Merokok menggunakan rokok biasa dan rokok elektrik sama-sama memiliki bahaya dan efek sampingnya masing-masing. Meski masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai rokok elektrik, hasil studi terbaru saat ini menunjukkan bahwa rokok elektrik bukanlah alternatif yang lebih aman dari rokok biasa.
Bahaya merokok paling sering berhubungan dengan penyakit jantung. Oleh sebab itu, berhenti merokok adalah salah satu hal terbaik yang dapat kamu lakukan untuk menjaga kesehatanmu.
Beberapa tahun belakangan ini, perkembangan rokok elektrik telah menjadi suatu tren yang populer di kalangan anak muda. Tren ini bisa muncul karena banyaknya isu/pendapat yang mengatakan bahwa rokok elektrik bersifat lebih aman, dapat membantu seseorang berhenti merokok, dan sebagainya.
Tetapi, apakah pernyataan tersebut sesuai dengan hasil studi kesehatan terbaru? Di artikel ini, kita akan membahas mengenai risiko serta bahaya dari rokok biasa vs rokok elektrik.
Rokok biasa vs elektrik, mana yang lebih berbahaya?
Pertama-tama, perlu kamu ketahui bahwa merokok dalam bentuk apapun tidak memberikan manfaat positif terhadap kesehatan. Berdasarkan bukti yang ada saat ini, rokok biasa dinilai mengandung lebih banyak zat berbahaya dibandingkan dengan rokok elektrik, akan tetapi tidak berarti bahwa rokok elektrik itu aman.
Rokok elektrik memiliki berbagai macam variasi dan bentuk yang umumnya menggunakan baterai, elemen pemanas, dan tempat menampung liquid/cairan vape. Rokok elektrik biasanya dikenal dengan sebutan vape, tanks, mods, pods, dan lain-lain.
Prinsip kerjanya adalah dengan memanaskan liquid yang mengandung nikotin (hasil ekstraksi tembakau), zat perasa, dan bahan kimia lainnya untuk menghasilkan aerosol (atau terkadang disebut vapor) yang bisa dihirup.
Bahaya merokok elektrik
Studi mencatat bahwa seseorang yang merokok dengan rokok biasa akan menghirup sekitar 7.000 bahan kimia, sedangkan rokok elektrik (vaping) cenderung melibatkan sedikit bahan kimia. Liquid dari rokok elektrik memang mengandung lebih sedikit kontaminan daripada rokok biasa, tetapi studi juga menyatakan bahwa vaping tidak aman karena alasan berikut:
-
Memperlambat perkembangan sel-sel otak. Rokok elektrik menggunakan nikotin dosis tinggi yang dapat mempengaruhi sel-sel otak terutama pada pengguna usia muda.
-
Liquid dari rokok elektrik berbahaya jika tertelan atau terkena kulit
-
Mengandung bahan kimia yang berbahaya, seperti diacetyl, karsinogen (penyebab kanker), logam berat, dan volatile organic compounds (VOCs)
-
Menyebabkan kerusakan dan peradangan paru-paru. Sempat ramai di tahun 2020, hal ini sebagian besar disebabkan oleh modifikasi rokok elektrik dan/atau penggunaan liquid ilegal
-
Efek adiktif dari nikotin. Penggunaan nikotin dosis tertentu secara rutin sangatlah adiktif. Ia juga menyebabkan tekanan darah tinggi dan meningkatkan risiko penyakit jantung
-
Memicu munculnya asma dan penyakit paru kronik
-
Rokok elektrik menormalisasi aktivitas merokok
Bahaya rokok biasa
Karena tergolong cukup baru, bahaya merokok jangka panjang dengan rokok elektrik masih membutuhkan penelitian lebih lanjut lagi. Namun, penggunaan jangka panjang rokok biasa telah diteliti selama bertahun-tahun dan menunjukkan hasil yang berbahaya bagi kesehatan kita, seperti:
-
Menyebabkan kerusakan berbagai organ tubuh (mulut, gigi, mata telinga, jantung, paru-paru, ginjal, dan lain-lain)
-
Menyebabkan kanker paru dan berkontribusi terhadap 90% kematian akibat kanker paru
-
Menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan berkontribusi terhadap 80% kematian akibat PPOK
-
Meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke
-
Menurunkan sistem imunitas tubuh sehingga mudah terjadi infeksi
-
Meningkatkan proses penuaan dini
Generasi baru yang kecanduan nikotin
Sejak beberapa tahun belakangan ini, penggunaan rokok elektrik pada remaja usia muda telah melonjak naik dan lebih populer ketimbang rokok biasa. Hal tersebut didukung oleh data yang menunjukkan penggunaan rokok elektrik di kalangan murid SMP hingga SMA. Hal ini kemungkinan terjadi karena banyak remaja yang mempercayai bahwa vaping bersifat lebih aman daripada rokok biasa.
Di sisi lain, rokok elektrik juga semakin populer karena harga penggunaannya yang lebih murah dan asap yang dikeluarkan memiliki rasa serta aroma yang bermacam-macam. Dampak dari meningkatnya tren rokok elektrik ini dapat memicu rasa penasaran dari remaja yang belum pernah merokok dan mendorong normalisasi kebiasaan merokok pada remaja.
Rokok elektrik efektif untuk bantu berhenti merokok, apakah benar?
Penggunaan rokok elektrik sebagai alat bantu berhenti merokok sampai saat ini masih belum direkomendasikan. Belum ada bukti-bukti kuat yang menunjukkan efektivitas rokok elektrik dalam membantu seseorang berhenti merokok.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya studi yang menemukan bahwa sebagian besar orang dewasa yang menggunakan rokok elektrik tersebut tetap memakai rokok biasa juga (atau dikenal dengan “dual use”).
Seseorang yang merokok menggunakan rokok biasa dan rokok elektrik secara rutin dapat menyebabkan bahaya kesehatan yang serius. Kamu sebaiknya tidak menggunakan kedua produk secara bersamaan dan sangat disarankan untuk berhenti total menggunakan semua produk tembakau, baik itu rokok biasa maupun rokok elektrik.
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Oleh sebab itu, kita harus mengusahakan yang terbaik untuk memberikan proteksi maksimal untuk diri kita. Salah satu upaya yang bisa kamu lakukan adalah dengan memiliki asuransi kesehatan Generali.
Asuransi kesehatan Generali memiliki berbagai macam produk yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kamu. Ketika kita sudah memiliki asuransi kesehatan, kita akan diberikan proteksi dari berbagai beban yang harus kita tanggung ketika kita jatuh sakit.