Memasuki awal tahun, Indonesia pun menuju periode musim hujan. Musim hujan artinya banyak genangan air, yang berarti potensial terjadinya peningkatan sarana berkembang biak nyamuk. Tak terkecuali Aedes aegypti, si nyamuk belang berwarna hitam putih yang jadi sumber penyebaran virus demam berdarah.
Aedes aegypti – fakta seputar si nyamuk penyebar virus demam berdarah dengue
Demam berdarah, dalam istilah medis disebut “dengue”, adalah penyakit yang disebabkan virus. Virus ini tersebar lewat vektor nyamuk, khususnya spesies nyamuk yang bernama Aedes aegypti.
Nah, ternyata tak semua nyamuk yang bertubuh belang hitam putih jenis ini yang dapat menyebarkan virus DBD. Ternyata, hanya nyamuk betina yang terinfeksi virus DBD yang dapat menyebarkan demam berdarah, lewat gigitan ke manusia. Nyamuk ini suka hidup dan bertelur di air tenang yang bening bersih, seperti genangan air bekas hujan yang tertampung di wadah sampah, misalnya.
Si nyamuk biasanya punya “jadwal keluar” sendiri, yaitu di pagi hari jam 6 sampai 9 pagi dan sore di jam 15 sampai jam 17 sore. Ia akan menggigit manusia berkali-kali sampai kenyang, sehingga potensi penyebaran virus pun semakin besar.
Amankan rumah dari serangan si nyamuk zebra
Untuk menghindari kunjungan si nyamuk zebra yang tak diinginkan, ikuti 10 langkah berikut ini supaya rumah nyaman dan aman, terhindar dari bahaya demam berdarah.
1. Rajin membersihkan pekarangan dari genangan air
Rajin bersihkan pekarangan dari tempat-tempat yang berpotensi menjadi wadah air hujan tergenang adalah langkah pertama yang harus dilakukan. Pastikan tidak ada sampah plastik yang tercecer di manapun.
2. Pelihara ikan dalam kolam atau pot bunga
Punya kolam atau pot bunga berisi tanaman hias yang hidup dalam air? Masukkan ikan ke dalamnya – ikan mas atau lele berfungsi memangsa jentik-jentik calon nyamuk.
3. Tutup pintu dan jendela pada jam operasi nyamuk
Ketika pintu dan jendela tertutup rapat, kemungkinan serangga masuk pun jauh berkurang. Sementara, biasakan tutup pintu dan jendela pada jam nyamuk Aedes aegypti beraksi.
4. Siap sedia dengan obat nyamuk elektrik
Obat nyamuk elektrik yang tidak berbau dan tidak berasap adalah alternatif bagus dari obat nyamuk bakar tradisional. Nyalakan obat nyamuk elektrik di saat jam-jam “operasional” dari si nyamuk Aedes aegypti.
5. Pakai krim anti nyamuk
Krim anti nyamuk berfungsi untuk melindungi kita bila harus keluar rumah di jam nyamuk aktif pagi ataupun sore hari.
Bila kulit termasuk sensitif dan tidak tahan dengan produk krim anti nyamuk keluaran pabrik, maka minyak kayu putih bisa jadi alternatif penangkal nyamuk topikal.
6. Pastikan isi dalam rumah juga selalu bersih dan rapih
Meski tidak berkembang biak di tempat yang kering, nyamuk juga suka bersembunyi dalam tumpukan cucian kotor, tumpukan kardus atau di sela-sela barang rumah yang berantakan.
Karena itu, penting untuk selalu menjaga kebersihan dan kerapihan seisi dalam rumah.
7. Jaga kondisi kesehatan
Jaga kondisi kesehatan, sebab, tubuh yang berada dalam kondisi fit dengan kesehatan prima, lebih potensial dapat melawan virus dengue dan sembuh lebih cepat apabila memang terkena DBD.
Makan makanan bergizi dan seimbang, rajin olahraga meski yang ringan-ringan saja, paling tidak dua hingga tiga kali seminggu selama minimal setengah jam atau lebih.
8. Kuras wadah penampungan air minimal sekali seminggu
Wadah penampungan air seperti toren atau bak mandi harus dikuras minimal sekali seminggu. Bersihkan dasar bak dengan menggunakan sikat dan sabun, bilas sampai bersih untuk memusnahkan telur maupun jentik-jentik nyamuk.
9. Tutup rapat lemari dan jangan biarkan baju tergantung terlalu lama
Tutup rapat lemari dan jangan biarkan baju tergantung terlalu lama di dalam ruangan. Sama halnya dengan tumpukan cucian kotor, baju yang tergantung terlalu lama di luar lemari berpotensi jadi tempat persembunyian nyamuk.
10. Lindungi diri dengan vaksin DBD
Masih banyak yang belum tahu, bahwa vaksin DBD ternyata sudah tersedia di Indonesia, lho. Bahkan sudah disetujui oleh BPOM RI.
Vaksin dapat diberikan sebanyak 3 kali dengan jarak antara pemberian masing-masing dosis per 6 bulan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menginformasikan bahwa vaksin dengue dapat diberikan kepada siapa saja yang berusia antara 9 hingga 45 tahun, tapi berdasarkan penelitian, paling manjur diberikan pada anak dan remaja berusia 9 hingga 16 tahun.
Saat ini, sudah ada 10 negara di dunia yang setuju dengan penggunaan vaksin dengue selain Indonesia – kesemuanya merupakan sesama negara tropis, di antaranya: Vietnam, Filipina, Thailand, Malaysia, Brazil, Puerto Rico, Meksiko, Honduras dan Kolombia.
Bila mulai merasa sakit, jangan panik, hubungi dokter
Gejala demam berdarah dengue / DBD mirip dengan gejala COVID-19, lho. Di antaranya, panas tinggi, nyeri di otot dan badan, Bila mulai merasa sakit di tubuh, segera hubungi dokter / nakes terdekat, kemudian lakukan tes Antigen / RT-PCR Swab untuk pastikan apakah terkena COVID-19 atau DBD, supaya bisa diberikan penanganan yang tepat.
Lebih lanjut seputar DBD, kamu bisa klik tautan Generali di sini: Tak hanya COVID-19, waspada juga Demam Berdarah Dengue (DBD).
Tetap prioritaskan kesehatan saat musim hujan dan banjir
Saat musim hujan dan rawan banjir, ditambah lagi dengan kembali merebaknya kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia, tetap prioritaskan kesehatan, ya!
Kesehatan harus selalu jadi NOMOR SATU! Saat ini, apakah kamu juga sudah punya proteksi kesehatan yang memadai? Apakah kamu tertarik untuk tahu lebih lanjut bagaimana kamu bisa menciptakan perlindungan kesehatan bagimu dan orang-orang tersayang di sekelilingmu? GMS solusinya!
Kini, Generali Indonesia menghadirkan Asuransi Tambahan Generali Medical Solution yang dapat dipilih oleh nasabah dalam merencanakan perlindungan kesehatan untuk diri sendiri dan keluarga tercinta. Asuransi Tambahan Generali Medical Solution memberikan perlindungan kesehatan menyeluruh untuk Nasabah yang memerlukan perlindungan kelas satu.
Dilengkapi dengan fasilitas pembayaran biaya perawatan sesuai tagihan dengan fasilitas cashless di jaringan rumah sakit rekanan, hingga wilayah pertanggungan sampai dengan seluruh dunia, GMS juga meng-cover perawatan berbagai penyakit kritis.
Ingin mulai menambahkan GMS ke program asuransimu? Kamu bisa berkonsultasi dengan Agen Generali yang terdekat di kotamu, lewat tautan berikut ini.