Investasi adalah salah satu cara untuk mengembangkan aset dan mencapai tujuan finansial. Namun, tidak semua investasi membawa keuntungan. Di balik janji manis dan iming-iming keuntungan besar dalam waktu singkat, terselip bahaya yang mengintai dalam bentuk investasi bodong. Penipuan ini memanfaatkan ketidaktahuan calon investor, yang pada akhirnya dapat menghancurkan harapan dan impian mereka.
Karena itu, memahami ciri-ciri dan modus operandi investasi bodong sangat penting untuk melindungi diri dan aset dari kerugian yang tak terelakkan.
Investasi Bodong di Indonesia
Perkembangan investasi bodong di Indonesia menunjukkan tren yang mengkhawatirkan, dengan peningkatan jumlah kasus yang melibatkan skema penipuan yang semakin kompleks, seperti robot trading. Teknologi internet dan media sosial telah digunakan secara luas oleh para penipu untuk mengenalkan skema investasi palsu dengan cepat kepada masyarakat, tanpa adanya regulasi yang memadai untuk melindungi investor.
Meskipun pemerintah dan otoritas terkait terus meningkatkan regulasi dan melakukan penindakan terhadap pelaku penipuan, tantangan untuk menekan peredaran investasi bodong tetap ada karena sifatnya yang tersembunyi dan mengelabui banyak pihak.
Baca juga: Apa Itu Investasi Jangka Panjang? Bagaimana Cara Melakukannya? Simak di Sini!
Tips Ampuh Menghindari Investasi Bodong
1. Lakukan Riset Mendalam
Sebelum berinvestasi, lakukan penelitian menyeluruh tentang perusahaan atau produk investasi tersebut. Cek reputasi perusahaan melalui ulasan dan testimoni investor lain. Periksa juga apakah perusahaan tersebut terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
2. Waspadai Janji Imbal Hasil Tinggi
Jika sebuah investasi menjanjikan imbal hasil yang sangat tinggi dalam waktu singkat, ini bisa jadi tanda bahaya. Investasi yang sah biasanya menawarkan imbal hasil yang masuk akal dan sesuai dengan kondisi pasar.
3. Jangan Mudah Terpengaruh
Hindari membuat keputusan investasi hanya dengan berdasarkan rekomendasi teman atau keluarga tanpa melakukan pengecekan terlebih dahulu. Pelaku investasi bodong seringkali menggunakan jaringan sosial untuk menjaring korban baru.
Lapor Investasi Bodong ke Mana?
Jika kamu menemukan atau menjadi korban investasi bodong, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melaporkannya ke OJK. Kamu bisa melaporkannya melalui layanan konsumen OJK di nomor 157 atau melalui email konsumen@ojk.go.id. Selain itu, kamu juga bisa melapor ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri jika merasa sudah dirugikan secara finansial.
Jangan lupa juga untuk mengumpulkan semua bukti terkait investasi bodong, seperti kwitansi, kontrak, dan komunikasi dengan perusahaan atau agen. Selanjutnya, OJK akan meminta kamu mengisi formulir pengaduan dan melampirkan bukti-bukti yang sudah dikumpulkan.
Ciri-ciri Investasi Bodong
1. Janji Keuntungan Tinggi dengan Risiko Rendah
Investasi bodong seringkali menawarkan keuntungan yang sangat tinggi dengan klaim bahwa investasi tersebut hampir tidak memiliki risiko. Ini adalah salah satu tanda paling umum dari penipuan investasi.
2. Tekanan untuk Segera Bergabung
Pelaku investasi bodong seringkali menggunakan taktik tekanan, seperti mengatakan bahwa kesempatan ini terbatas atau mendesak calon investor untuk segera bergabung agar tidak ketinggalan mendapat keuntungan yang besar.
3. Sedang Happening
Di Indonesia, fenomena judi online yang mengalami pertumbuhan pesat mencerminkan pola perilaku yang mirip dengan investasi bodong. Baik judi online maupun investasi bodong menjanjikan keuntungan yang tinggi dengan risiko yang tidak dipahami dengan baik oleh pengguna maupun investor.
Selain itu, keduanya cenderung kurang transparan dalam operasional dan seringkali tidak terdaftar atau diatur oleh otoritas keuangan yang sah. Seperti investasi bodong yang menggunakan skema Ponzi atau piramida, judi online juga dapat menarik banyak pengguna melalui referral atau bonus pendaftaran, sehingga menciptakan ilusi peluang besar.
Investasi bodong merupakan ancaman nyata bagi masyarakat yang ingin mengembangkan dana mereka. Mengenali ciri-ciri investasi bodong, melakukan riset yang mendalam, serta melaporkan ke pihak berwenang jika menemui indikasi penipuan, adalah langkah-langkah penting untuk melindungi diri kamu dari kerugian finansial.
Selain melakukan langkah-langkah tersebut, agar bisa terhindar dari kerugian finansial, kamu juga bisa memiliki asuransi. Nah, Alive dari Generali Indonesia bisa jadi pilihan asuransi kamu. Solusi asuransi online yang prosesnya anti ribet, daftar 10 menit, dilindungi 10 tahun.