Mendukung keberlanjutan (sustainability) lingkungan dengan memilah sampah

Jumlah total tumpukan sampah Indonesia ternyata mencapai 66 juta ton/tahun. Komposisi sampah Indonesia berupa sampah organik (sisa makanan, kayu dan ranting daun) sebesar 57%, sampah plastik sebesar 16%, sampah kertas 10%, serta lainnya (logam, kain teksil, karet kulit, kaca) 17%.

Rata-rata presentase sampah terolah dengan cara pengomposan untuk kota di Indonesia dengan jumlah total 16,2%, yaitu sekitar 11 juta ton / tahun. Masih terdapat 82% sampah belum terkelola. Sampah yang tidak terkelola dengan baik akan menimbulkan dampak negatif, terutama bagi lingkungan kita. Pengelolaan limbah sampah yang buruk seperti salah satunya pembuangan sembarangan dan pembakaran sampah di ruang terbuka membawa dampak negatif yaitu: polusi darat, air, dan udara, degradasi lahan, emisi karbon dan zat metana. Sederet dampak negatif tersebut berkontribusi langsung pada perubahan iklim (climate change).

Karena itulah kita dapat berpartisipasi dalam mendukung keberlanjutan lingkungan melawan perubahan iklim lewat kegiatan menyortir dan memilah-milah sampah.

Praktek menyortir sampah di negara lain

Negara-negara maju di belahan bumi Eropa, Amerika, Australia juga di Jepang, telah lama menerapkan sistem pemilahan sampah yang bertujuan untuk memaksimalkan sebaik mungkin proses daur ulang.

Umumnya, tong sampah di luar negeri, yakni di negara-negara yang menjalankan sistem pilah sampah, dibagi-bagi menjadi:

  1. Warna hijau. Khusus untuk sampah organik seperti sayuran, buah-buahan, sisa makanan, dedaunan dan ranting dari kebun.

  2. Warna biru. Khusus untuk sampah kertas dan karton, termasuk sisa buku tulis, bekas kertas fotokopian, koran dan majalah bekas, dan lain-lain sebagainya.
  3. Warna kuning. Khusus untuk sampah anorganik, artinya yang terbuat dari plastik. Seperti bungkus makanan, botol plastik bekas dan lain-lain sebagainya.

  4. Warna merah. Khusus untuk sampah yang beracun dan berbahaya, misalnya kaleng bekas penyimpanan racun serangga atau sisa bahan kimia.

Meski dalam prakteknya tentu belum sempurna, praktek menyortir sampah yang sudah berlangsung bertahun-tahun di negara-negara maju ini sudah cukup membuahkan hasil untuk mengurangi sampah dan menjalankan proses daur ulang dengan lebih efektif.

Membuat sampah kompos

Sampah kompos berguna untuk pupuk tanaman dan menyuburkan tanah. Untuk membuat sampah kompos, kamu hanya perlu memasukkan segala macam isi tong sampah organik ke dalam wadah tertutup, biarkan membusuk selama beberapa hari, baru dikeluarkan dan ditabur sebagai pupuk penyubur di bagian tanah dimana tanamanmu tumbuh.

Bahan untuk Membuat Kompos:

  1. Sampah rumah tangga
  2. Tanah
  3. Air secukupnya
  4. Arang sekam
  5. Aktivator, yaitu zat yang akan mengaktifkan kerja organisme pengurai sehingga akan mempercepat proses pembusukan dan penguraian bahan organik. Terdapat banyak jenis aktivator yang beredar di pasaran, salah satu yang umum digunakan adalah EM4.

Langkah-langkah membuat sampah kompos:

  1. Cacah sampah organik rumah tangga hingga berukuran kecil (semakin kecil, semakin cepat pengomposan berlangsung).
  2. Tambahkan kompos jadi atau tanah atau pupuk kandang atau serbuk gergaji sebagai inokulan.
  3. Larutkan aktivator dengan air. Tuangkan larutan aktivator atau starter kompos (contoh : EM4) ke bahan kompos. Aduk rata.
  4. Tambahkan  lagi larutan aktivator bila campuran terlalu kering.
  5. Masukkan dalam wadah pengomposan dan tutup rapat.
  6. Aduk seminggu sekali agar aerasi (aliran udara) dalam wadah berlangsung baik.
  7. Selama proses pengomposan, suhu dalam wadah akan naik yang menandakan bahwa mikroorganisme sedang bekerja.
  8. Memasuki minggu 7 - 8 pengomposan selesai, suhu dalam wadah pun akan normal kembali.
  9. Kompos yang sudah jadi siap digunakan. Sudah bisa dilakukan pengayakan. Kompos yang baik berwarna cokelat kehitaman, berbau tanah, dan berbutir halus.

Apa saja tujuan memilah-milah sampah??

Tujuannya antara lain: 

  1. Mempermudah proses pengolahan sampah selanjutnya.
    Bila sudah dipilah, maka sampah akan lebih mudah dipisah oleh truk pengangkut sampah, dan memudahkan proses pengolahan selanjutnya karena sudah dipilah-pilah.

  2. Mempermudah penyortiran untuk daur ulang.
    Segala sesuatu yang bisa didaur ulang akan jauh lebih mudah diselamatkan bila sampah sudah disortir.

  3. Mengurangi bau dari tumpukan sampah.
    Tumpukan sampah yang bau, termasuk polusi udara, lho! Sebab karena menghirup bau busuk, bisa membuat mood kita jadi jelek, kan.

  4. Melatih praktik keberlanjutan dan kecintaan terhadap lingkungan bagi anak-anak.
    Penting untuk kita sebagai orang dewasa untuk mulai mengajari anak-anak mengenai nilai-nilai kecintaan terhadap lingkungan dan keberlanjutan sebagai sebuah konsep untuk dipraktikkan. Memilah sampah bisa membantu kita mengajari anak-anak mengenai hal tersebut.

  5. Membuat kita lebih sehat.
    Selain memudahkan pembuangan dan pengolahan kembali, memisahkan pembuangan sampah dapat membuat lingkungan kita lebih sehat. Sebab, sampah yang menumpuk bisa menjadi sarang kuman dan bakteri yang merupakan penyebab utama penyakit.

Sudah paham, kan, pentingnya melakukan sortir limbah rumah tangga setiap hari?

Sekarang, kamu pastinya sudah mulai paham, ya, kenapa penting sekali melakukan sortir limbah rumah tangga yang kita hasilkan setiap harinya.

Lakukan kegiatan sortir sampah dengan konsisten, karena hanya dengan komitmen untuk melakukan hal kecil di level kita lah, kita bisa membantu memulai perubahan ke arah yang lebih baik untuk pengolahan sampah di Indonesia.

Generali Group, perusahaan yang dilandasi konsep keberlanjutan 

Terinspirasi oleh tujuan kami untuk menciptakan kemungkinan di mana setiap orang memiliki kesempatan untuk hidup di masa depan yang lebih aman dan berkesinambungan, kami memandang  keberlanjutan sebagai landasan dalam pembuatan keputusan guna melaju pesat dalam perjalanan jangka panjang.

Generali Indonesia berkomitmen untuk mengintegrasikan pertimbangan Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (Environmental, Social, Governance atau ESG) dalam semua aktivitas kami yang berfokus pada dua pilar: bisnis inti kami dan komunitas tempat kami beroperasi.

Memprioritaskan keberlanjutan juga selaras dengan komitmen kami untuk senantiasa #MengutamakanKamu dan menyediakan solusi proteksi yang melindungi setiap Nasabah dalam setiap langkah kehidupan. Bukan sembarang proteksi, tapi Yang Unik Untukmu.

Generali Indonesia paham kamu butuh solusi Yang Unik Untukmu untuk mengambil langkah wujudkan mimpi unikmu.

Baca lebih lanjut tentang proteksi untuk kebutuhan unikmu di sini.

Tracking Mendukung keberlanjutan (sustainability) lingkungan dengan memilah sampah

Bagikan
suka artikel ini :