Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Penyakit ini ditandai dengan terhentinya suplai darah yang mengandung oksigen ke otak. Semakin cepat stroke ditangani, semakin besar kemungkinan penyembuhan tanpa mengalami disabilitas. Jika ingin tahu lebih banyak mengenai stroke, termasuk jenis-jenis stroke dan gejala-gejalanya, simak ulasan di bawah ini.
Apa Itu Penyakit Stroke?
Stroke merupakan kondisi yang terjadi saat ada bagian otak yang tidak menerima suplai darah yang cukup. Umumnya, terhentinya atau terhambatnya suplai darah tersebut disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh arteri atau pendarahan di otak. Padahal, suplai darah tersebut sangat dibutuhkan karena kandungan oksigen yang dimilikinya.
Tanpa adanya suplai darah yang cukup dan stabil di bagian otak tersebut, sel-sel di area atau bagian otak tersebut akan bisa mati karena kehabisan oksigen. Semakin cepat penanganan diberikan pada seseorang yang mengalami serangan stroke, maka akan bisa mencegah terjadinya kerusakan yang makin parah di otaknya dan komplikasi.
Gejala Stroke
Semakin cepat stroke ditangani, maka akan semakin besar pula kesempatan untuk sembuh bagi penderitanya. Makanya, sangat diperlukan pengetahuan akan gejala-gejala yang mungkin ditimbulkan oleh stroke. Kamu bisa kenali stroke dari gejala-gejala yang ditimbulkannya berikut ini.
-
Kesulitan untuk bicara dan memahami apa yang dibicarakan oleh orang lain.
-
Tiba-tiba mengalami mati rasa atau paralisis pada muka, lengan, dan kaki. Biasanya, paralisis ini terjadi hanya pada sebelah bagian tubuh saja.
-
Terganggunya penglihatan atau kesulitan untuk melihat, baik dengan satu atau kedua bola mata. Penderita stroke kemungkinan mengalami penglihatan yang mengabur secara tiba-tiba, baik pada satu ataupun kedua mata.
-
Munculnya sakit kepala yang teramat sangat dengan tiba-tiba, yang kemungkinan disertai muntah dan kehilangan kesadaran.
-
Kesulitan untuk berjalan, yang ditandai dengan kehilangan keseimbangan.
Jenis-Jenis Stroke
-
Ischemic Stroke
Ischemic stroke atau stroke iskemik merupakan jenis stroke yang paling umum terjadi. Stroke ini terjadi saat pembuluh darah otak mengalami penyempitan atau penyumbatan, yang kemudian memicu berkurangnya suplai darah dalam jumlah besar atau disebut juga ischemia. Penyumbatan pada pembuluh darah otak ini umumnya terjadi karena penumpukan lemak di dalam pembuluh darah.
-
Hemorrhagic Stroke
Hemorrhagic stroke atau stroke hemoragik merupakan stroke yang terjadi karena bocornya atau pecahnya pembuluh darah di otak. Pecahnya pembuluh darah ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, pengonsumsian obat antikoagulan yang berlebihan, trauma pada otak misalnya akibat kecelakaan, hingga penumpukan protein di dinding pembuluh darah.
-
Transient Ischemic Attack (TIA)
Transient ischemic attack (TIA) dikenal juga sebagai mini stroke atau stroke ringan. Terjadinya TIA disebabkan oleh penurunan suplai darah ke bagian otak pada sementara waktu. Biasanya, TIA akan berlangsung selama 5 menit, lalu tubuh akan kembali normal. Tipe stroke satu ini tidak akan menyebabkan kerusakan permanen pada otak.
Baca Juga : Kenali 5 Jenis Stroke dan Penyebabnya Disini!
Faktor Risiko Stroke
-
Obesitas atau berat badan berlebihan.
-
Berusia di atas 55 tahun.
-
Tidak melakukan aktivitas fisik secara aktif.
-
Mengonsumsi alkohol.
-
Menggunakan obat-obatan terlarang seperti kokain dan methamphetamine.
-
Menderita tekanan darah tinggi.
-
Merokok secara aktif atau pun perokok pasif.
-
Kadar kolesterol yang tinggi.
-
Menderita diabetes.
-
Menderita masalah kardiovaskular.
-
Memiliki riwayat penyakit stroke di dalam keluarga.
Penanganan Darurat untuk Stroke
Jika di sekitarmu ada orang yang mengalami serangan stroke, segeralah beri penanganan darurat stroke. Penanganan darurat ini akan mengurangi risiko kerusakan otak yang lebih parah akibat serangan stroke yang menyerang. Bahkan, penanganan darurat bisa menyelamatkan nyawa penderita stroke tersebut. Berikut ini adalah bentuk penanganan darurat yang bisa diberikan.
-
Segera lakukan panggilan darurat untuk memanggil ambulans.
-
Miringkan tubuh pasien stroke ke salah satu sisi, dengan posisi kepala yang lebih tinggi dibanding badan.
-
Lakukan resusitasi jantung paru atau CPR jika pasien stroke tidak bernapas.
-
Jangan panik dan coba bicara dengan tenang pada pasien stroke.
-
Jangan berikan makanan atau minuman apapun.
Pencegahan Stroke dengan Gaya Hidup Sehat
-
Kontrol kondisi tekanan darah tinggi atau hipertensi dengan menjalankan pola hidup sehat dan mengonsumsi obat hipertensi.
-
Menjalankan pola makan yang sehat dengan mengurangi asupan makanan kaya kolesterol jahat dan lemak jenuh.
-
Menghentikan kebiasaan merokok.
-
Jika menderita diabetes, lakukanlah olahraga secara rutin dan jalankan pola makan yang sehat agar kadar gula darah bisa terkontrol.
-
Jaga berat badan agar tetap ideal dengan rutin melakukan olahraga, aktivitas fisik, makan makanan yang sehat, dan pola hidup yang sehat.
-
Tidur yang cukup.
Cara Pengobatan Penyakit Stroke
Cara menyembuhkan stroke akan berbeda-beda, sesuai dengan tipe stroke yang dialami. Untuk stroke iskemik dan TIA, pengobatan bisa dilakukan dengan memberi obat pemecah gumpalan darah atau obat trombolitik, trombektomi mekanik, pemasangan stent atau alat berbentuk tabung untuk mengatasi pembuluh darah yang tersumbat, hingga pembedahan.
Sedangkan untuk stroke hemoragik, bentuk pengobatan yang biasa diberikan seperti memberi obat untuk membantu penggumpalan darah, coiling atau tindakan memasukkan coil yang berupa kawat atau benang ke area terjadinya pendarahan, clamping untuk mencegah pendarahan lanjutan, serta pembedahan.
Pasca-stroke terjadi dan dilakukannya tindakan medis di atas, biasanya pemulihan akan dilakukan dengan melakukan terapi. Terapi bicara, terapi kognitif, serta terapi fisik biasanya dilakukan untuk penderita stroke yang mengalami gangguan bicara hingga kesulitan untuk bergerak setelah terkena serangan stroke.
Itulah tadi ulasan mengenai penyakit stroke, mulai dari gejala yang ditimbulkannya hingga bentuk pengobatan atas kondisi tersebut. Semakin cepat gejala stroke dideteksi, maka kerusakan otak yang parah akan makin bisa dihindari. Jangan lupa untuk selalu menjaga tubuh tetap sehat, dengan pola hidup dan makan yang sehat, agar stroke bisa dicegah.
Baca Juga : Stroke: fakta, gejala dan pencegahannya dalam infografis
Sumber :
- Holland, Kimberly. (2021, November 09). Everything You Need to Know About Stroke. Healthline. Diakses pada tanggal 26 Maret 2023 melalui https://www.healthline.com/health/stroke#stroke-tests
- Mayo Clinic Team. Stroke. Mayo Clinic. Diakses pada tanggal 26 Maret 2023 melalui https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/stroke/symptoms-causes/syc-20350113
- NHS Team. Stroke. NHS. Diakses pada tanggal 26 Maret 2023 melalui https://www.nhs.uk/conditions/stroke/treatment/
- Cleveland Clinic Team. Stroke. Cleveland Clinic. Diakses pada tanggal 26 Maret 2023 melalui https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/5601-stroke
- McIntosh, James. (2023, Januari 06). Everything you need to know about stroke. Medical News Today. Diakses pada tanggal 26 Maret 2023 melalui https://www.medicalnewstoday.com/articles/7624
- Madell, Robin. (2018, Juli 10). Learn to Recognize the Signs of a Stroke. Healthline. Diakses pada tanggal 26 Maret 2023 melalui https://www.healthline.com/health/stroke/stroke-first-aid#outlook