Pandemi COVID-19 telah berlangsung lebih dari satu tahun. Berbagai cara telah dilakukan banyak pihak untuk membantu mengendalikan penyebaran infeksi ini. Salah satu cara untuk mencegah infeksi adalah dengan mendapatkan vaksin COVID-19.

Program vaksinasi pertama kali dilakukan sejak Desember 2020. Pemerintah Indonesia sampai saat ini masih menggalakan program vaksinasi massal untuk masyarakat. Program ini bertujuan untuk membentuk kekebalan kelompok atau sering disebut dengan herd immunity. Per tanggal 1 Juli 2021, data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat sebanyak 11 per 100 penduduk sasaran vaksinasi telah mendapatkan dosis pertama vaksinasi.

Apa manfaat vaksinasi?

Ketika kamu di vaksin, tubuh akan membentuk perlindungan terhadap virus. Vaksin membantu tubuh untuk memproduksi sel-sel kekebalan tubuh. Dengan kekebalan tubuh yang telah terbentuk, jika terinfeksi virus ini, orang yang telah divaksin memiliki resiko berkembangnya gejala penyakit COVID-19 yang lebih berat menjadi lebih rendah.

Dengan mendapatkan vaksinasi, kamu juga membantu melindungi orang-orang disekitarmu. Karena, saat kamu terlindungi dari infeksi virus ini, kamu juga menurunkan resiko untuk menularkan infeksi ini kepada orang lain.

Bagaimana cara kerja vaksin?

Terdapat berbagai jenis vaksin yang telah tersebar luas di dunia. Setiap vaksin memiliki cara kerja yang berbeda untuk membentuk sistem kekebalan tubuh. Tetapi, semua vaksin memiliki konsep cara kerja yang sama yaitu untuk membentuk sel memori pada sistem kekebalan tubuh yang dapat mengingat bagaimana cara melawan virus ini jika terjadi infeksi oleh virus yang sama di kemudian hari.

Setelah mendapatkan vaksinasi, biasanya diperlukan waktu beberapa minggu hingga tubuh membentuk kekebalan tubuh terhadap virus. Jika kekebalan tubuh belum terbentuk, kamu masih memiliki resiko yang besar untuk terinfeksi virus. Sehingga, kamu mungkin terinfeksi dan jatuh sakit setelah vaksinasi jika vaksin belum memiliki cukup waktu untuk membentuk sistem kekebalan tubuh.

Pada beberapa kasus, setelah vaksinasi terdapat beberapa gejala seperti demam. Gejala ini merupakan hal yang wajar dan merupakan tanda bahwa tubuh sedang bekerja.

Apa saja jenis vaksin yang digunakan di Indonesia?

Di Indonesia, terdapat beberapa jenis vaksin yang saat ini digunakan. Vaksin yang digunakan di Indonesia adalah:

1. Vaksin AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca dapat diberikan pada orang yang berisiko tinggi terpapar dan orang yang sudah lanjut usia, termasuk orang yang berusia diatas 65 tahun. Vaksin tidak direkomendasikan untuk orang dengan usia dibawah 18 tahun.

Vaksin ini direkomendasikan untuk diberikan dalam 2 dosis dengan rentang waktu pemberian berkisar antara 8 hingga 12 minggu. Vaksin ini memiliki tingkat efikasi sebesar 63,09% terhadap infeksi virus SARS-CoV-2.

Efek samping yang umum muncul yaitu efek lokal seperti rasa nyeri dan gatal pada area suntikan. Reaksi sistemik yang dapat muncul yaitu rasa menggigil, demam, nyeri kepala, mual, nyeri sendi serta nyeri otot.

2. Vaksin Sinovac

Vaksin Sinovac direkomendasikan untuk orang yang berusia diatas 18 tahun. Vaksin Sinovac-CoronaVac diberikan dalam 2 dosis. WHO merekomendasikan untuk memberikan vaksin dosis kedua dengan jarak 2 minggu dari vaksin dosis pertama. Jika pemberian dosis kedua tertunda lebih dari 4 minggu, vaksin harus diberikan sesegera mungkin.

Uji coba fase 3 yang dilakukan di Brazil menunjukkan bahwa vaksin ini memiliki efikasi sebesar 51% terhadap infeksi virus SARS-CoV-2 yang bergejala, 100% terhadap COVID-19 dengan gejala berat, dan 100% pada pasien rawat inap sejak 14 hari setelah menerima vaksin dosis kedua.

Efek samping yang dapat muncul adalah reaksi lokal seperti nyeri pada lokasi suntikan. Reaksi sistemik yang dapat muncul seperti rasa pegal dan demam ringan.

Apakah terdapat vaksin lain?

Jenis vaksin lain yang sudah banyak digunakan di negara lain adalah Vaksin Pfizer. Vaksin ini merupakan vaksin yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech. Vaksin ini direkomendasikan untuk diberikan dalam 2 dosis. Jangka waktu pemberian yang disarankan antara dosis pertama dan dosis kedua adalah 21 hari. Vaksin ini dapat diberikan untuk orang yang berusia 12 tahun keatas.

Penelitian menunjukkan bahwa vaksin ini 95% efektif untuk mencegah infeksi virus yang dikonfirmasi pada laboratorium. Efek samping yang mungkin muncul adalah nyeri pada lokasi suntikan, nyeri kepala, nyeri otot, demam, serta mual. Efek ini dapat muncul pada hari pertama dan kedua setelah memperoleh vaksinasi dan akan hilang dalam beberapa hari.

Walaupun telah mendapatkan vaksinasi, kita sebaiknya tidak menempatkan diri sendiri dan orang lain dalam resiko. Kita harus tetap menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari keramaian.

Share
love this article :