Idul Adha, saatnya berbagi kebahagiaan lewat daging kurban!

Idul Adha sudah di depan mata. Berbagi kebahagiaan lewat daging kurban pun sudah jadi tradisi, apalagi di antara umat Muslim di Indonesia – penduduk negeri kita memang terkenal masih erat rasa kekeluargaan dan budaya silaturahminya.

Idul Adha: stok daging di rumah jadi melimpah

Saat stok daging di rumah jadi melimpah, maka kita pun harus pintar-pintar menyiasati penyimpanan daging. Hati-hati, salah simpan daging bisa jadi busuk dan bakterinya berbahaya, bisa berakibat fatal bagi kesehatan!

Orang Indonesia kadang suka terlalu sayang buang makanan, karena kultur dan tradisi penghematan di masa lalu. Padahal, kadang lebih baik makanan yang sudah basi disingkirkan saja, sebab kalau dimakan dan kita jatuh sakit, biaya berobat jauh lebih mahal dan ditambah lagi sakitnya juga nggak enak, kan?

Apa akibatnya bila daging kurban tidak disimpan dengan baik?

Banyaaak sekali akibat buruk bila daging kurban tidak disimpan dengan baik dan lantas membusuk.

Pembusukan daging disebabkan karena aktivitas enzim-enzim dalam daging beraksi, dan merupakan proses alamiah. Proses pembusukan aktivitas mikroba dalam mengurai protein menyebabkan terjadi degradasi protein daging. Sel-sel daging pun menjadi busuk dan tidak lagi layak dikonsumsi karena bakteri-bakteri di dalamnya menjadikan daging serupa racun bagi tubuh manusia yang memakan daging busuk tersebut.

Memakan makanan yang masih dalam keadaan segar penting sekali untuk menghindari keracunan makanan – yang disebabkan oleh antara lain dua jenis bakteri, Salmonella dan Listeria yang terkandung dalam makanan busuk.

Salmonella adalah salah satu jenis bakteri penyebab penyakit yang terkait dengan makanan. Salmonella merupakan bakteri yang menyebabkan infeksi pada usus manusia, diare, kram perut, muntah-muntah, demam tifoid dan keracunan makanan.

Listeria adalah bakteri yang dapat menyebabkan infeksi cukup serius, bahkan berakibat fatal pada bayi, anak-anak, orang sakit dan lanjut usia, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Orang sehat pun dapat terinfeksi bakteri Listeria. Gejala infeksinya antara lain demam tinggi, sakit kepala parah, pegal, mual, sakit perut dan diare.

Bagaimana cara menyimpan daging kurban dengan lebih baik?

Daging kurban Idul Adha sebaiknya tidak dibiarkan di udara terbuka tanpa pendingin, karena dalam waktu 2 jam saja akan langsung membusuk dan tidak layak lagi untuk dikonsumsi.

Menyimpan daging kurban sebaiknya di lemari pendingin:

  •  Dalam lemari pendingin / kulkas biasa: 3 sampai 5 hari maksimal.
  • Dalam lemari pembeku / freezer: 2 hingga 3 bulan bila suhu freezer 0 hingga minus 17 derajat Celsius.
  • Bila disimpan dalam freezer yang bersuhu minus 18 derajat Celsius atau lebih dingin lagi, daging bahkan bisa awet hingga 6 sampai 12 bulan.

Bagaimana sebaiknya cara menyimpan yang baik dalam lemari pendingin?

  • Jangan dicuci.
    Daging kurban jangan dicuci, ya! Bila belum mau dimasak, biarkan saja, tidak perlu dicuci. Proses pencucian akan menambah kandungan air dan membuat daging rentan terkontaminasi bakteri karena semakin lembab.
  • Bungkus dengan plastik atau wadah plastik yang bisa ditutup rapat.
    Jangan ditaruh dalam wadah terbuka, karena akan mengkontaminasi bahan makanan lain yang disimpan dalam kulkas bersama dengan si daging.

Bagaimana cara menyimpan daging kurban Idul Adha tanpa lemari pendingin?

Tentu saja yang terbaik untuk menyimpan daging dalam jangka waktu lama adalah freezer, tapi bila kebetulan tidak punya freezer di rumah, ada beberapa teknik yang bisa dilakukan untuk membuat daging tetap aman dikonsumsi dalam waktu cukup lama.

1. Dijemur dan dikeringkan di bawah sinar matahari

Teknik ini dilakukan orang selama ribuan tahun, sejak peradaban manusia mulai masuk ke era bercocok tanam dan punya hewan ternak.

Pisahkan lemak dari daging, lalu potong tipis-tipis, rendam dalam larutan air garam (airnya harus air matang, ya) dan jemur di bawah sinar matahari. Tunggu sampai kering. Hasilnya mirip dendeng, gurih dan kering, bisa disimpan berbulan-bulan.

2. Dimarinasi dengan garam

Lumuri seluruh permukaan daging dengan garam, simpan di dalam wadah kedap udara dan hindari tempat yang lembab – simpan di rak yang kering.

3. Rendam dalam larutan cuka

Rendam daging dalam air cuka, gunakan wadah kedap udara dan tutup rapat-rapat. Daging bisa awet selama 2 minggu.

4. Rebus dalam air mendidih dan simpan dalam toples kaca kedap udara

Rebus potongan daging dalam air mendidih dengan garam (garam memang bersifat sebagai pengawet alami) lalu masukkan ke dalam toples kaca, tutup rapat-rapat. Pastikan tutup toples kering dan bersih. Daging bisa tahan hingga 1 bulan.

 

1 dari setiap 4 kasus keracunan makanan disebabkan oleh masalah pada kulkas

Kulkas sebaiknya jangan terlalu penuh

Kulkas punya kapasitas maksimal. Jangan terlalu dipaksa memasukkan terlalu banyak makanan ke dalam kulkas, karena ini akan mencegah udara untuk sirkulasi lebih baik. Dengan sirkulasi udara yang terganggu, makanan akan lebih cepat busuk, termasuk daging.

Gunakan wadah kedap udara yang bisa ditutup rapat

Gunakan wadah kedap udara yang bisa ditutup rapat, dan pisahkan masing-masing makanan, jangan dicampur. Baik itu daging sapi, ayam, maupun buah dan sayur, beri tempat masing-masing dalam wadah tertutup.

Masak dulu daging kurban sampai matang

Memasak makanan sampai matang juga dapat meminimalisir risiko keracunan makanan, sekaligus memperpanjang waktu simpan. Tak terkecuali daging kurban. Daging yang sudah disulap jadi rendang atau sambal goreng, bisa disimpan di kulkas selama 10-14 hari, atau 2-3 bulan di dalam freezer.

Siapkan selalu pertolongan pertama terhadap keracunan makanan

Keracunan makanan jangan dianggap sepele! Diare berlebihan dalam waktu lama, bisa membahayakan hidup karena dehidrasi, apalagi pada anak-anak di usia bayi dan balita, juga orang yang sudah lanjut usia.

Segera beri pertolongan pertama dengan meminumkan Oralit pada anggota keluarga yang terkena keracunan makanan, lalu beri obat anti diare. Bila masih tetap diare dan muntah, apalagi bila sampai demam, langsung saja bawa ke UGD rumah sakit atau klinik dokter terdekat.

 

Mulai Dengan yang Amanah bersama RIZQIA

Selangkah lebih dekat menuju berkah, kita mulai dengan yang amanah. Generali Indonesia menghadirkan solusi proteksi diri berbasis Syariah, RIZQIA.

Dengan masa bayar kontribusi yang singkat namun melindungi kamu dengan amanah hingga 10 tahun. Dilengkapi 100% pengembalian Kontribusi* dan Manfaat Meninggal Dunia hingga Rp 500,000,000.

Pas banget untuk Sahabat Wakaf yang mencari asuransi sesuai dengan basis Syariah sekaligus mengumpulkan kebaikan. Pembayaran pun fleksibel terasa makin ringan.

Informasi mengenai syarat dan ketentuan produk RIZQIA dapat dibaca melalui www.generali.co.id atau menghubungi tenaga pemasar yang terdaftar di PT. Asuransi Jiwa Generali Indonesia.

*Syarat & ketentuan berlaku 

Bagikan
suka artikel ini :