Bekerja untuk perusahaan dengan budaya kerja yang non-toxic bisa dibilang merupakan impian dari banyak orang. Biasanya, karyawan di perusahaan dengan budaya kerja seperti ini akan begitu bersemangat untuk bekerja, karena memang perusahaan bukanlah tempat mereka merasa terbebani dengan beban kerja, namun mereka nyaman dengan pekerjaan yang dilakukan di sana.
Nah, salah satu cara untuk bisa mewujudkan budaya perusahaan yang non-toxic tersebut adalah dengan meningkatkan keterlibatan para karyawan yang bekerja di sana. Bagaimanapun juga, karyawan merupakan bagian penting bagi perusahaan untuk bisa hidup. Simak berikut ini ciri-ciri lingkungan yang toxic dan beberapa cara untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dalam perusahaan.
Ciri Lingkungan yang Toxic
Lingkungan kerja yang toxic dapat membuat karyawan semakin tertekan dan akhirnya kerja kurang maksimal. Ada banyak ciri-ciri tempat kerja yang toxic, berikut 5 hal yang mungkin terjadi di lingkungan kerja Anda.
Saling Menyalahkan Antar Karyawan
Budaya saling menyalahkan seringkali dilakukan kepada seorang individu tertentu. Hal ini dapat menyebabkan lingkungan kerja yang kurang kondusif dan akhirnya karyawan akan merasa ketakutan akan kesalahan
Komunikasi yang Buruk
Di lingkungan kerja yang toxic, komunikasi seringkali menjadi tidak efektif, tidak jelas, atau bahkan bersifat manipulatif. Hal ini menyebabkan karyawan merasa kesulitan untuk menyampaikan ide atau masalah mereka, karena ada ketakutan akan reaksi negatif yang mungkin timbul.
Kurang Dukungan Tiap karyawan
Selain itu, kurangnya dukungan dan pengakuan juga menjadi masalah di lingkungan kerja yang toxic. Karyawan sering merasa tidak didukung dan prestasi mereka tidak dihargai secara layak. Ini bisa berdampak negatif pada motivasi dan kesejahteraan karyawan.
Kurangnya Keseimbangan Antara Kerja dan Real Life
Kurangnya keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi juga menjadi masalah di lingkungan kerja yang toxic. Karyawan sering merasa terbebani dan kelelahan karena lingkungan kerja yang tidak memperhatikan pentingnya keseimbangan ini.
Stress yang Tidak Terkendali
Lingkungan kerja yang toxic juga seringkali menimbulkan stres dan kecemasan yang berlebihan pada karyawan. Ini bisa disebabkan oleh beban kerja yang terlalu berat, tekanan yang tidak realistis, atau atmosfer kerja yang menekan.
Cara Mengatasi Lingkungan Kerja yang Toxic
Lingkungan kerja yang toxic dapat menghambat produktivitas, mengurangi kualitas hidup, dan bahkan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan mental. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami cara-cara efektif untuk mengatasi masalah ini. Berikut 6 cara untuk mengatasi lingkungan kerja yang toxic.
-
Memperkenalkan Budaya Perusahaan pada Karyawan
Agar karyawan ingin dan bisa terlibat dalam setiap aktivitas di perusahaan yang membutuhkan keberadaannya, maka perkenalkanlah terlebih dahulu budaya perusahaan pada para karyawan tersebut. Budaya perusahaan umumnya mencakup kepercayaan dan nilai dari perusahaan tersebut, termasuk tujuan jangka pendek dan jangka panjang, misi, visi, serta lingkungan kerja.
Dengan mengetahui bagaimana budaya perusahaan tempatnya bekerja, maka para karyawan juga akan berusaha untuk menjalankan budaya yang sama. Meskipun mungkin para karyawan berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, namun pengetahuannya akan budaya perusahaan akan membuatnya berusaha untuk bersama-sama mencapai tujuan yang termuat dalam budaya perusahaan tersebut.
Baca Juga : 11 tips jitu untuk membuat daftar pekerjaan yang efisien
-
Menjalin Hubungan yang Kuat via Komunikasi dan Kolaborasi
Cara selanjutnya untuk meningkatkan keterlibatan karyawan agar bisa terbangun budaya perusahaan yang non-toxic adalah dengan menjalin hubungan yang kuat via komunikasi dan kolaborasi. Komunikasi dan kolaborasi harus berjalan dengan lancar, baik antara sesama karyawan ataupun antara pimpinan dengan para bawahannya.
Komunikasi dan kolaborasi bisa diasah tidak hanya dalam situasi formal alias saat sedang bekerja, namun bisa juga saat kondisi non-formal. Makan bersama, melakukan kegiatan bersama di acara yang diadakan perusahaan, hingga sekadar bercanda kala istirahat merupakan bentuk komunikasi yang bisa mengeratkan hubungan antara para karyawan, bahkan dengan atasan sekali pun.
-
Memberikan Peluang Pengembangan
Keterlibatan karyawan juga bisa ditingkatkan dengan memberi peluang untuk mengembangkan keterampilan dan karier karyawan tersebut. Perusahaan yang bagus adalah perusahaan yang tidak membiarkan kemampuan dan jenjang karier karyawannya stagnan, melainkan mendorong karyawannya untuk jadi lebih baik lagi melalui pelatihan ataupun program pengembangan karyawan.
Dalam memberikan peluang pengembangan ini, tentu kesempatan harus diberikan secara merata pada semua karyawan, agar tidak muncul rasa tidak puas dan tidak senang dengan pencapaian karyawan lainnya. Jika memang karyawan dianggap memenuhi kualifikasi untuk mengikuti pengembangan karier atau keterampilan tersebut, maka berikan padanya peluang tersebut.
Jika keterampilan yang dimiliki oleh karyawan makin terasah ataupun ada keterampilan baru yang berhasil didapatkannya dari program pengembangan atau pelatihan tersebut, ujung-ujungnya perusahaan juga yang akan diuntungkan. Jadi, jangan sampai perusahaan merasa takut akan rugi karena memberi pelatihan atau program pengembangan bagi para karyawannya.
-
Memberikan Pengakuan dan Penghargaan
Keterlibatan karyawan akan bisa ditingkatkan jika sekiranya pekerjaan yang dilakukannya diapresiasi, diakui, atau bahkan hingga diberi penghargaan oleh perusahaan tempatnya bekerja. Pengapresiasian, pengakukan, ataupun penghargaan inilah yang kemudian bakal menjadi motivasi bagi para karyawan untuk bisa memberikan yang lebih baik lagi bagi tempat kerjanya tersebut.
Meskipun yang dilakukan oleh karyawan termasuk dalam tanggung jawab kerjanya, jangan merasa berat untuk mengapresiasinya, bahkan walau hanya sekadar dalam bentuk ucapan. Hati orang mana yang tidak senang jika diapresiasi, apalagi jika memang apresiasi itu merupakan efek dari kerja keras yang dilakukannya. Maka dari itu, jangan pelit memberi apresiasi bagi karyawan.
-
Menerapkan Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi
Karyawan akan sangat dengan senang hati terlibat dalam perusahaannya, jika perusahaan tersebut menerapkan keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi atau work life balance. Pasalnya, tidak sedikit perusahaan yang terlalu memberatkan para karyawannya, sehingga hampir sebagian besar waktunya habis untuk bekerja dan sedikit sekali waktu untuk dirinya sendiri.
Perusahaan bisa mewujudkan work life balance bagi para pekerjanya dengan berbagai cara. Perusahaan bisa memberikan cuti yang layak bagi para pekerja, menghindari lembur, waktu kerja yang ideal dan tidak lebih dari sebagaimana mestinya, serta tentunya upah yang layak. Dengan seimbangnya antara kerja dan kehidupan pribadi, produktivitas karyawan pun akan bisa meningkat.
-
Menyediakan Sarana Hiburan dan Kegiatan yang Menyenangkan
Ada kalanya karyawan merasa bosan dan lelah dengan himpitan pekerjaan yang saban hari dilakukannya. Nah, untuk memastikan keterlibatan karyawan bisa tetap meningkat di kondisi seperti ini, perusahaan bisa menyediakan sarana hiburan dan kegiatan yang menyenangkan bagi para karyawannya, seperti mengadakan gathering, outbound, outing, dan kegiatan menyenangkan lainnya.
Susunlah acara semenarik dan senyaman mungkin di mana karyawan bisa melepas penat sejenak dari tuntutan pekerjaannya. Jika perlu, lakukan kegiatan itu secara rutin, sehingga karyawan bisa selalu menanti-nanti datangnya hari pelaksanaan kegiatan ini. Selain untuk kebutuhan refreshing, kegiatan seperti ini juga bakal bisa memupuk kedekatan dan kerja sama antar karyawan hingga atasan.
Baca Juga : Hindari menunda pekerjaan supaya semua cita-cita tercapai
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keterlibatan karyawan, di antaranya adalah dengan melakukan 6 cara di atas. Keterlibatan para karyawan di perusahaan tersebut akan bisa membangun budaya perusahaan yang non-toxic, di mana budaya perusahaan yang seperti ini merupakan impian dari banyak orang. Tertarik bekerja di perusahaan dengan atmosfer seperti ini?
Sumber :
- Herrity, Jennifer. (2023, Februari 04). How To Create a Company Culture in 10 Steps (Plus Benefits). Indeed. Diakses pada tanggal 1 Mei 2023 melalui https://www.indeed.com/career-advice/career-development/how-to-create-a-company-culture
- Worktango Team. 12 Best Ways to Create an Inspirational Workplace Culture. Worktango. Diakses pada tanggal 1 Mei 2023 melalui https://www.worktango.com/resources/articles/create-inspiring-employee-workplace
- Pourron, Antoine. 10 Steps to Build a Successful Company Culture. Lumapps. Diakses pada tanggal 1 Mei 2023 melalui https://www.lumapps.com/employee-experience/how-to-build-company-culture/#create-opportunities-for-employees-to-build-relationships