Penyakit kritis adalah penyakit yang memiliki dampak serius yaitu menyebabkan kondisi kesehatan seseorang menjadi kritis atau kronis. Jika dulu tren penyakit ini cenderung menyerang orang tua atau lanjut usia, kini penyakit ini juga mengintai anak-anak muda di usia produktif.

Penyakit ini biasanya menyerang secara perlahan namun seringkali diketahui terlambat. Kondisi yang sudah parah dapat membuat dampak penyakit yang lebih kompleks. Berikut beberapa penyakit berbahaya yang menyerang kelompok masyarakat usia produktif.

Berdasarkan data dari riset kesehatan pada 2018, terjadi peningkatan penyakit tidak menular (PTM) seperti kanker, penyakit jantung, stroke, diabetes, dan hipertensi pada kelompok masyarakat usia remaja dan dewasa muda, mulai dari 15 hingga 44 tahun. 

1. Stroke 

Stroke bukan hanya ancaman bagi lansia tetapi juga penduduk usia muda. Penyakit stroke dapat menyerang generasi muda karena beberapa faktor seperti keturunan, pengaruh lingkungan, kebiasaan hidup tidak sehat, dan diet yang buruk.

Kebanyakan anak-anak muda yang menganggap dirinya masih kuat, sering kali membuat mereka mengabaikan kesehatan. Tingkat kelelahan dan stres pada anak muda yang biasanya labil membuat mereka justru lebih mudah terancam penyakit, terlebih lagi jika mereka hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang kurang sehat.

Stroke terjadi dapat terjadi karena sistem peredaran darah yang terhambat akibat kolesterol maupun penyempitan pembuluh darah. Kamu yang sering mengonsumsi makanan siap saji atau makanan yang tinggi kolesterol, sebaiknya mulai kurangi atau hentikan kebiasaan tersebut jika tidak ingin terkena stroke.

Risiko penyakit stroke juga lebih tinggi pada anak muda yang malas bergerak. Sering ditemui orang-orang yang terlalu lama dengan gadget, baik untuk bermain atau alasan pekerjaan. Kondisi tersebut membuat tubuh bergerak sangat terbatas yang merupakan salah satu kebiasaan tidak sehat.

Selain anak-anak yang mager alias malas bergerak, risiko stroke juga lebih besar pada orang yang mengalami obesitas. Kelebihan berat badan atau obesitas termasuk salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami oleh anak muda akibat terlalu sering makan makanan instan dan cepat saji, serta kurangnya berolahraga.

Penyakit stroke pada masyarakat usia 25 tahun hingga 34 tahun mencapai 1,4 persen. Prevalensi penyakit stroke pada usia 35 tahun hingga 44 tahun mencapai 3,7 persen per 1000 penduduk.

2. Penyakit jantung

Kamu bisa lihat di rumah sakit-rumah sakit yang menerima pasien jantung koroner. Pasien mereka tidak hanya dari lansia tetapi juga pasien berusia 40 tahun ke bawah. Berdasarkan riset kesehatan, penyakit jantung menjadi penyumbang terbesar penyebab kematian masyarakat.

Penyakit jantung merupakan masalah kesehatan yang menyebabkan gangguan pada kinerja organ jantung dalam memompa darah. Penyakit ini dapat menyebabkan gangguan pada beberapa fungsi jantung seperti irama jantung, aliran darah dari dan ke pembuluh jantung, serta gangguan pada katup jantung.

Secara umum, penyakit jantung terbagi dalam beberapa jenis seperti berikut.

  • Aritmia yaitu penyakit jantung akibat gangguan pada irama jantung

  • Jantung koroner yaitu penyakit jantung akibat penyempitan pembuluh darah

  • Kardiomiopati yaitu penyakit jantung akibat gangguan pada kinerja otot jantung

  • Penyakit katup jantung

  • Penyakit infeksi jantung

  • Penyakit kelainan jantung bawaan

Penyakit jantung yang mengintai anak muda ini bukan ancaman main-main. Menurut riset dari kementerian kesehatan, penyakit jantung yang menyerang usia produktif cukup tinggi. Penyakit jantung pada usia 25-34 tahun sebanyak 0,8 persen dan pada usia 35-44 tahun mencapai 1,3 persen per 1000 penduduk.

3. Kanker

Berdasarkan riset IMHE pada 2016 tercatat 32,26 persen kematian diakibatkan oleh penyakit. Kanker menyumbang 16,32 persen untuk angka total kematian masyarakat tersebut. Penyakit ini dapat menyerang semua golongan, termasuk masyarakat kategori usia muda.

Prevalensi penyakit kanker pada usia muda tergolong tinggi. Penyakit kanker usia muda 25 tahun hingga 34 tahun mencapai 1,21 persen dan pada usia 35 tahun hingga 44 tahun mencapai 2,58 persen per 1000 penduduk. Data tersebut diambil dari riset kesehatan pada tahun 2018 yang dikeluarkan oleh kementerian kesehatan.

Terdapat setidaknya 12 jenis penyakit kanker yang sering ditemui di Indonesia. Berikut beberapa jenis kanker yang mengancam masyarakat usia muda.

  • Kanker payudara

  • Kanker kulit atau melanoma

  • Kanker darah atau leukemia

  • Kanker lambung

  • Kanker mata

  • Kanker tiroid

  • Kanker otak

  • Kanker paru

  • Kanker hati

  • Kanker serviks

Penyakit kanker dapat disebabkan oleh banyak faktor, baik itu lingkungan, faktor gen, maupun kebiasaan hidup yang tidak sehat. Kebanyakan penyakit kanker akan memunculkan gejala-gejala yang awal yang dapat dideteksi.

Namun alangkah baiknya untuk mencegah dan mengurangi risiko penyakit kanker dengan menerapkan hidup sehat agar Kamu bisa menikmati usia muda dengan lebih baik. Mulai dari kebiasaan-kebiasaan kecil seperti mengonsumsi makanan sehat, minum air putih, dan rutin olahraga setidaknya seminggu sekali.

Itulah deretan penyakit kritis yang dapat menyerang masyarakat usia muda. Kesadaran hidup sehat dan edukasi mengenai penyakit-penyakit tidak menular di atas menjadi langkah penting untuk pencegahan.

Kamu perlu tahu bahwa penyakit-penyakit berbahaya ini akan membutuhkan pengobatan yang tidak murah. Beberapa penyakit bahkan membutuhkan terapi untuk mengurangi rasa sakit yang biayanya mahal.

#JadiLebihTangguh dengan proteksi Yang Unik Untukmu

Selain menjaga kesehatan, ada lagi satu langkah untuk menjaga diri yang bisa kita lakukan yaitu memiliki proteksi diri. Pengobatan terhadap penyakit kritis seperti kanker bisa sangat menguras tenaga dan kondisi keuangan. Asuransi penyakit kritis bisa melindungi dengan cara menjaga kestabilan finansial lewat Uang Pertanggungan saat terdiagnosa penyakit kritis.

Dalam menghadapi risiko penyakit kritis yang menghantui, Generali Indonesia mengajak kamu untuk #JadiLebihTangguh lewat perlindungan asuransi penyakit kritis. Pastikan masa depan kita terproteksi agar kita bisa senantiasa mencetak kenangan unik baru dalam hidup.

Setiap dari kita memiliki kondisi, cerita, dan kebutuhan yang unik. Kamu yang unik ini tidak bisa dilindungi dengan sembarang proteksi, harus Yang Unik Untukmu seperti solusi proteksi dari Generali Indonesia.

Share
love this article :