Menurut penelitian yang telah ada, gejala dari setiap varian virus corona tidak memiliki perbedaan yang terlalu signifikan. Sebagai contoh, saat awal pandemi COVID-19 terjadi, anosmia (kehilangan kemampuan indera penghirup dan pengecap) merupakan salah satu gejala yang paling banyak dikeluhkan oleh banyak orang. Namun saat ini, kurang dari sepertiga jumlah kasus orang dengan hasil pemeriksaan positif mengeluhkan gejala tersebut. Jumlah ini tentu berkurang jauh apabila dibandingkan dengan ketika awal pandemi berlangsung.
Beberapa gejala yang paling banyak dikeluhkan yaitu batuk, pilek, nyeri tenggorokan, hingga demam. Gejala COVID-19 semakin lama semakin bertambah mirip dengan gejala yang disebabkan oleh flu biasa, terutama gejala yang disebabkan oleh varian Omicron. Hal ini menyebabkan orang menjadi kebingungan apakah mereka menderita COVID-19 atau hanya flu biasa.
COVID-19 lebih cepat dan gampang menular apabila dibandingkan dengan virus flu. Oleh sebab itu, untuk melindungi orang-orang di sekitar kamu, kamu perlu memastikan apakah kamu menderita flu biasa atau malah COVID-19. Lalu, apa saja gejala COVID-19 dan apa bedanya dengan flu? Mari simak ulasan berikut.
Gejala Covid varian Omicron
Orang yang terinfeksi COVID-19 dapat memiliki berbagai gejala mulai dari gejala ringan hingga gejala berat. Pada umumnya, gejala infeksi muncul 2 hingga 14 hari setelah terpapar virus. Beberapa gejala yang dilaporkan dapat muncul yaitu:
-
Demam atau menggigil
-
Batuk kering
-
Sesak napas
-
Nyeri otot pada tubuh
-
Nyeri tenggorokan
-
Hidung tersumbat serta pilek
-
Mual muntah
-
Diare
Gejala yang muncul pada setiap orang dapat berbeda tergantung dari kondisi orang tersebut. Orang lanjut usia atau orang-orang yang memiliki penyakit komorbid seperti gangguan jantung, gangguan paru, atau diabetes beresiko mengalami gejala yang lebih berat serta berbagai komplikasi ketika terinfeksi virus corona.
Perbedaan infeksi corona dan flu biasa
Influenza (flu) dan COVID-19 keduanya merupakan penyakit infeksi pada saluran pernapasan dengan gejala yang mirip, namun mereka disebabkan oleh virus yang berbeda. COVID-19 disebabkan oleh virus corona sedangkan flu disebabkan oleh virus influenza.
Sebagian besar gejala antara infeksi virus corona dengan flu biasa tidak memiliki perbedaan yang signifikan, namun beberapa gejala di bawah memiliki sedikit perbedaan:
-
Batuk
Pasien COVID-19 biasanya mengalami batuk kering, sedangkan flu biasa lebih sering mengalami batuk berdahak.
-
Demam
Pasien COVID-19 seringkali mengalami demam yang terkadang dapat tinggi. Pasien flu biasa jarang mengalami demam tinggi.
-
Hidung tersumbat
Pasien COVID-19 terutama varian omicron jarang mengalami hidung tersumbat. Sedangkan, pasien flu sering mengalami gejala ini.
-
Nyeri otot
Pasien COVID-19 varian omicron banyak yang mengeluhkan munculnya nyeri otot dan sendi pada seluruh tubuh. Pasien flu biasa juga dapat mengeluhkan nyeri otot namun tidak seberat pada pasien COVID-19
Apakah omicron memiliki gejala yang ringan?
Secara umum, gejala yang dilaporkan muncul oleh karena infeksi varian Omicron dikatakan cenderung lebih ringan apabila dibandingkan dengan varian sebelumnya. Walaupun demikian, varian ini tetap dapat menyebabkan gejala yang berat dan memerlukan perawatan di rumah sakit pada beberapa kelompok yang beresiko. Oleh sebab itu, kita tetap tidak boleh menganggap enteng infeksi ini.
Apakah tetap perlu melakukan pemeriksaan antigen atau PCR?
Data menunjukkan bahwa varian COVID yang terbaru menimbulkan gejala yang mirip dengan flu biasa. Hal ini disebabkan terutama karena pada orang yang telah memperoleh vaksinasi, covid omicron menimbulkan gejala yang sangat mirip dengan flu biasa.
Oleh sebab itu, apabila hanya dilihat melalui gejala yang muncul, sulit untuk membedakan antara flu biasa dengan covid varian Omicron. Oleh sebab itu, penting untuk kamu menjalani pemeriksaan penunjang seperti rapid antigen maupun PCR. Ketika angka penularan infeksi COVID masih tinggi, kamu sebaiknya melakukan pemeriksaan ketika kamu merasakan gejala seperti hidung berair, nyeri tenggorokan atau nyeri tubuh yang tidak biasa.
Apabila kamu memiliki gejala flu, tetaplah tinggal di rumah dan melakukan karantina sampai hasil pemeriksaan menunjukkan hasil negatif. Selain itu, pastikan untuk selalu mengenakan masker dan menghindari kontak dengan orang lain. Walaupun kamu mengalami gejala yang ringan, pemeriksaan ini memiliki manfaat untuk memastikan sehingga dapat membantu kamu melindungi orang-orang beresiko di sekitar kamu agar tidak tertular.
Ketika kamu telah terdiagnosis COVID-19 melalui pemeriksaan antigen ataupun PCR, kamu dapat melaporkannya kepada petugas kesehatan di wilayah kamu sehingga kamu dapat dipantau dan diberikan obat-obatan serta vitamin yang sesuai dengan gejala yang kamu alami. Apabila kamu merupakan OTG (Orang Tanpa Gejala) atau orang dengan gejala ringan, kamu dapat melakukan isolasi mandiri di rumah.