Puasa dan Lebaran yang datang setahun sekali tidak jarang memberikan berbagai pengaruh pada pengeluaran kita. Terlebih, banyak pengeluaran yang dianggap receh ternyata memiliki jumlah yang besar jika diakumulasi. Itulah mengapa kamu perlu mengetahui pentingnya perencanaan keuangan Lebaran.

Contoh Pengeluaran Receh saat Puasa dan Lebaran

Puasa dianggap sebagai bulan yang baik untuk berhemat. Sayangnya, tidak semua orang berhasil menerapkan hal tersebut. Pasalnya, tanpa disadari ada beberapa contoh pengeluaran yang dianggap receh namun besar jika diakumulasikan. Berikut beberapa contohnya.

1. Jajan takjil setiap hari

Siapa nih yang suka jajan takjil, terutama waktu ngabuburit? Ya, menjelang berbuka puasa ada banyak penjaja makanan ringan yang tersebar di pinggir-pinggir jalan. Tentu kita akan tergoda dengan banyaknya makanan yang dijual dengan berbagai varian tersebut.

Ternyata, jajan takjil saat ngabuburit bisa menjadi bumerang bagi keuanganmu. Kalau tidak dikontrol, tentu pengeluaran akan semakin boncos sampai dengan hari kemenangan tiba. Bila rutin membeli takjil sebesar 30-50 ribu rupiah per hari, pengeluaran untuk takjil saja bisa mencapai 1,5 juta rupiah per bulan.

Oleh karena itu, sangat penting mengetahui mana saja kebutuhan harian untuk membeli takjil tersebut. Akan lebih baik jika kamu mengurangi jajan, bahkan lebih baik lagi jika membuat kudapan takjil sendiri. Selain lebih hemat, sudah pasti juga lebih sehat.

2. Menumpuk stok makanan

Apakah kamu tipe orang yang suka berbelanja makanan untuk persediaan bulanan? Di satu sisi, cara ini terbilang hemat karena tidak harus berbelanja setiap hari. Sayangnya, hal berbeda kalau kamu membeli banyak makanan tapi tidak habis dikonsumsi hingga akhirnya harus dibuang.

Menumpuk stok makanan menjelang bulan Ramadan sejatinya bukan suatu masalah. Akan tetapi, agar tidak terlalu boros, berbelanjalah dalam jumlah yang sedikit namun rutin. Dengan demikian, kualitas makanan tetap akan terjaga sampai hari raya Lebaran tiba.

3. Berburu harga diskon

Saat puasa dan Lebaran, biaya akan muncul berbagai penawaran diskon di berbagai tempat, termasuk pada makanan, pakaian, sampai berbagai perabot rumah tangga. Tentunya, diskon-diskon tersebut sangat menarik karena kamu bisa mendapatkan barang dengan harga miring.

Sayangnya, aktivitas berburu diskon ini sangat memungkinkan kamu untuk mengeluarkan uang dalam jumlah besar. Terlebih jika kamu berbelanja setiap hari untuk kebutuhan konsumsi selama puasa dan Lebaran, membeli perabot hingga pakaian baru menjelang Lebaran.

Itulah mengapa jika aktivitas berburu diskon yang berlebihan ini perlu dikurangi. Dibandingkan boros membeli baju-baju atau perabotan baru, akan lebih baik jika melakukan mix and match hingga mengecat ulang atau memperbaiki perabot yang rusak sehingga tampak baru.

4. Penggunaan AC berlebihan

Saat puasa, umumnya kita akan lebih banyak berada di dalam rumah. Cuaca akhir-akhir ini yang panas tentu akan mendorong kita untuk menggunakan AC maupun kipas angin secara terus menerus. Sayangnya, cara ini akan membuat pengeluaran listrik menjadi membengkak.

Tanpa disadari, rumah tangga dengan penggunaan AC terus menerus akan menimbulkan tagihan yang besar. Hal ini tentu saja akan membuat pengeluaran menjadi boros. Meskipun cuaca sedang panas-panasnya, ada baiknya tetap bijak menggunakan pendingin udara tersebut.

5. Aktivitas bukber

Bulan puasa alias bulan Ramadan tentu identik dengan acara bukber alias buka puasa bersama. Umumnya, acara ini juga sebagai reuni teman-teman sekolah hingga komunitas. Kalau kamu tidak bijak memfilter acara tersebut, sudah pasti keuangan akan terancam.

Bagaimana tidak, dalam satu kali acara buka bersama kamu bahkan bisa menghabiskan uang hingga ratusan ribu rupiah. Jika dikalikan selama beberapa kali dalam satu bulan, tidak kita sadari telah habis hingga jutaan rupiah. Tentu sudah sepersekian dari total pendapatan mu, bukan?

Pentingnya Merencanakan Keuangan untuk Lebaran

Mengatur dan merencanakan keuangan sudah pasti memiliki banyak kelebihan, terutama saat menjelang Lebaran. Tanpa adanya perencanaan dan pengaturan keuangan yang tepat, sudah pasti akan membuatmu menjadi boros, bahkan sebelum hari-H Lebaran tiba.

Seperti yang kita tahu, saat Lebaran justru akan ada banyak pengeluaran tidak terduga yang sering muncul. Salah satunya mengenai konsumsi, baik untuk keluarga maupun para tamu dan kerabat yang datang bersilaturahmi ke rumah.

Atau pengeluaran karena harus memberikan uang angpao kepada anak-anak kecil maupun ke sepupu. Tanpa adanya perencanaan yang matang, kamu bisa saja kaget ternyata budget yang disiapkan tidak cukup untuk semua sepupu dan anak-anak di lingkungan rumahmu.

Oleh karena itu, sangat penting untuk merencanakan sejak awal, pengeluaran apa saja yang akan dilakukan hingga berapa budget yang dibutuhkan. Selalu siapkan dana darurat yang dapat sewaktu-waktu digunakan untuk menghindari sesuatu yang tidak terduga.

Itulah beberapa contoh pengeluaran receh dan betapa pentingnya perencanaan keuangan Lebaran. Dengan merencanakan pengeluaran, kamu bisa mengontrol pengeluaran dengan lebih baik. Sisihkan uang recehan yang nominalnya kecil dan kumpulkan selama periode yang lama untuk menambah tabunganmu.

Kamu bisa menggunakan uang receh untuk hal-hal yang lebih bermanfaat seperti investasi, tabungan, atau premi asuransi yang penting untuk perlindungan diri dan keluarga, terutama asuransi jiwa dan kesehatan dari Generali Indonesia!

 

Bagikan
suka artikel ini :