Tabungan pendidikan anak, mengapa perlu? Pertanyaan ini sudah dipertanyakan semenjak dahulu kala, bahkan, ketika sebagian dari kita belum lahir.

Kesadaran dari para orang tua dulu untuk menabung dalam bentuk tanah, kebun, sawah, serta perhiasan emas agar suatu saat dapat dijual saat anak-anak membutuhkan biaya kuliah,  menunjukkan bahwa tabungan pendidikan anak sudah dirasa penting sejak zaman dahulu. 

Faktanya, memang tabungan untuk pendidikan anak itu perlu banget dirancang. Sebab,  biaya pendidikan dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan dan peningkatan. Biaya pendidikan mengalami kenaikan yang cepat, sedangkan kenaikan penghasilan para orang tua berjalan pelan. Badan Pusat Statistik menghitung, biaya pendidikan di Indonesia meningkat rata-rata 10-20% per tahun. Sedangkan persentase kenaikan penghasilan para orang tua, menurut sumber Survey Kelly Services Indonesia, hanya berkisar 7-10%. Orang tua mana yang tak cemas menghadapi situasi seperti ini?  

Saat ini, biaya pendidikan yang ditanggung oleh orang tua yang anaknya sedang menempuh pendidikan tinggi kurang lebih sebesar Rp3 juta per bulan atau Rp36 juta per tahun. Bila untuk lulus jenjang pendidikan S-1  membutuhkan waktu 5 tahun, maka biaya yang diperlukan seorang mahasiswa di jenjang S-1 adalah sebesar Rp180 juta.

Misalnya buah hati kamu sekarang baru berusia 8 tahun, dan baru akan memasuki jenjang pendidikan tinggi dalam 10 tahun mendatang. Dengan asumsi  inflasi biaya pendidikan sebesar 10% per tahun, maka ketika anak kamu nanti memasuki pendidikan S-1, biaya pendidikan yang mesti  kamu siapkan adalah sekira Rp400 juta.

Estimasi perhitungan di atas hanya biaya rata-rata pendidikan S-1 di dalam negeri. Bagaimana jika kamu menginginkan anak-anak kamu melanjutkan pendidikan di luar negeri, dengan biaya kuliah dan biaya hidup yang mahal? Dan bagaimana pula apabila terjadi sesuatu pada diri kamu pada 10-20 tahun mendatang tatkala sang buah hati membutuhkan biaya pendidikan? Contohnya, misalnya terjadi gelombang krisis ekonomi dunia, PHK massal, kebangkrutan usaha, pandemi virus, dan sebagainya?

Menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, tentu saja, sebagai orang tua kamu perlu lebih serius lagi dalam memikirkan tabungan pendidikan anak. Bahkan bila perlu hal soal ini sudah dipikirkan  semenjak buah hati kamu masih di dalam kandungan.

Berikut ini adalah jenis-jenis tabungan pendidikan anak yang bisa kamu pertimbangkan.  

1. Tabungan Pendidikan Anak Berupa Tanah dan Emas

Bicara mengenai tabungan pendidikan anak, seperti telah disebutkan di awal artikel ini, yang paling konservatif adalah menabung dalam bentuk tanah dan perhiasan emas. Meski terbilang sebagai gagasan yang konservatif, namun cara menabung seperti ini terbukti ampuh dalam mengimbangi laju inflasi biaya pendidikan dan mengatasi biaya pendidikan anak-anak pada masa 10-20 tahun mendatang. Mengapa demikian? Karena harga jual tanah dan perhiasan emas cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Sehingga kenaikan harga tersebut dapat mengimbangi inflasi biaya pendidikan.

2. Tabungan Pendidikan Anak dari Produk Perbankan

Persyaratan mudah dalam membuka tabungan pendidikan anak menjadi salah satu pertimbangan para orang tua dalam memilih tabungan pendidikan dari produk perbankan. Selain itu,  bunga tabungan yang berkisar antara 2,75 % hingga 4,85% adalah pertimbangan selanjutnya.

Di samping itu, dengan menabung di bank untuk pendidikan anak, maka nasabah telah menyepakati untuk tidak menarik tabungan sebelum waktunya. Ketentuan tersebut secara otomatis dapat membentuk kedisiplinan menabung. Hal itulah yang menjadi salah satu pertimbangan  mengapa orang tua memilih cara ini. Untuk setoran tabungan juga tidak perlu repot-repot pergi ke bank. Secara otomatis bank akan mendebet saldo tabungan kamu setiap tanggal yang sudah disepakati.

Namun, mengapa tabungan pendidikan anak yang diselenggarakan oleh bank-bank swasta maupun bank negara kian ditinggalkan oleh para orang tua? Mungkin kamu perlu simak paparan di bawah ini hingga tuntas.  

Perbedaaan Tabungan Pendidikan Anak dengan Asuransi Pendidikan

Terkadang tabungan pendidikan anak disamakan dengan asuransi pendidikan. Hal ini disebabkan karena ada bank yang turut memasarkan unit link asuransi dari perusahaan asuransi yang menjadi anak perusahaan atau mitra dari bank tersebut.

Namun dalam kenyataannya, ada perbedaan yang mendasar antara tabungan pendidikan anak dengan asuransi pendidikan anak. Perbedaaanya adalah sebagai berikut:

·         Tabungan pendidikan anak adalah produk perbankan. Sedangkan asuransi pendidikan merupakan produk dari perusahaan asuransi.

·         Sebagai produk asuransi, asuransi pendidikan berfungsi sebagai tabungan sekaligus  investasi atau disebut dengan unit link asuransi. Premi yang kamu bayarkan sebagian dikelola ke dalam investasi reksa dana, dan sebagian lagi untuk pendidikan anak. Sehingga return atau tingkat keuntungan yang diperoleh dari asuransi pendidikan tersebut lebih fluktuatif, mengikuti harga saham. Bisa jadi tetap, bertambah, atau turun. Nah, hal itu membuat asuransi pendidikan menjadi pilihan yang sangat cocok untuk persiapan biaya pendidikan dalam jangka panjang.  

·         Sedangkan return dari tabungan pendidikan bersifat tetap sesuai dengan bunga yang ditetapkan di awal menabung. Sehingga nilai tabungan kamudalam 10 tahun ke depan bisa jadi merosot nilainya karena tidak dapat mengimbangi angka inflasi. Jadi, tabungan pendidikan anak di bank lebih cocok untuk tabungan jangka pendek, sebagai persiapan biaya pendidikan anak dalam 2-3  tahun ke depan saja.

3. Asuransi Pendidikan

Dibandingkan tabungan pendidikan anak, asuransi pendidikan lebih banyak menawarkan manfaat dan ketenangan kepada pemegang polis asuransi. Katakanlah misalnya terjadi keadaan terburuk pada kamu sebagai pihak tertanggung,  maka perusahaan asuransi tetap akan menanggung biaya pendidikan dari anak-anak kamu sebagai penerima manfaat asuransi, seusai perjanjian yang berlaku.

Mengenal Asuransi Pendidikan Generali

Sekarang waktunya kamu mengambil keputusan. Merencanakan masa depan pendidikan anak-anak membutuhkan tabungan sekaligus investasi yang manfaatnya berlapis-lapis. Track record institusi yang kamu pilih sebagai partner, juga sangat penting diperhatikan.

Hampir 200 tahun membangun sebuah perusahaan multinasional yang hadir di lebih dari 60 negara, dengan lebih dari 450 anak perusahaan, serta memiliki hampir 80.000 karyawan, Generali Grup adalah satu-satunya pilihan tepat untuk merencanakan masa depan pendidikan anak.

Salah satu produk asuransi pendidikan anak yang dirancang Generali adalah iPlan Education Generali. Manfaatnya tak hanya sebatas untuk mengatasi biaya pendidikan, namun juga memberikan fasilitas tambahan berupa asuransi penyakit kritis, santunan rumah sakit rawat inap. jaminan biaya hidup anak ketika ayahnya terkena penyakit kritis, pertanggungan jika ayah pemegang polis meninggal dunia, serta biaya pokok kuliah anak mencapai 250 juta.

Asuransi pendidikan iPlan Education Generali  sangat fleksibel. Dapat ditambah dan diambil kapan saja. Alokasi investasi  dapat diubah penempatannya dengan mudah. Adanya jaminan dalam pencapaian tujuan dibuktikan Generali dengan tetap akan melanjutkan dana pendidikan anak jika orang tua sebagai pencari nafkah mengalami resiko (kematian, sakit kritis, dan cacat tetap dan total). Fitur ROBOARMS juga dapat memudahkan nasabah Generali untuk mengelola risiko investasi jika adanya penurunan nilai di pasar saham yang dapat memengaruhi dana awal iPlan Education. Nilai minimum premi dan investasi mulai dari Rp. 10.000,- per hari dan nilai maksimal premi yang tidak terbatas.

Baca Juga: Ciri Asuransi Yang Bagus Untuk Masa Depan Anak

Sederet manfaat dan keuntungan dari produk asuransi iPlan Education Generali merupakan jawaban terbaik dari pertanyaan tentang perlunya merencanakan tabungan pendidikan anak dengan sebaik-baiknya.  

 

Bagikan
suka artikel ini :