Asuransi merupakan salah satu instrumen finansial yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Asuransi merupakan proses pemindahan resiko dari perorangan ke perusahaan asuransi. Kepemilikan sebuah polis asuransi dapat berguna untuk melindungi diri secara finansial dari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Salah satu produk asuransi yang wajib kamu miliki yaitu asuransi jiwa. Asuransi jiwa merupakan produk asuransi yang dapat memberikan kamu dan keluarga proteksi jika pencari nafkah utama keluarga kamu meninggal dunia. Pihak asuransi kemudian akan memberikan biaya tanggungan kepada keluarga yang ditinggalkan sesuai dengan kesepakatan yang telah ditandatangani.

Produk asuransi jiwa menawarkan perlindungan berdasarkan jangka waktu yang kamu inginkan. Bentuk asuransi jiwa yang ada yaitu asuransi jiwa berjangka dan asuransi jiwa seumur hidup.

3 Fase Kehidupan

Sebelum mengetahui perbedaan asuransi jiwa berjangka dan seumur hidup, kamu menentukan di fase mana kehidupan kamu. Hal ini supaya kamu tahu produk mana yang paling kamu butuhkan.

Kehidupan yang bergerak secara dinamis tentunya akan mempengaruhi perubahan prioritas dalam hidup kita. Pergerakan ini pun akhirnya menuntut kita agar selalu siap sedia untuk menghadapi resiko yang dapat muncul kapan saja.

Kebutuhan tanggungan yang kamu miliki tentunya akan berubah seiring berjalannya kamu dari satu fase kehidupan ke fase kehidupan selanjutnya.

1. Fase Kehidupan Muda

Pada fase kehidupan muda ini, masih cukup banyak ditemukan generasi milenial yang merasa tidak membutuhkan perlindungan asuransi. Umumnya mereka lebih memilih untuk mengedepankan kesenangannya dibanding kebutuhannya.

Padahal, hal-hal yang tidak terduga dapat terjadi kapanpun dan dimanapun, dan memiliki asuransi akan membantu kamu menghadapi hal tersebut. Asuransi pun dapat dikatakan sebagai investasi atau tabungan.

Semakin dini kamu berasuransi, maka semakin tinggi pula tanggungan yang dapat kamu terima. Tanggungan ini pun dapat kamu manfaatkan sebagai tabungan untuk menikah, tabungan untuk biaya darurat, atau sekedar digunakan untuk biaya hidup sehari-hari.

Memiliki asuransi jiwa di usia dini dapat menjadi bentuk antisipasi kamu dalam menghadapi resiko-resiko yang dapat menimpa kamu sewaktu-waktu.

2. Fase Kehidupan Berkeluarga

Setelah memasuki kehidupan berkeluarga, semuanya pun akan berubah. Yang tadinya kamu hanya perlu menanggung diri sendiri, sekarang kamu harus menanggung pasanganmu. Terlebih lagi jika kamu dikaruniai anak.

Kamu harus memprioritaskan masa depan kamu. Pastikan anak kamu mendapati kehidupan yang layak. Salah satu caranya adalah dengan memiliki asuransi. Jangan salah pilih dan pastikan kamu membeli polis asuransi yang dapat melindungi keluargamu secara optimal.

Jika kamu merupakan seorang kepala keluarga, hal yang dapat kamu lakukan yaitu memberikan proteksi asuransi jiwa kepada keluargamu, menyiapkan tabungan pendidikan untuk menyekolahkan anakmu sebaik mungkin, kemudian menyediakan tempat tinggal, kendaraan, dan kebutuhan hidup lainnya untuk keluarga kamu.

Sebagai kepala keluarga, kamu harus cermat dan berhati-hati dalam mengelola keuangan, karena kamu menanggung orang lain. Jadikan asuransi sebagai jaring pengaman untuk kamu dan keluarga tercinta.

3. Fase Kehidupan Tua (Pensiun)

Fase terakhir kehidupan yaitu ketika kamu memasuki masa pensiun. Asuransi jiwa akan sangat membantu kamu untuk memiliki masa tua yang sejahtera.

Pasalnya, kamu akan menerima tanggungan yang dapat menggantikan penghasilan kamu. Kamu juga dapat memanfaatkan tanggungan hari tua kamu untuk menjalani hidup yang menyenangkan.

Selain itu, kamu pun dapat mengalihkannya ke anak dan cucu kamu ketika kamu meninggal dunia, sehingga mereka tidak menerima tanggungan finansial.

2 Jenis Asuransi Jiwa Yang Bisa Kamu Pilih

Setelah membaca hal diatas, sudah tahukah dimana fase kehidupan kamu? Sebelum kamu menjatuhkan pilihan pada produk asuransi mana yang paling sesuai dengan kebutuhanmu, kita akan membahas tentang perbedaannya terlebih dahulu.

1. Asuransi Jiwa Berjangka

Asuransi berjangka atau dalam dunia asuransi biasa dikenal dengan sebutan term life insurance merupakan produk asuransi yang memiliki batas waktu pertanggungan selama yang kamu tentukan.

Misalnya, kamu memilih suatu produk asuransi berjangka 10 tahun, maka asuransi ini akan menanggung resiko kamu dalam jangka waktu 10 tahun terhitung dari tanggal kamu membeli polis asuransi berjangka tersebut.

Setelah masa waktu tanggungan berakhir, kamu memiliki kebebasan dalam memilih untuk melanjutkan masa tanggungan asuransi atau memilih agar tanggungan berhenti saat itu juga.

2. Asuransi Jiwa Seumur Hidup

Asuransi jiwa seumur hidup atau biasa disebut whole life insurance merupakan produk asuransi yang akan memberikan tanggungan proteksi bagi yang memiliki jangka waktu selama seumur hidup kamu.

Asuransi seumur hidup ini akan menanggung resiko kamu selama kamu masih hidup. Tetapi pada umumnya, asuransi jiwa seumur hidup menetapkan batasan maksimal usia bagi nasabah yang ditanggung.

Di Indonesia, batasan maksimal usia yang dapat ditanggung asuransi jiwa seumur hidup yaitu pada usia 100 tahun. Batasan ini ditentukan berdasarkan catatan angka harapan hidup masyarakat Indonesia yang berada di angka 70 dan 72 tahun.

Itulah ulasan mengenai asuransi jiwa berjangka dan seumur hidup, serta perbedaan kebutuhan kamu di tiap-tiap fase kehidupan. Pastikan kamu memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan kamu serta yang memberikan perlindungan paling optimal.

Share
love this article :