Bimbingan mentor merupakan salah satu cara menuju kesuksesan di bidang karir maupun bisnis. Masalahnya? Menemukan mentor yang tepat tidak mudah. Tepat disini dalam artian selain cocok dalam segi visi dan misi, juga punya chemistry alias kenyamanan dan kecocokan bila bekerja bersama-sama.

Bagaimana cara mencari mentor yang tepat dan memulai pendekatan agar kamu bisa diterima sebagai "mentee" alias anak didiknya? Ini langkah-langkahnya.

Kegunaan mentor dalam bisnis dan karir

Mentor adalah seseorang yang punya pengalaman dan kecakapan dalam bidang tertentu - yang bersedia untuk memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga kamu bisa meraih tujuan yang diinginkan, yaitu kesuksesan baik dalam hidup, bisnis maupun karir.

Mentor yang baik bisa membawa sangat banyak perubahan dan mengakselerasi perkembanganmu: secara kepribadian, kemampuan, juga dengan dukungan network dan koneksi yang luas yang siap ia bagikan kepadamu sebagai sang mentee.

Bersama-sama, sang mentor dan mentee-nya akan membangun sebuah hubungan yang dilandasi saling hormat, saling percaya dan saling pengertian. Menjadi mentor maupun mentee bisa memberikan pengalaman berharga bagi kedua pihak - apalagi, bila kamu sebagai mentee kelak sukses, mentormu akan jadi orang yang paling bangga atas pencapaian yang kamu dapatkan. 

Bagaimana menemukan mentor yang tepat

Pertama-tama, carilah calon mentor yang bekerja di bidang karir atau bisnis yang sama denganmu. Idealnya, calon mentor harus memiliki pengalaman, kecakapan serta skill yang kamu idamkan. Mentor yang baik juga biasanya punya kemampuan komunikasi yang hebat dan penuh dengan inspirasi.

Nah, meskipun calon mentor semestinya bekerja di industri serupa, sebaiknya jangan meminta bos atau manajer yang langsung berada di hierarki sebagai atasanmu untuk jadi mentor. Jangan pula mencari mentor dari perusahaan saingan atau kompetitor bisnismu - karena hal ini berpotensi menimbulkan masalah di kemudian hari. Carilah mentor yang bisa bersikap netral dan adil, tidak bias alias tidak memihak, dan tidak punya kepentingan bisnis atau pengaruh langsung yang bisa bersinggungan dengan kepentinganmu sendiri sebagai sang calon mentee.

Arahkan pandanganmu kepada seseorang yang dihormati di bidang pekerjaan atau bisnismu, yang sebaiknya sudah pensiun atau sudah mendekati masa pensiun setelah menikmati karir panjang yang sukses.

Siapapun calon mentor yang kamu pilih, yang paling penting adalah bahwa orang tersebut harus punya kecocokan denganmu, bisa menginspirasi rasa hormat dan keinginan untuk belajar bersamanya dari hatimu yang terdalam.

Mendekati sang calon mentor

Bila kamu sudah kenal secara pribadi dengan calon mentor, mulailah dengan menghubungi sang calon mentor lewat telepon, Whatsapp atau bahkan secara langsung. Gunakan langkah pendekatan pertama ini untuk minta waktu duduk bersama supaya kamu bisa diskusikan keinginanmu minta bimbingan mentorship kepada sang calon mentor saat bertemu langsung. Bila kamu belum kenal sang calon mentor, email adalah cara pendekatan pertama yang terbaik - atau bila memungkinkan, mintalah untuk dipertemukan secara langsung oleh kenalanmu yang juga mengenal beliau.

Sebelum bertemu, catat poin-poin yang akan dibicarakan: mengapa kamu butuh bimbingan dan apa yang kamu kagumi dari sang calon mentor, sehingga agenda meeting pun jelas dan tidak bertele-tele.

Setelah itu, beri mereka waktu untuk mempertimbangkan permohonan mentorship darimu. Bila ditolak, jangan putus asa - penolakan itu wajar, kok, karena mungkin saja sang calon mentor luar biasa sibuk sehingga tidak punya cukup waktu - penolakan ini jangan terlalu diambil hati, ya. Saran kami, carilah beberapa calon sekaligus yang sekiranya pas menjadi mentormu, dan beri urutan, mentor yang mana yang akan dihubungi pertama, kedua, dan seterusnya. Perlu diperhatikan: jangan menghubungi semua calon mentor sekaligus ya, karena mentorship pun ada etikanya. Bila calon mentor pertama menolak, barulah kamu bisa menghubungi calon mentor yang kedua.

Setelah disetujui menjadi mentee, apa yang harus dilakukan?

Good news! Setelah ada persetujuan bersama untuk mentoring, cobalah untuk lebih saling mengenal dengan mentormu. Sebelum memulai mentorship, ada baiknya kalian bertemu dua atau tiga kali dalam suasana yang tak formal, seperti ngopi-ngopi atau makan siang bersama, supaya kalian bisa mengobrol dalam suasana santai dan kamupun bisa lebih kenal sang mentor - seperti apa sifat dan karakternya? Cocokkah kalian? Apakah kalian punya pandangan dan nilai-nilai yang serupa?

Bila semuanya mengarah ke jawaban yang positif, maka secara resmi kalian sudah jadi mentor dan mentee dan kamu bisa mulai mengatur jadwal pertemuan reguler untuk sesi sharing. Sebelum pertemuan pertama, kamu sudah harus mulai membuat daftar apa saja permasalahan yang akan kalian bahas, bagaimana memonitor kemajuan dan apa saja tolok ukur keberhasilan bimbingan antara kalian sebagai mentor dan mentee.

Tulis dengan jelas semua tujuan dan cita-citamu: jangka pendek, seperti "meningkatkan volume penjualan" atau "naik jabatan" atau "mendapat komisi lebih banyak dari berbagai proyek" sampai jangka panjang, contohnya "mencapai posisi manajemen senior / direktur di kantor" atau "ekspansi bisnis ke kota lain" dan target waktu yang realistis untuk mencapainya.

Dengan memiliki tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang jelas, akan lebih mudah bagi mentor dan mentee untuk membuat perencanaan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Sudah siapkah kamu mencari mentor? Yuk, mulai mencari mentor yang tepat, supaya bisnis dan karir semakin cemerlang di kemudian hari!

Share
love this article :