Belanja online semakin marak di era digital ini, membuat segala kebutuhan dapat dipenuhi hanya dengan beberapa kali klik. Namun, seringkali dalam berbelanja online kita terjebak pada pembelian impulsif yang dapat merugikan kantong dan keuangan Anda. Fenomena impulsive buying memang sulit untuk dihindari, namun ada cara untuk mengatasinya. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang indikator impulsive buying dan tips agar tidak terjebak pada pembelian impulsif saat belanja online. Yuk simak!
Impulsive Buying
Impulsive buying atau pembelian impulsif adalah tindakan membeli barang yang tidak direncanakan sebelumnya, hanya karena terpengaruh oleh iklan atau dorongan emosi. Saat Anda berbelanja online, seringkali muncul godaan untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan.
Beberapa faktor dapat menyebabkan seseorang melakukan pembelian impulsif saat belanja online. Salah satunya adalah adanya promosi diskon besar-besaran atau penawaran khusus yang sulit untuk ditolak. Selain itu, kemudahan dalam proses transaksi dan pengiriman juga membuat orang cenderung lebih mudah tergoda untuk melakukan pembelian impulsive buying.
Namun, perlu diingat bahwa impulsive buying dapat merugikan keuangan Anda dalam jangka panjang. Terlebih lagi jika hal tersebut menjadi kebiasaan yang sulit dihindari saat berbelanja online.
Untuk mengatasinya, penting bagi kita untuk memiliki kesadaran akan indikator dari impulsive buying seperti perasaan tertekan atau stress saat melihat promo diskon besar-besaran dan keraguan setelah melakukan pembayaran. Dengan mengetahui indikator ini, kita bisa lebih waspada dan mengendalikan diri agar tidak terjebak pada praktik impulsive buying ketika berbelanja online.
Baca Juga: Punya Perilaku Boros? Alokasikan Keuanganmu Untuk Kebutuhan Utama
Cara Mengatasi Impulsive Buying
Impulsive buying adalah tindakan membeli sesuatu yang tidak direncanakan dan biasanya dilakukan secara spontan. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang merasa tergoda dengan barang-barang diskon atau promo yang ditawarkan dalam belanja online.
Untuk mengatasi impulsive buying, pertama-tama kamu harus mengakui bahwa masalah tersebut ada. Jangan menutup mata akan kebiasaan buruk tersebut karena hal itu hanya akan membuatmu semakin terjebak dalam lingkaran setan impulsive buying.
Setelah menyadari adanya masalah, cobalah untuk membatasi waktu yang dihabiskan untuk berbelanja online. Buatlah jadwal khusus untuk berbelanja agar kamu tidak mudah tergoda oleh penawaran-penawaran yang muncul secara tiba-tiba.
Selain itu, ciptakan daftar belanjaan sebelumnya dan patuhilah dengan daftar tersebut ketika sedang berbelanja online. Fokuskan diri pada barang-barang penting saja dan hindari melihat-lihat produk lainnya jika tidak benar-benar dibutuhkan.
Jangan ragu juga untuk menggunakan fitur keranjang belanja atau wishlist pada situs e-commerce yang digunakan sehingga kamu bisa lebih tenang tanpa perlu khawatir kehilangan produk incaranmu saat sedang mencari-cari barang lainnya.
Terakhir, ingatlah selalu tujuan utama dari berbelanja online yaitu mendapatkan barang berkualitas dengan harga bersaing serta pengalaman belanja yang menyenangkan. Dengan cara ini, kamu bisa membiasakan diri untuk fokus pada hal-hal positif saat melakukan transaksi online dan menjauhi segala bentuk godaan impulsive buying.
Baca Juga: Gaji Numpang Lewat? Ini 4 Cara Menahan Keinginan
Indikator Impulsive Buying
Indikator impulsive buying adalah tindakan pembelian yang dilakukan secara spontan dan tidak dipertimbangkan dengan matang. Beberapa indikator impulsive buying antara lain penggunaan kartu kredit tanpa perencanaan yang jelas, membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan hanya karena tertarik pada penawaran diskon atau iklan menarik, serta sering beralasan bahwa produk tersebut akan berguna di masa depan.
Selain itu, perilaku belanja online juga dapat menjadi indikator adanya kecenderungan untuk melakukan pembelian impulsif. Ketika seseorang lebih suka berbelanja online daripada offline, kemungkinannya untuk terjebak dalam praktik impulsive buying semakin besar. Hal ini dikarenakan mudahnya akses dan variasi opsi produk yang ditawarkan oleh situs-situs e-commerce.
Terdapat beberapa faktor penyebab munculnya indikator impulsive buying seperti tekanan sosial atau lingkungan, rasa cemas atau stress sehingga menghibur diri dengan berbelanja hingga kurangnya self-control saat melihat sebuah penawaran menarik.
Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengenali apakah kita termasuk orang yang memiliki ciri-ciri melakukan pembelian impulsif agar bisa menghindari kerugian finansial dan dampak negatif lainnya akibat praktek tersebut.
Baca Juga: 6 Cara Mengatur Keuangan Bulanan Supaya Gak Boncos
Pengaruh Gaya Hidup Berbelanja Terhadap Impulsive Buying
Gaya hidup berbelanja yang konsumtif seringkali berdampak pada perilaku impulsive buying. Masyarakat modern saat ini secara keseluruhan terpapar oleh iklan dan promosi produk di media sosial, televisi, dan internet. Sebagai akibatnya, banyak orang merasa tertarik untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan.
Pengaruh gaya hidup juga dapat mendorong seseorang untuk membuat keputusan pembelian dengan cepat tanpa mempertimbangkan nilai dari barang tersebut. Dalam situasi seperti itu, impulsivitas dapat meningkat karena adanya dorongan untuk mengejar tren atau citra diri positif.
Selain itu, penggunaan kartu kredit juga menjadi bagian penting dalam gaya hidup konsumtif. Kemudahan aksesibilitas serta kemampuan untuk membayar dalam jangka waktu tertentu bisa membuat seseorang lebih mudah terjebak melakukan pembelian impulsif.
Namun demikian, perlu diingat bahwa impulsive buying bukanlah masalah baru bagi para konsumen dan telah ada selama beberapa dekade terakhir. Gaya hidup modern hanya memberikan tantangan tambahan dalam menghadapi masalah ini.
Untuk menghindari impulsive buying akibat gaya hidup belanja yang cenderung konsumtif, sangat penting bagi kita sebagai individu untuk memiliki kontrol diri ketika melakukan pembelian online maupun offline. Pengendalian emosi saat belanja merupakan salah satu kunci utama agar kita tidak mudah tergoda oleh penawaran-penawaran spektakuler yang diberikan oleh toko-toko online maupun offline.
Baca Juga: Waspada, Ini 6 Hal yang Terjadi Jika Tidak Punya Perencanaan Keuangan yang Baik!
Alasan Mengapa Seseorang Terjebak Impulsive Buying Ketika Belanja Online
Belanja online menjadi salah satu aktivitas yang semakin populer di kalangan masyarakat saat ini. Namun, berbelanja online juga mempunyai risiko impulsive buying atau pembelian impulsif yang dapat merugikan konsumen.
Salah satu alasan mengapa seseorang terjebak dalam impulsive buying saat belanja online adalah karena mudahnya akses dan kemudahan pembayaran. Saat browsing produk, kita seringkali mendapatkan tawaran diskon besar-besaran dengan proses pembayaran yang sangat mudah dan cepat dilakukan.
Selain itu, adanya review produk dari konsumen lain dapat membuat kita lebih tertarik untuk membeli suatu barang secara impulsif tanpa pertimbangan matang terlebih dahulu. Terkadang, kita juga dipengaruhi oleh iklan-iklan yang menampilkan produk-produk baru dengan harga murah atau penawaran terbatas sehingga membuat kita tidak bisa menahan diri untuk segera membelinya.
Faktor psikologis seperti keinginan memiliki barang tersebut serta rasa ingin tahu tentang pengalaman menggunakan produk tersebut juga menjadi penyebab seseorang terjebak dalam impulsive buying ketika berbelanja online. Selain itu, kondisi emosional seperti stres atau bosan juga dapat mempengaruhi orang untuk melakukan belanja impulsif sebagai bentuk pelampiasan diri.
Untuk menghindari impulsive buying saat berbelanja online, ada baiknya untuk selalu mencatat daftar belanja dan anggarannya terlebih dahulu sebelum mulai browsing toko-toko online. Hindari melihat-lihat halaman promo agar tidak mudah tertarik pada diskon-diskon besar-besaran. Jangan lupa juga untuk mempertimbangkan beberapa kali sebelum melakukan pembelian.
Baca Juga: 7 Tips Mengatur Keuangan dengan Bijak di Tahun 2023
Tips Agar Tidak Terjebak Impulsive Buying
Membeli barang secara online memang sangat mudah dan praktis, namun Anda harus tetap bijak dalam berbelanja agar tidak terjebak impulsive buying. Beberapa tips yang bisa dilakukan antara lain:
- Buatlah daftar belanja sebelum melakukan pembelian
- Batasi waktu untuk mencari barang dan jangan lama-lama di situs belanja online
- Tetapkan batas anggaran yang sesuai dengan kebutuhan Anda
- Periksakan kembali keranjang belanja sebelum melakukan checkout
- Berikan diri sendiri waktu untuk memikirkan kembali apakah benar-benar ingin membeli barang tersebut atau tidak.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, maka Anda dapat mengurangi risiko terjebak impulsive buying ketika berbelanja online serta dapat menggunakan uang dengan lebih bijak dan efektif sesuai dengan kebutuhan Anda.