut kondisi tekanan darah tinggi. Saat tekanan darah tinggi maka jumlah darah yang dipompa oleh jantung akan semakin banyak. Kondisi ini dapat diketahui lewat pemeriksaan tekanan darah untuk melihat tekanan sistolik dan diastolik.

Terdapat 2 tipe hipertensi yaitu primer dan sekunder. Hipertensi primer umumnya terjadi pada orang dewasa dan sulit untuk diidentifikasi. Jenis hipertensi ini juga lebih sering berkembang secara bertahap dalam jangka waktu tahunan.

Kemudian ada hipertensi sekunder yang cenderung terjadi secara tiba-tiba. Biasanya jenis hipertensi ini memiliki tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan hipertensi primer. Penyebab hipertensi sekunder ini sangat bervariasi mulai dari pengaruh obat-obatan, masalah tiroid, adanya tumor kelenjar adrenal, masalah ginjal, dan bisa juga karena konsumsi obat terlarang.

Baca Juga: Waktu Tepat Mendapatkan Vitamin D dari Matahari

Dampak Kesehatan dari Hipertensi

Apa yang akan dirasakan oleh tubuhmu jika terkena hipertensi? Saat tekanan darah tinggi dan tidak terkontrol, maka ada beberapa jenis penyakit yang akan muncul sebagai bentuk komplikasi. Berikut beberapa dampak kesehatan yang muncul akibat hipertensi.

1. Penyakit Jantung

Hipertensi bisa memicu penyakit jantung karena menyebabkan penebalan pada arteri dinding pembuluh darah (aterosklerosis). Kondisi ini akan mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah sehingga pasokan oksigen ke jantung jadi berkurang dan terjadilah penyakit jantung. Hipertensi juga membuat otot jantung bekerja lebih keras sehingga memungkinkan terjadinya gagal jantung.

2. Gangguan Penglihatan

Hipertensi juga bisa memicu terjadinya gangguan penglihatan. Saat tekanan darah tinggi, maka pembuluh darah di area mata juga bisa mengalami penebalan. Kondisi ini membuat penderita jadi kesulitan untuk melihat dengan jelas. Pembuluh darah di area mata akan menyempit dan menebal bahkan bisa pecah sehingga fungsi penglihatan mata terganggu.

3. Gangguan Ginjal

Tekanan darah tinggi juga bisa berpengaruh pada kondisi kesehatan ginjal. Hipertensi akan menyebabkan penyempitan pembuluh darah di organ ginjal. Artinya, pembuluh darah di sekitar ginjal jadi lemah dan memicu gangguan di organ tersebut. Orang dengan hipertensi bisa saja mengalami gagal ginjal karena kondisi ini.

4. Kemampuan Otak Menurun

Ternyata hipertensi juga memberi pengaruh pada kemampuan otak seseorang. Tekanan darah tinggi bisa memicu komplikasi berupa penurunan kemampuan otak sehingga penderita sulit fokus dan daya ingatnya menurun. Tidak heran jika penderita hipertensi biasanya akan kesulitan untuk berpikir.

Faktor Risiko dan Pencegahan Hipertensi

Beberapa kelompok orang memiliki risiko yang lebih besar untuk menderita hipertensi. Berikut adalah faktor risiko dari penyakit hipertensi.

  • Pola makan berantakan (konsumsi makanan tinggi natrium).
  • Usia di atas 65 tahun.
  • Orang dengan berat badan berlebih atau obesitas.
  • Tidak aktif berolahraga.
  • Kebiasaan merokok dan minum alkohol.
  • Memiliki gangguan mental atau stres.
  • Menderita penyakit kronis tertentu seperti diabetes, sakit ginjal, dan sleep apnea.

Setelah kamu mengetahui apa saja penyebab hipertensi dan faktor risikonya, mari cari tahu apa saja langkah pencegahannya. Berikut ini beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah hipertensi.

1. Terapkan Pola Makan Sehat

Kamu harus berusaha menerapkan pola makan yang sehat. Perbanyak konsumsi sayur dan buah serta kurangi asupan garam. Selain itu batasi juga makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi.

2. Lakukan Olahraga Teratur

Kamu juga harus berusaha melakukan olahraga untuk kesehatan. Usahakan olahraga secara teratur. Luangkan waktu kurang lebih 30 menit untuk berolahraga setiap hari demi tubuh sehat dan terhindar dari hipertensi.

3. Jaga Berat Badan Ideal

Hipertensi adalah jenis penyakit yang sering dijumpai para orang dengan kondisi obesitas. Sangat disarankan untuk menjaga berat badan ideal jika ingin terhindar dari penyakit ini.

4. Hindari Rokok dan Alkohol

Pastikan kamu menghindari rokok dan alkohol karena dua hal ini akan memperbesar risiko dirimu terkena hipertensi. Jika kamu terbiasa merokok dan minum alkohol, pastikan untuk memperbaikinya mulai sekarang.

Gejala dan Diagnosis Hipertensi

Saat tubuhmu mengalami hipertensi, maka akan muncul beberapa gejala spesifik. Gejala yang muncul di tubuh setiap orang bisa jadi berbeda. Namun rata-rata memang akan merasakan gejala yang hampir sama.

Orang dengan kondisi hipertensi biasanya akan merasakan sakit kepala, nyeri dada, sesak napas, aritmia, dan gangguan penglihatan. Selain itu penderita hipertensi juga bisa merasakan mudah lelah, mual, selalu merasa cemas, dan tremor otot. Jika kamu mengalami gejala-gejala tadi, jangan ragu untuk melakukan pengecekan tekanan darah.

Diagnosis hipertensi akan dilakukan memakai alat pengukur tekanan darah. Kamu dinyatakan mengalami hipertensi tahap 1 apabila tekanan sistolik ada di angka 140-159 mmHg dan diastolik 90-99 mmHg. Sementara itu kamu mengalami hipertensi tahap 2 jika angka sistolik 160 mmHg atau lebih dan diastolik 100 mmHg atau lebih. Jika lebih dari angka tersebut, kamu akan didiagnosis menderita krisis hipertensi.

Baca Juga: Manfaat Air Putih Bagi Kesehatan

Pengobatan Hipertensi

Hipertensi merupakan jenis penyakit kronis dimana penderitanya perlu mengonsumsi obat seumur hidup agar tekanan darah lebih stabil. Selain perlu mengonsumsi obat-obatan, penderita hipertensi juga harus menerapkan gaya hidup sehat. Pada dasarnya ini merupakan kunci penting agar penderita hipertensi bisa bertahan.

Selain konsumsi obat dan penerapan pola hidup sehat, penderita hipertensi juga bisa melakukan terapi relaksasi. Terapi ini dilakukan untuk membantu menurunkan tekanan darah dan menjaganya tetap stabil.

Hipertensi adalah penyakit yang berbahaya dan bisa memicu kematian. Oleh sebab itu, pastikan kamu benar-benar jaga kesehatan dan jangan lupa pilih asuransi asuransi jiwa yang tepat untuk memberi perlindungan terbaik. Asuransi penyakit kritis dari Generali bisa menjadi pilihan tepat untuk memberi perlindungan di masa depan.

Share
love this article :