Mengenal Asuransi Pensiun Terbaik di Indonesia 

 

Masa pensiun akan menjadi berat dan dilematis bagi karyawan yang tidak memiliki persiapan. Bayangkan ketika gaji yang biasanya diterima dari kantor pada setiap bulan kemudian tidak ada lagi. Dan kesibukan bekerja atau beraktivitas di kantor yang terjadi setiap hari harus berganti menjadi berdiam diri di rumah tidak kemana-mana sepanjang hari.

Jangan tunggu sampai menjadi pensiunan baru memikirkan persiapan masa pensiun. Terlambat. Kini berbagai rancangan keuangan menghadapi masa pensiun sudah dibuat secara terarah berdasarkan pengalaman. Kamu tinggal memilih dan menjalaninya. Bukankah kamu ingin masa depan yang cerah dan melewati masa pensiun dengan bahagia?

Pentingnya asuransi pensiun

Asuransi pensiun merupakan salah satu solusi untuk menghadapi masa pensiun. Asuransi pensiun terbaik di Indonesia diselenggarakan untuk merancang program dana pensiun karyawan, baik secara kelompok maupun perorangan. Semakin muda usia untuk ikut dalam kepesertaan asuransi pensiun akan semakin baik. Misalkan target dana pensiun nantinya berjumlah Rp1 Miliar. Maka dana yang perlu kamu alokasikan dari penghasilan bulananmu semenjak usia 20-an tahun tidak akan besar bila dibandingkan bila kamu ikut asuransi pensiun setelah berusia 40 tahun.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun disebutkan bahwa jenis dana pensiun terdiri dari: 

1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)

DPPK adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.

2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)

DPLK adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.

Jadi, DPLK merupakan program dana pensiun yang diselenggarakan oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa. Pesertanya adalah masyarakat umum, baik karyawan maupun pekerja mandiri. Kepersertaan karyawan di dalam asuransi pensiun DPLK biasanya diurus secara kelompok oleh perusahaan tempatnya bekerja. Sekian persen gaji karyawan secara otomatis dipotong oleh manajemen setiap bulan untuk membayar premi DPLK. Kadang perusahaan menambahkan sekian persen dari iuran bulanan DPLK tersebut agar nilai dana pensiun karyawan cukup layak dan mencukupi kebutuhan di masa pensiun.

Agar dana pensiun kamu memiliki nilai yang meningkat maka kamu perlu mempertimbangkan program DPLK asuransi pensiun terbaik di Indonesia. Yakni, asuransi pensiun yang juga sekaligus memberikan manfaat investasi. 

 

DPLK Generali Indonesia 

Salah satu lembaga keuangan non bank yang mengelola asuransi pensiun terbaik di Indonesia adalah DPLK Generali Indonesia. Unit bisnis dari PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia ini mulai beroperasi tahun 2015, dan hingga saat ini membantu memberikan alternatif pilihan bagi nasabah untuk pengelolaan dana pensiun demi mewujudkan hari tua yang lebih sejahtera.

DPLK Generali Indonesia bertugas menjamin kesinambungan penghasilan peserta sehingga dapat memberikan rasa aman dan nyaman ketika menjalani masa pensiun.

Keunggulan 

Dibandingkan DPLK yang lain, DPLK Generali Indonesia memiliki keunggulan sebagai berikut: 

  • Informatif. Semua informasi yang kamu butuhkan tersedia di website dan mobile application

  • Inovasi. Memiliki fasilitas Auto Risk Management System (ARMS) untuk mengendalikan resiko investasi. 

  • Investment Advisory. Selalu mendapat arahan dari penasihat keuangan yang selalu di-update data perkembangan pasarnya  dari tim investment

  • Single Fee. Fee yang kompetitif

  • Perubahan Jenis Investasi. Bebas biaya hingga 6x dalam setahun

Program Pensiun DPLK Generali 

Program penisun DPLK Generali merupakan asuransi unit link yang menggabungkan manfaat proteksi dengan investasi sehingga nilai polis asuransi pensiun mu dapat bertambah nilainya seiring perkembangan imbal hasil investasi. 

Ada dua jenis program pensiun yang dirancang oleh DPLK Generasi Indonesia. Yakni:

  1. iSeverance atau DPLK PPUKP 

DPLK Program Pensiun Untuk Kompensasi Pesangon  adalah program yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan Pemberi Kerja atas program pensiun yang dikhususkan untuk pembayaran kompensasi pesangon, mengacu pada Undang Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003.  Besaran iuran iSeverance ditentukan berdasarkan kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan termasuk dengan Past Service Liability dan pembayaran iuran PPUKP dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan dan kebutuhan perusahaan Dana PPUKP akan ditempatkan pada reksadana dalam bentuk unit link, dan dikelola secara kelompok (pooling fund).

 

  1. iPension (DPLK PPIP - Voluntary Program)

Program asuransi iPension bersifat sukarela (voluntary) dan besaran iurannya dapat ditentukan oleh nasabah dan disesuaikan berdasarkan kebutuhan. Usia masuk 18 tahun atau sudah menikah. Usia pensiun normal yang dipilih sekurang-kurangnya 40 tahun, sedangkan untuk peserta group/perusahaan berdasarkan ketentuan Perusahaan. Nilai setoran minimal Rp50ribu atau berupa persentase dari gaji per bulan, dapat bersumber dari perusahaan atau karyawan. Top up dapat dilakukan langsung oleh nasabah, penarikan dana dalam setahun tidak dibatasi dana dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Paket invetasi untuk peserta grup/perusahaan ditentukan oleh perusahaan. Perubahan dapat dilakukan, maksimum 6 kali dalam setahun. 

 

Paket investasi 

Paket investasi untuk  mengelola dana pensiun peserta DPLK disesuaikan dengan profil risiko investasi nasabah. Adapun instrumen investasi yang dipakai oleh asuransi Generali Indonesia adalah : 

1. Saham  

Investasi saham bertujuan mendapatkan  imbal hasil yang optimal dalam jangka panjang dalam risiko yang terukur. Sebagian besar portofolio dikelola ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Hasil investasinya berupa capital gain dan dividen. 

 

Potensi imbal hasil dari investasi saham lebih tinggi dibandingkan dengan investasi pasar uang dan pendapatan tetap. Namun, tingkat risikonya tentu lebih tinggi dibandingkan dengan jenis investasi yang lain. 

 

2. Pendapatan tetap 

Paket investasi pendapatan tetap adalah investasi yang sebagian besar dilakukan ke dalam efek bersifat utang, yakni, obligasi. Selain obligasi, portofolio paket investasi pendapatan tetap terdiri dari deposito, sertifikat deposito, reksa dana pendapatan tetap, dan SBI. 

 

Potensi hasil dan risiko dari investasi pendapatan tetap lebih besar dibandingkan investasi pasar uang. Sebabnya karena obligasi secara teoritis memberikan hasil yang lebih tinggi daripada deposito. Namun, terdapat risiko fluktuasi dari harga obligasi sehingga risikonya menjadi cukup tinggi dibandingkan dengan investasi pasar uang.

 

3. Pasar uang

Investasi pasar uang bertujuan  untuk memberikan perlindungan terhadap nilai pokok serta memberikan imbal hasil yang menarik dalam jangka pendek, melalui diversifikasi instrumen pasar uang yang dipilih secara selektif. Instrumennya  adalah Deposito, SBI, Obligasi serta efek utang lainnya dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Tingkat risikonya tergolong rendah, sehingga potensi keuntungan pada jenis investasi ini juga terbatas. Hasil investasi umumnya sangat mirip dengan tingkat suku bunga deposito.

4. Kombinasi 

Merupakan instrumen investasi kombinasi dari saham, pendapatan tetap, dan pasar uang. Nasabah dapat memilih yang komposisinya disesuaikan dengan profile risiko nasabah.

 

Apabila kamu ingin mengetahui lebih jauh tentang asuransi pensiun terbaik di Indonesia yang dikelola oleh Asuransi Jiwa Generali Indonesia, silahkan hubungi kami di website www.generali.co.id

 

Share
love this article :