COVID-19 merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh infeksi virus SARS-CoV-2. COVID-19 dapat menimbulkan berbagai gejala yang berbeda pada setiap orang tergantung dari kondisinya. Seseorang yang terinfeksi dapat tidak bergejala hingga menimbulkan gejala yang berat hingga berbagai komplikasi.

Gejala berat dan komplikasi lebih beresiko terjadi pada orang-orang yang rentan seperti orang memiliki komorbid atau penyakit penyerta misalnya diabetes mellitus, hipertensi (darah tinggi), dan obesitas (kelebihan berat badan). Hal ini disebabkan oleh karena orang dengan penyakit penyerta tersebut kebanyakan telah mengalami proses peradangan atau inflamasi kronik

Salah satu komplikasi yang dapat terjadi adalah badai sitokin. Komplikasi COVID-19 yang satu ini merupakan salah satu komplikasi yang berat dan ditakuti oleh banyak orang. Lalu, apa itu badai sitokin? Mari simak ulasan berikut untuk mengetahui lebih jauh mengenai badan sitokin.

Apa itu badai sitokin?

Sitokin merupakan suatu molekul protein yang berperan dalam memberikan sinyal antar sel di dalam tubuh untuk merespons apabila terjadi suatu infeksi atau peradangan. Terdapat 2 jenis sitokin di dalam tubuh yaitu:

  • Sitokin pro inflamasi yaitu sitokin yang berperan untuk meningkatkan respons peradangan.
  • Sitokin anti inflamasi yaitu sitokin yang berperan untuk menurunkan respons peradangan.

Badai sitokin atau cytokine storm adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan kadar sitokin proinflamasi dalam tubuh. Badai sitokin termasuk ke dalam suatu reaksi sistem imun yang berlebihan dan tidak terkontrol terhadap infeksi virus yang terjadi di dalam tubuh. Reaksi imun ini tidak hanya menyerang virus tetapi dapat juga menyerang organ tubuh.

Respon imun tubuh yang agresif ini dapat berpotensi merusak organ yang ada di dalam tubuh sehingga menyebabkan terjadinya reaksi radang atau inflamasi yang berlebihan yang dapat berakibat fatal hingga menyebabkan kematian. Badai sitokin dapat berpotensi menyerang sistem pernapasan sehingga menyebabkan gangguan pernapasan berat dan terjadi kegagalan multi organ.

Apa saja gejala yang muncul saat terjadi badai sitokin?

Gejala COVID-19 yang muncul dapat berbeda-beda pada setiap orang tergantung dari kondisi tubuh dan kekebalan masing-masing orang. Beberapa orang dapat memiliki gejala yang berat, namun beberapa yang lainnya dapat juga tidak bergejala. Gejala yang umum terjadi pada pasien dengan COVID-19 adalah:

  • Demam
  • Batuk kering
  • Rasa kelelahan atau lemas

Selain gejala yang umum terjadi, beberapa gejala dibawah ini juga dapat muncul, misalnya:

  • Nyeri tenggorokan
  • Nyeri kepala
  • Diare
  • Mual, muntah

Gejala badai sitokin tidak terlalu berbeda dengan gejala yang muncul ketika terinfeksi COVID-19 pada umumnya, namun gejala muncul dengan lebih berat atau lebih parah. 

Apakah badai sitokin dapat dicegah?

Cara mencegah badai sitokin yang paling penting adalah dengan menghindari terpapar virus penyebab COVID-19. Oleh karena itu, sangat penting untuk kamu melaksanakan protokol kesehatan dengan baik dan benar serta mendapatkan vaksinasi sesegera mungkin.

Protokol kesehatan yang harus selalu kamu lakukan misalnya:

  • Memakai masker ketika berada di luar rumah
  • Rajin mencuci tangan terutama sebelum menyentuh wajah dan sebelum makan
  • Menjaga jarak minimal 1 meter serta menghindari tempat yang ramai
  • Tetap tinggal di rumah jika tidak ada urusan yang mendesak

Hal ini penting dilakukan terutama oleh orang yang beresiko terkena gejala yang berat atau komplikasi apabila terinfeksi SARS-CoV-2 seperti orang lanjut usia atau orang-orang yang memiliki penyakit penyerta.

Apabila kamu terinfeksi COVID-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri, konsultasikan kepada dokter atau petugas kesehatan apabila gejala yang kamu alami tidak membaik dan malah bertambah berat.

Bagaimana badai sitokin meningkatkan risiko kematian?

Badai sitokin pada pasien dengan COVID-19 dapat fatal oleh karena kondisi ini menyebabkan berbagai kerusakan dan kegagalan pada organ tubuh seperti distress napas, koagulasi pada darah, serta disfungsi multi organ yang berat. Hal ini berperan dalam peningkatan risiko kematian pada pasien yang mengalami badai sitokin.

Bagaimana perawatan pada orang yang mengalami badai sitokin?

Orang dengan infeksi COVID-19 yang mengalami badai sitokin perlu mendapatkan perawatan khusus di unit perawatan intensif atau ICU. Mereka memerlukan beberapa penanganan khusus seperti:

  • Observasi keadaan umum dan tanda vital secara berkala
  • Pemasangan terapi ventilator mekanik apabila diperlukan
  • Pemberian cairan dan nutrisi sesuai dengan kebutuhan
  • Pemberian terapi elektrolit
  • Dilakukan prosedur hemodialisis apabila diperlukan
  • Pemberian obat-obatan khusus untuk mengatasi badai sitokin yang terjadi 

Perawatan di ICU membutuhkan biaya yang relatif besar. Oleh karena itu, sebelum kita sakit, sebaiknya kita sudah menyiapkan proteksi salah satunya adalah dengan asuransi kesehatan. Dengan asuransi kesehatan terbaik dari Generali Indonesia, kamu dan keluarga kamu dapat terhindar dari resiko beban finansial yang berat apabila kamu sakit. Yuk, miliki asuransi kesehatan sekarang!

Share
love this article :