Dengan semakin meningkatnya jumlah vaksinasi dan seiring penurunan kasus Coronavirus COVID-19 di Indonesia, keputusan pemerintah untuk membuka kembali sekolah dan mengembalikan kegiatan belajar dan mengajar secara langsung dari sekolah sudah bulat.
Sekolah daring vs sekolah tatap muka: apa plus dan minusnya?
Sejak Maret 2020, anak-anak sudah terbiasa untuk melakukan kegiatan belajar dan mengerjakan tugas sekolah secara daring. Meski lebih efektif dalam menekan laju penyebaran virus COVID-19 sekaligus tetap memberi jalan bagi perkembangan akademis anak berjalan lancar, sekolah daring tetap punya kekurangan: yaitu bahwa kondisi sekolah jarak jauh kurang efektif dalam pelajaran seni dan olahraga. Ditambah pula anak tak bisa bertemu teman sebaya di sekolah, sehingga sosialisasi serta nilai-nilai komunitas jauh berkurang, padahal ini penting terutama bagi anak usia dini.
Nah, saat sekolah kembali dilakukan dengan sistem tatap muka, ada beberapa hal yang tentunya akan berubah dari masa "old normal" dulu sebelum pandemi dan perlu dapat perhatian khusus, supaya kegiatan tetap sesuai dengan ketentuan dan protokol kesehatan.
Bagaimana dengan Moms and Dads sendiri, sudahkah melakukan persiapan untuk putra-putri kita supaya sekolah tatap muka berjalan dengan aman dan lancar? Berikut ini beberapa langkah persiapan yang perlu dilakukan supaya anak-anak dapat kembali mengikuti kegiatan belajar dan mengajar dengan nyaman.
1. Pastikan sekolah anak sudah memenuhi syarat daftar periksa SKB 4 Menteri
Yang terpenting dari penyelenggaraan pembelajaran tatap muka adalah bahwa sekolah sudah harus memenuhi peraturan berdasarkan SKB 4 Menteri. Yaitu wajib memenuhi syarat daftar kelayakan, yang diantaranya mewajibkan:
- Ketersediaan sarana prasarana, sanitasi atau toilet sekolah yang bersih dan layak pakai.
- Ada sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir.
- Serta melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala di sekolah.
2. Bagaimana bila sekolah belum memenuhi syarat tersebut?
Meskipun kegiatan belajar tatap muka di sekolah dicanangkan, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menjelaskan dalam Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang sekolah di masa pandemi, disebutkan bahwa keputusan terakhir mengenai pembukaan sekolah diserahkan penuh kepada orang tua atau wali murid sekolah yang bersangkutan.
Dalam SKB tersebut mewajibkan bahwa tiap sekolah tetap memberikan dua opsi yakni pembelajaran tatap muka (offline) atau jarak jauh (online / daring) sesuai dengan izin orang tua atau wali murid.
3. Persiapkan alat tulis lengkap dan buku milik sendiri
Penularan virus dalam sebuah klaster COVID-19, bisa juga terjadi dari menggunakan satu barang bersama-sama. Karena itu, sebelum anak kembali bersekolah offline, persiapkan semua alat tulis lengkap dan buku-buku, baik itu buku tulis maupun buku paket yang akan digunakan oleh anak sendiri.
Sampuli semua buku dan beri label nama, supaya tidak tertukar. Minta pihak sekolah dan wali kelas untuk menerapkan peraturan bahwa anak-anak sebisa mungkin menghindari saling pinjam-meminjam alat tulis serta buku.
4. Ajari anak untuk selalu ikuti protokol kesehatan
Bekali anak dengan hand sanitizer dan ingatkan selalu untuk mengikuti protokol kesehatan. Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir secara teratur, menggunakan masker dan memakai hand sanitizer.
5. Lengkapi vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 12 hingga 17 tahun
Untuk anak di usia remaja yaitu antara 12 hingga 17 tahun, pemerintah sudah menyediakan kesempatan untuk vaksinasi COVID-19. Sesegera mungkin, lakukan vaksinasi dosis lengkap bagi anak supaya saat kembali ke sekolah tatap muka lebih aman.
6. Terus terapkan pola hidup sehat
Terus terapkan pola hidup sehat: makan makanan yang bergizi dan suplemen vitamin, istirahat cukup, olahraga teratur. Ini tidak berlaku hanya untuk anak saja, lho, tapi juga bagi kita sebagai orangtua mereka.
Dengan menerapkan pola hidup sehat, diharapkan sistem kekebalan tubuh kita sekeluarga juga semakin baik sehingga terhindar dari serangan virus serta bakteri.
7. Langsung mandi dan ganti baju saat pulang ke rumah
Saat anak pulang sekolah, biasakan untuk mereka langsung mandi membersihkan diri dan berganti baju sebelum lakukan hal lain. Ini bertujuan untuk supaya kuman yang terbawa dari luar tidak menyebar di rumah.
8. Lengkapi vaksinasi dasar dan lanjutan anak di luar vaksin COVID-19
Pastikan si buah hati sudah mendapatkan vaksinasi dasar dan lanjutan di luar vaksin COVID-19, ya. Karena, penyakit di luar sana bukan hanya COVID-19, lho. Jangan sampai terlalu mengkhawatirkan COVID-19 tapi abai dengan penyakit lainnya.
9. Moms and Dads juga vaksin, ya
Moms and Dads juga sebaiknya melengkapi vaksinasi COVID-19 sesegera mungkin.
10. Selalu aktif di grup WhatsApp atau forum orangtua murid dan guru sekolah
Ikuti grup WhatsApp atau forum orangtua murid dan guru di sekolah, agar selalu ter-update dengan berita-berita terkini seputar kegiatan di sekolah maupun bila ada siswa, orangtua maupun guru yang terjangkit COVID-19 dan perlu diketahui oleh yang lainnya.
Persiapkan dana pendidikan lewat program CEMERLANG Scholar
Curi start dalam persiapan ciptakan masa depan yang cerah, dengan memulai program dana pendidikan untuk anak lewat CEMERLANG Scholar.
CEMERLANG Scholar berikan kepastian perlindungan dengan 110% Premi kembali untuk Manfaat Beasiswa buah hati.
3 Kepastian Cemerlang Scholar
- Mendapat Perlindungan Asuransi & Kecelakaan
- Premi terjangkau mulai dari Rp108.000/bulan.
- Premi yang telah dibayarkan akan dikembalikan 110% sebagai Manfaat Beasiswa apabila tidak terjadi klaim selama Masa Pertanggungan.
Mau tahu lebih lanjut mengenai CEMERLANG Scholar? Moms and Dads bisa hubungi Agen Generali yang terdekat dengan tempat tinggal, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, lewat tautan ini.
Tuntun anak-anak ke jalan hidup yang sukses dan bahagia lewat tips dan trik penting kami untuk semua umur:
4 Cara Mempersiapkan Tabungan Pendidikan Anak
Tips mengajari anak mahir bersepeda
5 Menu Hangat, Praktis & Hemat untuk Musim Hujan
Vitamin dan mineral terpenting bagi anak-anak dalam masa tumbuh kembang
Panduan aman berkendara dengan anak-anak
Penting: ajari anak untuk selalu cintai alam dan bumi kita
Penting untuk kita orangtua: waspada benturan kepala pada anak