Isu lingkungan hidup, keanekaragaman hayati, serta keberlanjutan kini menjadi salah satu kunci penting bisnis, karenanya prinsip Environmental, Social, Governance (ESG) perlu dilibatkan di dalamnya. Sebetulnya, apa itu ESG?

Environmental, Social, Governance atau ESG adalah konsep yang semakin mendapatkan perhatian di dunia bisnis dan investasi. Isu ESG bukan hanya sekadar tren, melainkan pendekatan holistik yang menilai bagaimana perusahaan beroperasi dan dampaknya terhadap masyarakat serta lingkungan. Pada dasarnya, ESG mendorong perusahaan untuk bertindak lebih bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan, serta memastikan tata kelola perusahaan yang baik.

Di seluruh dunia, minat terhadap faktor ESG terus meningkat. Hal ini didorong oleh kesadaran akan krisis lingkungan, ketidakadilan sosial, dan kebutuhan akan transparansi yang lebih besar dalam praktik bisnis. ESG tidak hanya mempengaruhi cara perusahaan beroperasi, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

 

Manajemen Risiko Lingkungan

Aspek lingkungan (Environmental) dalam penerapan ESG di Indonesia dan dunia mencakup berbagai isu seperti perubahan iklim, konservasi sumber daya, dan pengendalian polusi. Isu lingkungan global seperti perubahan iklim, misalnya, telah menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia. Peningkatan suhu global, pencairan es di kutub, dan cuaca ekstrem adalah dampak nyata dari perubahan iklim.

Manajemen risiko isu lingkungan terkini dan isu lingkungan lokal menjadi sangat penting dalam hal ini, karena perusahaan harus mampu mengidentifikasi dan tajam terkait pengendalian risiko mengelola risiko yang terkait dengan dampak lingkungan atau isu pencemaran lingkungan dari operasi mereka.

Perusahaan memiliki peran penting dalam mitigasi dampak ekologis. Mereka dapat berkontribusi melalui upaya konservasi sumber daya alam dan efisiensi energi, pengurangan emisi gas rumah kaca sebagai upaya net zero emission, dan pengelolaan limbah yang lebih baik. Dengan mengadopsi praktik bisnis yang berkelanjutan, perusahaan tidak hanya membantu melindungi lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru yang berkelanjutan.

Selain itu, bisnis yang berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan sering kali mendapatkan reputasi yang lebih baik di mata konsumen dan investor. Misalnya, perusahaan yang menggunakan sumber energi terbarukan dan menerapkan teknologi ramah lingkungan dapat menarik lebih banyak pelanggan yang peduli lingkungan. Ini menunjukkan bahwa keberlanjutan lingkungan bukan hanya tentang tanggung jawab sosial, tetapi juga dapat menjadi keunggulan kompetitif.

 

Dampak Sosial dan Lingkungan

Dimensi ESG dalam aspek Social artinya meliputi isu-isu seperti hak asasi manusia, praktik ketenagakerjaan, dan keterlibatan komunitas. Perusahaan diharapkan mempromosikan hak asasi manusia, memperlakukan pekerjanya dengan adil, dan berkontribusi positif terhadap komunitas di mana mereka beroperasi. Dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan bisnis perusahaan harus dievaluasi dan dikelola dengan hati-hati.

Misalnya, perusahaan yang memegang teguh kepatuhan hukum, peduli terhadap keadilan dan kesejahteraan karyawan akan memastikan kondisi kerja yang aman dan adil, serta mendukung kesejahteraan fisik dan mental mereka. Selain itu, dengan mempromosikan keberagaman dan kesetaraan, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan inovatif. Keberagaman di tempat kerja juga dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi, karena berbagai perspektif dan pengalaman dapat menghasilkan solusi yang lebih baik untuk tantangan bisnis.

Perusahaan juga harus berkomitmen menerapkan etika bisnis dan terlibat dengan komunitas lokal dan berkontribusi pada pembangunan sosial. Ini bisa dilakukan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), seperti mendukung pendidikan, kesehatan, dan proyek lingkungan di komunitas sekitar. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya menciptakan dampak positif bagi masyarakat, tetapi juga membangun hubungan yang lebih baik dengan para pemangku kepentingan.

 

Prinsip ESG dan Tata Kelola Perusahaan

Aspek tata kelola dalam ESG berfokus pada transparansi, akuntabilitas, dan pengambilan keputusan yang etis. Tata kelola perusahaan yang baik mencakup praktik seperti manajemen risiko yang efektif, kebijakan anti-korupsi, dan keterbukaan dalam laporan keuangan berkelanjutan. Prinsip ESG di sini membantu memastikan bahwa perusahaan dijalankan dengan integritas dan bertanggung jawab, yang pada gilirannya meningkatkan kepercayaan dari para pemangku kepentingan.

Governance yang kuat memastikan bahwa perusahaan dijalankan dengan integritas dan bertanggung jawab, yang pada gilirannya meningkatkan kepercayaan dari para pemangku kepentingan. Selain itu, tata kelola yang baik juga berkontribusi pada penciptaan nilai jangka panjang bagi perusahaan dan pemegang sahamnya.

Misalnya, perusahaan yang memiliki dewan direksi yang independen dan beragam cenderung lebih mampu membuat keputusan yang objektif dan bijaksana. Selain itu, perusahaan yang menerapkan praktik tata kelola yang transparan cenderung lebih dihargai oleh investor, karena mereka dapat melihat bagaimana perusahaan mengelola risiko dan menciptakan nilai.

 

Integrasi ESG dalam Bisnis

Bagaimana perusahaan mengintegrasikan prinsip dan indeks ESG ke dalam praktik bisnis mereka? Hal ini dapat dilakukan melalui perencanaan strategis, manajemen risiko, dan keterlibatan pemangku kepentingan. Misalnya, perusahaan dapat menetapkan target pengurangan emisi karbon atau memperkenalkan program keberagaman, keadilan, dan inklusi. Integrasi ESG dalam bisnis membantu perusahaan mengelola risiko sekaligus mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan ketahanan jangka panjang.

Perusahaan yang mengadopsi prinsip ESG sering kali menikmati reputasi yang lebih baik dan loyalitas pelanggan yang lebih tinggi. Selain itu, perusahaan yang berkomitmen pada ESG sering kali menemukan bahwa mereka dapat menarik dan mempertahankan talenta terbaik. Karyawan saat ini, terutama dari generasi milenial dan Gen Z, cenderung lebih memilih bekerja di perusahaan yang memiliki nilai-nilai yang sejalan dengan nilai-nilai pribadi mereka. Dengan demikian, perusahaan yang fokus pada ESG dapat menjadi pilihan yang lebih menarik bagi para pencari kerja.

 

Pelaporan Keberlanjutan dan Transparansi Hasil

Standar pelaporan keberlanjutan dan pengungkapan ESG yang transparan sangat penting untuk membangun kepercayaan investor dan memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat. Perusahaan perlu menyampaikan informasi tentang kinerja ESG mereka secara jelas dan akurat.

Regulasi dan standar industri yang terus berkembang juga mendorong perusahaan untuk meningkatkan transparansi mereka. Misalnya, standar Global Reporting Initiative (GRI) dan Task Force on Climate-related Financial Disclosures (TCFD) memberikan panduan bagi perusahaan dalam melaporkan dampak lingkungan, sosial, dan tata kelola mereka.

Pengungkapan ESG yang baik tidak hanya membantu investor dalam membuat keputusan yang lebih baik, tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi area perbaikan dan peluang baru. Dengan demikian, transparansi dalam pelaporan ESG dapat menjadi alat yang kuat untuk mendorong inovasi dan peningkatan kinerja.

 

Meningkatkan Performa Keuangan dengan Investasi berbasis ESG

Ada korelasi yang kuat antara faktor ESG dan kinerja keuangan. Perusahaan yang memperhatikan ESG cenderung memiliki risiko yang lebih rendah dan nilai jangka panjang yang lebih tinggi. Investor kini semakin tertarik pada investasi yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Investasi ESG, atau dikenal sebagai investasi berkelanjutan, telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Hal ini mencerminkan perubahan paradigma dalam dunia investasi, di mana keuntungan finansial dan dampak sosial-positif dapat berjalan beriringan.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki skor ESG tinggi cenderung lebih tahan terhadap krisis dan volatilitas pasar. Misalnya, selama krisis keuangan global, perusahaan dengan praktik ESG yang kuat menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang kurang fokus pada ESG. Ini menunjukkan bahwa ESG bukan hanya tentang tanggung jawab sosial, tetapi juga tentang manajemen risiko yang lebih baik.

 

Penerapan Prinsip ESG dalam Advokasi

Kelompok advokasi, investor, dan pemangku kepentingan memainkan peran penting dalam mempromosikan kesadaran dan praktik terbaik ESG. Penerapan prinsip ESG melalui aksi kolektif, mereka dapat mendorong perubahan positif dan mempengaruhi perilaku perusahaan.

Misalnya, gerakan seperti DivestInvest mendorong investor untuk memindahkan dana mereka dari industri bahan bakar fosil ke energi terbarukan. Keterlibatan aktif dari para pemangku kepentingan juga membantu memastikan bahwa perusahaan bertanggung jawab dan transparan dalam operasional mereka.

Selain itu, organisasi non-pemerintah (NGO) dan kelompok masyarakat sipil juga berperan dalam memantau dan menekan perusahaan untuk meningkatkan praktik ESG mereka. Mereka sering kali melakukan kampanye dan advokasi untuk meningkatkan kesadaran publik dan mempengaruhi kebijakan perusahaan.

Penerapan ESG bukanlah sekadar tren, melainkan keharusan dalam dunia bisnis yang semakin kompleks dan terhubung. Dengan memprioritaskan pertimbangan ESG, perusahaan tidak hanya membantu menciptakan dunia yang lebih baik, tetapi juga memperkuat posisi mereka di pasar yang semakin kompetitif.

Sebagai individu dan organisasi, kita memiliki peran penting dalam mendukung dan mendorong prinsip dan standar ESG. Mari kita aktif terlibat dengan isu-isu ESG, baik sebagai konsumen, investor, maupun pemimpin korporat. Dengan begitu, kita dapat berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan dan adil bagi semua.

 

Upaya Generali Indonesia Dalam Mendukung Keberlanjutan dan Menerapkan Prinsip ESG

Sebagai bagian dari salah satu perusahaan asuransi terbesar di skala internasional asal Italia, Generali Indonesia memahami pentingnya mendukung keberlanjutan. Kami terus berkolaborasi dengan banyak pihak untuk bersama-sama mewujudkan masyarakat yang lebih aman dan berkelanjutan, yang menjadi bagian dari Sustainability dengan prinsip Environment, Social dan Governance, yang terus Generali gaungkan di manapun Generali beroperasi.

Upaya mewujudkan masyarakat yang berkelanjutan yang dibarengi dengan pengurangan emisi karbon juga dilakukan Generali Indonesia melalui program PLAN & PLANT, di mana melalui program ini Generali Indonesia akan menanamkan 1 pohon mangrove untuk setiap 1 polis yang dibeli nasabah selama periode program, atau 1 Policy, 1 Mangrove, sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Sejak diluncurkan pertengahan tahun 2023 lalu, program ini telah mendapatkan antusiasme nasabah dan tenaga pemasar Generali Indonesia, yang menghasilkan penanaman sebanyak lebih dari lebih dari 10.000 pohon mangrove di wilayah UNESCO Global Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat.

Kunjungi www.generali.co.id untuk informasi lebih lanjut tentang solusi asuransi Yang Unik Untukmu sesuai kebutuhan unikmu. Proteksi diri, selamatkan bumi bersama Generali Indonesia.

 

Referensi:

Global Reporting Initiative (GRI)
https://www.globalreporting.org/

Task Force on Climate-related Financial Disclosures (TCFD)
https://www.fsb-tcfd.org/

DivestInvest
https://www.divestinvest.org/

United Nations Principles for Responsible Investment (UNPRI)
https://www.unpri.org/ 

  Tracking Mengapa Perlu Peduli Mengenai Isu Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola atau ESG?
Bagikan
suka artikel ini :