Demam tifoid, atau lebih sering disebut tipes, sering sekali ditemukan dalam kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun pedesaan. Penyakit ini sangat erat hubungannya dengan higienitas pribadi, lingkungan, tempat-tempat umum (rumah makan, restoran) serta perilaku masyarakat yang tidak mendukung hidup sehat. Apabila tidak ditangani secara tepat, penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi berbahaya dan dapat berakibat fatal.

Apa Itu Tipes?

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, Tipes (demam tifoid) merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan gejala infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri penyebab tipes ini dapat menular dan hidup di dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman yang telah tercemar oleh feses atau urin pengidap tipes.

Baca Juga: Waspada GERD dan Cara Penanganannya

Penyebab Tipes

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang berperan dalam penularan penyebab tipes:

  • Hygiene perorangan yang rendah.

Hal ini berhubungan dengan budaya cuci tangan yang kurang baik terutama pada anak-anak, penyaji makanan, serta pengasuh anak

  • Hygiene makanan dan minuman yang buruk

Ini adalah faktor yang paling erat kaitannya dengan penularan tipes. Beberapa contoh diantaranya adalah mencuci makanan dengan air terkontaminasi (mencuci sayur-sayuran dan buah-buahan), menggunakan tinja manusia sebagai pupuk sayuran, makanan yang tercemar (debu, sampah, lalat), meminum air yang tidak masak, dan lainnya.

  • Sanitasi lingkungan yang kumuh

Hal ini berkaitan dengan pengelolaan air limbah, kotoran dan sampah yang tidak sesuai dengan syarat-syarat kesehatan

  • Tidak tersedianya air bersih yang memadai

  • Jamban yang tidak memenuhi syarat

  • Pasien atau karier tipes yang tidak diobati sempurna 

  • Belum tersebarnya program imunisasi untuk tipes, dan sebagainya

Baca Juga: Cara Mengatasi Sesak Nafas

Gejala Tipes

Tanda dan gejala tipes sangatlah bervariasi, mulai dari gejala yang sangat ringan, hingga gejala yang berat disertai komplikasi. Pada anak-anak, semakin kecil usianya, semakin tidak khas gejala klinisnya. Umumnya penyakit ini berlangsung dalam jangka waktu pendek dan jarang menetap lebih dari 2 minggu.

Kumpulan gejala tipes disebut sebagai sindrom demam tifoid. Berikut ini adalah beberapa gejala tipes yang paling sering muncul, yaitu:

  1. Demam

Demam merupakan gejala utama dari infeksi tipes. Saat awal sakit, demam seringkali hanya muncul samar-samar saja dengan suhu tubuh sering naik turun. Demam khas tipes digambarkan dengan suhu tubuh pagi hari lebih rendah atau normal, sedangkan sore dan malam lebih tinggi. Intensitas demam akan semakin meningkat dari hari ke hari yang disertai banyak gejala lain seperti sakit kepala di area dahi, nyeri otot, pegal-pegal, sulit tidur, tidak nafsu makan, mual dan muntah. Perlu kamu perhatikan bahwa demam khas tipes tersebut tidak selalu muncul. Selain itu, pada anak balita, demam tinggi dapat menimbulkan kejang.

  1. Gangguan saluran pencernaan

Pada umumnya, penderita tipes sering mengeluh nyeri perut di bagian ulu hati yang disertai rasa tidak nafsu makan, mual dan muntah. Selain itu, keluhan pencernaan dapat diikuti dengan diare ataupun konstipasi. Gejala pencernaan yang lain adalah bau mulut tidak sedap, bibir kering dan pecah-pecah, serta lidah kelihatan kotor dan ditutupi selaput putih.

  1. Gangguan kesadaran

Gangguan ini seringkali berupa penurunan kesadaran ringan seperti apatis. Penderita juga dapat mengalami gangguan kesadaran berat seperti orang mengantuk, kesadaran berkabut, bahkan hingga koma.

  1. Pembesaran hati dan atau limpa

Pada beberapa kasus, dapat ditemukan adanya pembesaran organ hati dan atau limpa. Pembesaran ini dapat disertai dengan nyeri apabila ditekan.

  1. Gejala lainnya

Dapat ditemukan pula gejala lain seperti bercak kemerahan di area perut atas hingga gejala-gejala yang berhubungan dengan komplikasi. Pada anak, cukup sering juga ditemukan gejala mimisan/epistaksis.

Baca Juga: Mengenal Penyakit Keturunan atau Komorbid

Pemeriksaan Tipes

Untuk mengetahui apakah seseorang terkena tipes atau tidak, biasanya dilakukan pemeriksaan laboratorium. Beberapa pemeriksaan yang digunakan untuk diagnosis tipes:

  • Pemeriksaan darah tepi. Pada pemeriksaan ini, umumnya dilakukan pemeriksaan hitung sel darah putih untuk melihat apakah ada proses infeksi di dalam tubuh kamu. Dapat juga ditemukan hasil anemia apabila muncul komplikasi perdarahan di saluran pencernaan

  • Pemeriksaan bakteriologis. Jenis pemeriksaan ini bertujuan untuk mencari bakteri Salmonella typhi di dalam tubuh penderita, seperti:

    1. Pemeriksaan biakan darah, tinja, ataupun urin

    2. Pemeriksaan biakan bakteri Salmonella typhi

    3. Pemeriksaan serologis widal

    4. Pemeriksaan lainnya

Baca Juga: Sakit Dada Bagian Tengah, Tanda Apa?

Pengobatan Tipes

Apabila kamu memiliki gejala dan gambaran demam tifoid, maka periksakan diri kamu ke fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan fisik, laboratorium, hingga penanganan. Perawatan umum dan nutrisi yang diberikan ketika seseorang menderita tipes, yaitu:

  1. Istirahat total. Penderita tipes yang dirawat di rumah ataupun fasilitas kesehatan harus istirahat sepenuhnya. Usahakan untuk tidak melakukan aktivitas yang menguras tenaga agar kondisi tubuh bisa segera pulih dan terhindar dari komplikasi tipes.

  2. Nutrisi. Perlu diperhatikan bahwa penderita tipes harus mendapatkan nutrisi yang cukup. Nutrisi yang dimaksud terdiri dari:

    1. Cairan yang cukup

    2. Diet yang mengandung kalori dan protein yang cukup. Diet yang diberikan sebaiknya rendah serat untuk mencegah terjadinya komplikasi perdarahan pada saluran cerna. Biasanya, diet diberikan dalam bentuk diet cair, bubur lunak, dan tim.

  3. Terapi gejala yang muncul. Terapi ini menyangkut gejala yang muncul pada penderita tipes. Pemberian anti demam, anti mual, hingga anti nyeri dapat diberikan sesuai saran dokter yang merawat

  4. Terapi antibiotik. Pemberian antibiotik merupakan pengobatan paling efektif untuk tipes. Konsumsi antibiotik untuk penderita tipes harus sesuai dengan saran dokter yang merawat.

Untuk memberikan proteksi bagi diri kamu, jangan lupa untuk memiliki asuransi kesehatan. Asuransi kesehatan dapat memberikan perlindungan finansial apabila kamu sakit dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Sehingga, selama perawatan, kamu tidak perlu repot memikirkan beban finansial yang terjadi. Milikilah asuransi penyakit kritis selagi kamu masih sehat.

Share
love this article :