Ginjal kronis merupakan kondisi menurunnya fungsi ginjal karena kerusakan pada organ tersebut. Kondisi gagal ginjal kronis sayangnya tidak bisa disembuhkan. Fungsi ginjal tidak dapat pulih sepenuhnya sehingga perawatan hanya untuk memperlambat penurunan fungsi ginjal.
Perawatan untuk pasien gagal ginjal kronis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dialisis dan transplantasi ginjal. Tindakan penggantian organ ginjal tentu tidak sederhana sehingga dialisis menjadi yang paling sering dilakukan dokter untuk menangani pasien.
Baca Juga : Ternyata, Inilah Cara Menjaga Kesehatan Ginjal Kita
Penyebab Penyakit Ginjal Kronis
Kondisi gagal ginjal kronis terjadi secara perlahan-lahan dan biasanya disebabkan karena penyakit lain yang membebani fungsi ginjal. Beberapa kondisi dan penyakit yang menjadi penyebab gagal ginjal kronis antara lain:
1. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat membebani pembuluh darah kecil yang ada di ginjal. Lama kelamaan kondisi tersebut dapat menghentikan fungsi ginjal dengan benar.
2. Diabetes
Pasien diabetes memiliki resiko terkena gagal ginjal kronis. Pasalnya, glukosa dalam darah bisa merusak filter kecil pada organ ginjal.
3. Kolesterol
Kondisi seseorang dengan kolesterol tidak terkontrol juga bisa menjadi penyebab ginjal kronis. Timbunan lemak di pembuluh darah membuat aliran darah ke ginjal terhambat. Pasokan darah yang terganggu menyebabkan ginjal tidak bisa bekerja dengan baik.
4. Glomerulonefritis
Ginjal kronis dapat disebabkan oleh kondisi glomerulonephritis atau peradangan pada glomerulus. Di dalam ginjal, glomerulus adalah filter kecil yang berfungsi menyaring zat sisa metabolisme serta membuang cairan dan elektrolit berlebih.
5. Infeksi ginjal
Infeksi ginjal merupakan kondisi yang dapat terjadi karena bakteri. Infeksi bakteri bisa menyebar ke ginjal dan membuat fungsi organ ini terganggu.
6. Penyumbatan aliran urine
Apabila terjadi penyumbatan dalam saluran urine, dapat membebani kerja ginjal. Penyumbatan yang bisa menyebabkan ginjal kronis misalnya batu ginjal atau prostat yang membesar.
7. Penyakit ginjal polikistik
Ginjal kronis dapat disebabkan karena adanya kista yang berkembang di ginjal atau yang disebut penyakit ginjal polikistik.
8. Efek samping obat tertentu
Konsumsi obat-obatan dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan ginjal kronis. Misalnya konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dan lithium.
Gejala-gejala Penyakit Ginjal Kronis
Gagal ginjal kronis seringkali baru disadari saat kondisinya sudah semakin menurun. Beberapa gejala yang umum dialami oleh pasien gagal ginjal kronis yaitu:
1. Mudah lelah yang terjadi terus menerus
2. Nafsu makan menurun
3. Berat badan meningkat akibat penumpukan cairan
4. Napas berbau ammonia
5. Tekanan darah tinggi yang sulit dikendalikan
6. Insomnia atau gangguan tidur
7. Kulit kering dan gatal yang berkepanjangan
8. Sering mengalami kram otot
9. Sering buang air kecil di malam hari
10. Mata bengkak, terutama di pagi hari
11. Mual dan muntah
12. Terdapat darah atau busa dalam cairan urine
13. Pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki karena kelebihan cairan
14. Sesak nafas (apabila terjadi penumpukan cairan di paru-paru)
15. Nyeri dada (apabila terjadi penumpukan pada jaringan jantung)
Cara Mengurangi Komplikasi
Perawatan bagi pasien gagal ginjal kronis difokuskan untuk mencegah komplikasi. Beberapa perawatan yang bisa dilakukan meliputi:
1. Menggunakan obat diuretik. Cara ini dilakukan untuk mengurangi penumpukan cairan di kaki, tungkai, atau paru-paru.
2. Memasukan cairan intravena ke dalam aliran darah pada pasien gagal ginjal yang mengidap hypovolemia.
3. Menggunakan kalsium intravena pada pasien dengan hiperkalsemia berat. Dilakukan untuk menormalkan kadar kalium.
4. Hemodialisis atau yang dikenal dengan cuci darah. Dilakukan untuk mengganti fungsi ginjal menyaring racun dari darah.
Bedanya Penyakit Ginjal Akut dan Kronis
Perlu diketahui bahwa terdapat dua jenis penyakit gagal ginjal yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis. Ginjal akut termasuk penyakit yang tidak boleh disepelekan karena bisa menyebabkan masalah lain yang serius. Begitu juga dengan penyakit ginjal kronis yang tidak bisa disembuhkan.
1. Waktu terjadinya
Perbedaan gagal ginjal akut dan kronis dapat dilihat dari waktu terjadinya. Pada gagal ginjal akut umumnya terjadi tiba-tiba dan masih ada kemungkinan untuk disembuhkan. Sedangkan gagal ginjal kronis terjadi secara perlahan dan bersifat permanen atau seumur hidup.
2. Penyebab
Selain itu, penyebab gagal ginjal akut dan kronis juga berbeda. Penyakit ginjal akut sering terjadi karena sesuatu yang merusak ginjal secara cepat. Misalnya kehilangan banyak darah karena cedera atau saat operasi besar, dehidrasi, konsumsi obat-obatan tertentu, dan obstruksi saluran kemih.
Apabila penyebabnya dapat diatasi, pasien bisa sembuh dari gagal ginjal akut. Sedangkan ginjal kronis umumnya disebabkan oleh penyakit lain dalam jangka panjang. Contohnya penyakit hipertensi dan diabetes yang paling banyak menyebabkan gagal ginjal kronis.
Lantas, mana yang lebih berbahaya? Kasus gagal ginjal akut kebanyakan dapat kembali normal jika penyebabnya diatasi sedini mungking. Namun, beberapa kasus gagal ginjal akut menyebabkan kerusakan permanen dan berisiko pada gagal ginjal kronis.
Sementara itu, pasien gagal ginjal kronis umumnya tidak bisa disembuhkan. Pasien harus menjalani cuci darah selama hidupnya atau mengganti organ ginjal yang rusak melalui transplantasi.
Baca Juga : Hati-Hati, Ini Penyebab Sakit Ginjal pada Usia Muda!
Faktor Risiko Penyakit Ginjal Kronis
Gagal ginjal kronis perlu diwaspadai karena komplikasi yang ditimbulkan bisa berakibat fatal. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena gagal ginjal kronis. Berikut beberapa faktor risikonya.
1. Usia
Bertambahnya usia, risiko terkena gagal ginjal kronis semakin besar.
2. Jenis kelamin
Umumnya laki-laki memiliki yang lebih tinggi mengidap ginjal kronis.
3. Penyakit bawaan
Penyakit bawaan seperti ginjal polikistik dapat meningkatkan risiko ginjal mengalami kerusakan kronis.
4. Riwayat keluarga
Risiko terkena gagal ginjal kronis lebih tinggi pada seseorang dengan riwayat keluarga memiliki hipertensi dan diabetes.
5. Penyakit autoimun
Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis yaitu penyakit autoimun seperti nefritis lupus.
6. Konsumsi obat tertentu
Risiko penyakit ini lebih tinggi pada orang yang mengonsumsi obat analgesik (penghilang rasa sakit) dalam jangka waktu lama.
7. Suku atau ras
Faktor risiko gagal ginjal kronis juga berbeda pada setiap suku. Umumnya keturunan Amerika dan Afrika memiliki risiko yang lebih tinggi.
Hemodialisis atau Peritoneal Dialisis
Dialisis merupakan pengobatan atau perawatan pada pasien gagal ginjal kronis untuk membersihkan darah melalui cara buatan. Perawatan tersebut diperlukan sebab ginjal sudah tidak bisa lagi menyaring darah dari kotoran atau racun sebagaimana mestinya.
Racun dalam darah tentu berbahaya sehingga perlu dibersihkan atau dikeluarkan dari tubuh. Terdapat dua jenis dialisis yaitu hemodialisis dan peritoneal dialisis.
1. Hemodialisis
Hemodialisis yaitu pengobatan untuk membersihkan darah di luar tubuh dengan mesin dialisis. Darah dikeluarkan dari tubuh, lalu disaring oleh mesin dan dikirim kembali ke tubuh. Cuci darah dengan mesin dialisis ini bisa dilakukan 3-5 kali dalam seminggu.
2. Peritoneal dialisis
Peritoneal dialisis merupakan tindakan cuci darah yang dilakukan dengan memasukan cairan khusus ke dalam perut. Cairan tersebut menyaring limbah dan racun pada darah yang melewati membran peritoneum. Cara ini bisa dilakukan di rumah dengan 4-6 kali setiap harinya.
Tips Menjaga Kesehatan Ginjal
Ada beberapa hal penting yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit ginjal kronis. Berikut beberapa tips menjaga kesehatan ginjal yang dapat kamu terapkan.
1. Menjaga berat badan ideal
2. Mengontrol kadar gula darah tetap normal
3. Menjaga tekanan darah
4. Minum air putih 8-10 gelas per hari
5. Rajin olahraga dan beraktivitas fisik
6. Tidak mengonsumsi analgesik dalam jangka panjang tanpa aturan dokter
7. Tidak merokok
8. Periksa kesehatan ginjal secara berkala
Itulah pembahasan mengenai gagal ginjal kronis yang perlu kamu ketahui. Tentu, lebih baik untuk mencegah sebelum terlambat. Jaga kesehatan dan rutin kontrol untuk mencegah gejala sakit ginjal.
Baca Juga : Pola Hidup Sehat: Jaga Kesehatan Tubuh Kamu Sebelum Usia 30
Referensi :
- Irawan Sapto Adhi. 2020. “8 Penyebab Penyakit Ginjal Kronis yang Perlu Diwaspadai”. Kompas.com
- Rizal Fadli. 2022. “Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronis, Mana yang Lebih Berbahaya”. Halodoc
- Soraya Sabrina. 2022. “[Lengkap] Penyakit Ginjal Kronis Pengertian, Gejala, Hingga Cara Mengobatinya”. Stikes Banyuwangi
- Kauvery Hospital. 2022. “Difference between Hemodialysis and Peritoneal Dialysis”. Kauveryhospital.com