Perkembangan teknologi dan internet yang begitu pesat memberikan banyak pengaruh di berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah pengaruh digitalisasi transaksi masyarakat melalui cashless society.
Hal ini didukung dengan semakin banyaknya platform pembayaran online. Namun, di balik kemudahan dan kecepatan bertransaksi secara cashless ternyata ada beberapa kekurangannya. Biar makin paham, yuk simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Pengertian Cashless Society
Terdiri dari dua kata yaitu cashless yang berarti non tunai dan society yang berarti masyarakat. Secara bahasa, pengertian cashless society adalah masyarakat nirtunai atau masyarakat tanpa uang tunai.
Istilah ini merujuk pada kelompok masyarakat yang menerapkan pembayaran digital sebagai bentuk adaptasi terhadap perkembangan teknologi digital. Penggunaan transaksi non tunai ini membuat penggunaan uang tunai menjadi lebih sedikit.
Banyak masyarakat yang menggunakan kartu debit saat melakukan transaksi keuangan menjadi salah satu bukti fenomena masyarakat tanpa uang tunai. Selain itu, beberapa masyarakat mulai memanfaatkan e-banking maupun e-wallet yang mampu menggeser penggunaan uang fisik.
Meski baru ramai belakangan ini, masyarakat cashless di tanah air sudah mulai digalakan sejak Bank Indonesia menerbitkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) pada tahun 2014.
Kelebihan Cashless Society
Terdapat beragam kelebihan cashless society yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Dengan menjadi bagian dari masyarakat tanpa uang tunai, kamu bisa merasakan beberapa manfaat atau keuntungan berikut.
1. Praktis
Salah satu kelebihan transaksi secara cashless adalah lebih praktis. Kamu tidak perlu repot membawa uang tunai untuk melakukan transaksi keuangan kapan saja dan dimana saja.
Kamu bisa membayar dengan jumlah yang pas, tanpa harus mengeluarkan dompet dan menghitung uang satu per satu yang memakan banyak waktu. Hanya dari smartphone kamu bisa melakukan berbagai hal seperti membayar listrik, ojek, belanja online, dan lain sebagainya.
2. Lebih higienis
Uang menjadi barang yang mudah berpindah tangan secara cepat. Baik uang kertas maupun koin yang dipegang banyak orang bisa menjadi tempat bakteri menempel.
Dengan memanfaatkan pembayaran digital, kamu bisa mengurangi kontak fisik dengan uang sehingga kebersihan tangan lebih terjaga. Hal ini dapat mengurangi kekhawatiran kamu dari ancaman penyakit yang menular melalui uang.
3. Terhindar dari tindak kriminal akibat membawa uang fisik
Menerapkan pembayaran secara cashless sangat praktis, terlebih saat kamu perlu menggunakan uang dalam jumlah banyak. Bukan hanya praktis, tetapi juga lebih aman karena kamu tidak terlalu mencolok dengan gepokan uang fisik.
Seperti yang diketahui bahwa membawa uang cash dalam jumlah banyak sangat berisiko, seperti pencurian, perampokan dan tindak kejahatan lainnya. Oleh sebab itu, pembayaran digital lebih aman untuk kamu yang hendak melakukan transaksi keuangan, bahkan dalam jumlah besar sekalipun.
4. Memastikan keamanan bertransaksi
Selain aman dari tindak kriminal, keuntungan menerapkan sistem cashless adalah transaksi yang lebih aman dari risiko uang palsu. Kamu tidak perlu khawatir karena tidak ada ancaman uang palsu dalam pembayaran secara digital.
Keamanan transaksi non tunai juga lebih terjamin karena sistem pembayaran yang dilindungi dengan PIN dan kode OTP. Kode rahasia ini hanya diketahui oleh pemilik rekening saja.
5. Banyak promo menarik
Kelebihan dari transaksi non tunai berikutnya adalah adanya promo menarik. Kamu mungkin sering melihat promo seperti diskon hingga cashback yang hanya diberikan untuk pembayaran melalui dompet digital atau platform e-banking.
Baca juga : Gen Z, Jangan Pernah Abai Tentang Pentingnya Asuransi. Ini Alasannya!
Kekurangan Cashless Society
Meski menawarkan banyak kelebihan, pembayaran cashless nyatanya masih memiliki beberapa kekurangan. Berikut beberapa kelemahan dari sistem cashless yang perlu diketahui.
1. Transaksi digital masih belum merata
Sistem cashless membutuhkan sarana dan pengetahuan yang cukup untuk bisa digunakan. Keterbatasan akses pembayaran digital mungkin masih sangat dirasakan di daerah pelosok dengan jaringan internet terbatas maupun masyarakat yang tidak memiliki akses perangkat digital seperti smartphone.
Selain itu, literasi keuangan juga belum merata di Indonesia sehingga masih banyak masyarakat yang tidak menggunakan pembayaran cashless. Apalagi untuk kalangan yang masih gagap teknologi, pembayaran menggunakan QRIS, e-wallet, e-banking dan sejenisnya menjadi cukup sulit.
2. Ancaman Cyber
Tidak bisa dipungkiri bahwa ancaman cyber attack atau cyber crime harus diwaspadai bagi pengguna sistem pembayaran digital. Kejahatan cyber seperti skimming menjadi salah satu kasus yang marak terjadi.
Pengguna harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk mendeteksi ancaman ini. Selain itu, pengguna juga harus meningkatkan keamanan seperti menjaga rahasia PIN, tidak sembarangan klik link yang mencurigakan, dan lain-lain.
3. Biaya admin
Kekurangan dari transaksi uang elektronik adalah adanya beban biaya admin yang tidak ditemui pada pembayaran secara tunai. Biaya admin biasanya dibebankan kepada pengguna layanan pembayaran digital, seperti saat melakukan top up, transfer, atau pembayaran tertentu.
4. Hedonisme
Kemudahan yang didapat dari transaksi cashless bisa saja membuat pengguna tidak mampu mengontrol belanja atau pengeluaran mereka. Sistem pembayaran yang praktis ini semakin mendukung gaya hidup yang boros atau hedonisme.
Itulah ulasan mengenai pengertian, kelebihan dan kekurangan cashless society yang ada di Indonesia. Untuk beradaptasi dengan perkembangan era digital, kita memang sebaiknya tidak menghindari sistem pembayaran ini, tetapi jadilah pengguna yang cerdas dan bijak.
Baca juga : 6 Cara Mengatur Keuangan Bulanan Supaya Gak Boncos
Referensi:
OJK. “Hidup Praktis Ala Cashless Society”. OJK.go.id
Redaksi. 2021. “Apa Itu Cashless Society – Pengertian, Kelebihan, Keuntungan”. OCBC NISP
Duitku Admin. 2023. “Cashless Society: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan”. Duitku.com
HSBC. “Mempersiapkan Diri Menghadapi Era Cashless Society”. HSBC.co.id