Veganisme adalah topik menarik dan hangat dibicarakan saat ini, termasuk di Indonesia. Semakin banyak orang di dunia beralih mengikuti pola makan vegan, di Indonesia sendiripun gerakan veganisme semakin banyak yang menjalaninya.
Alasan utama dari banyak orang beralih menjadi vegan adalah mengurangi pengaruh buruk terhadap tubuh kita sendiri - karena, konsumsi makanan hewani yang terus-menerus kurang baik untuk kesehatan - asupan daging mengandung lemak dan kolesterol yang bisa menyebabkan berbagai penyakit. Selain itu, menjadi vegan juga berarti bertanggungjawab kepada aspek penghematan sumber daya alam dan turut berpartisipasi melestarikan alam dan bumi - sebab, membesarkan ternak hingga siap dipotong menghabiskan jauh lebih banyak sumber daya alam ketimbang menanam tumbuh-tumbuhan.
Para advokator pencinta binatang juga menekankan bahwa banyak pada prakteknya, industri makanan dan kosmetik juga tak ramah kepada hewan karena menggunakan hewan sebagai subyek eksperimen, atau mengurung hewan ternak dalam kondisi yang membuat hewan menjadi stres, sampai memberikan makanan yang tak layak atau hormon berlebihan sehingga hewan menjadi gemuk. Semua ini membawa pengaruh kualitas kesehatan daging yang kita makan, lho.
Nah, bila kamu juga sedang pikir-pikir untuk mencoba mengurangi konsumsi daging dan beralih pelan-pelan untuk lebih banyak memakan tumbuhan, 10 cara di bawah ini bisa kamu terapkan supaya nggak "kaget" karena menjadi vegan memang tak semudah yang dikira orang-orang. Yuk, ikuti tips-tipsnya supaya transisi menjadi vegan tidak terlalu sulit - bahkan, berbagai tips ini juga bisa digunakan bila kamu tak berniat menjadi vegan sepenuhnya tapi hanya ingin mengurangi konsumsi makanan hewani saja.
1. Pelan-pelan tapi pasti
Jangan langsung menghentikan semua asupan hewani secara total. Memang ada orang yang bisa melakukannya, tapi lebih banyak lagi yang lantas gagal beralih menjadi vegan hanya karena di awal memulai pola makan ini, terlalu strict berubah haluan sehingga kemudian cepat bosan.
Coba untuk menetapkan satu hari dalam seminggu - misalnya hari Senin - sebagai hari dimana kamu akan 100% makan hidangan berbasis tumbuhan, lalu pelan-pelan, seiring terbiasanya kamu dengan makanan vegan, mulailah menambahkan hari demi hari dalam seminggu ke dalam kebiasaan makan vegan ini.
2. Cari alternatif vegan untuk makanan kesukaanmu
Sekarang, cari makanan vegan semudah buka ponsel, klik aplikasi marketplace, cari makanannya dan pesan online. Semakin banyaknya para vegan di Indonesia, apalagi orang Indonesia yang kreatif-kreatif, membuat alternatif makanan vegan semakin banyak dan mudah ditemui di mana saja.
Bila lebih suka memasak di rumah, mulailah mengumpulkan resep-resep vegan yang banyak tersebar di internet dan mencari versi vegan dari masakan-masakan kesukaan. Hidup lebih sehat, sekaligus belajar masak - tidak ada salahnya, kan?
3. Cukupi asupan proteinmu
Jangan sampai kekurangan protein, ya! Naikkan konsumsi tahu, tempe, edamame, kacang-kacangan, Quinoa, oatmeal, sayuran kaya protein seperti brokoli dan jagung manis, serta produk dari susu kedelai. Protein berguna untuk memperbaiki otot-otot yang rusak, jaringan tubuh dan membantu penyembuhan luka. Karena konsumsi protein orang Indonesia masih sangat kurang, ini penting diperhatikan. Saran medis untuk kecukupan protein adalah 0,8 gram protein per kilogram berat badan, jadi kebutuhan protein orang Indonesia dengan berat 60 kilogram, misalnya, adalah 48 gram protein per hari. Juga bila kamu termasuk rajin nge-gym dan berolahraga rutin, asupan protein perlu ditambah untuk membangun massa otot.
4. Perbanyak vitamin B12
Vitamin B12 banyak dikandung oleh ikan, daging dan telur - bila kamu sedang bertransisi atau sudah sepenuhnya menjadi vegan, asupan vitamin B12 bisa didapatkan dari produk susu kedelai dan sereal sarapan yang mengandung gandum dan biji-bijian. Kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan kita merasa lemas dan ngantuk, jadi penting untuk menjaga agar asupan vitamin B12 selalu cukup - bila diperlukan, para penganut diet vegan bisa menambahkan kekurangan B12 lewat suplemen makanan.
5. Cintai hewan, lingkungan dan dapatkan benefit kesehatan dengan menjadi vegan
Selain lebih ramah terhadap hewan, menjadi vegan juga berarti meminimalisir penggunaan rumah kaca, sumber daya alam dan air bersih - tahukah kamu, bahwa seekor sapi membutuhkan hingga 40 liter air per harinya? Dan semakin menipisnya biota hidup di lautan karena aktivitas menangkap ikan tidak cuma menjaring ikan saja, tapi juga berbagai binatang lain seperti kura-kura, ikan hiu, ikan paus hingga lumba-lumba, semakin menyebabkan kerusakan alam. Bayangkan berapa banyak sumber daya yang bisa dihemat dengan mengurangi konsumsi makanan hewani? Inilah yang menjadi pertimbangan banyak selebriti dunia untuk menjadi vegan, di antaranya supermodel Gisele Bundchen, pemeran Dr Strange di Avengers Benedict Cumberbatch, pemeran Padmé Amidala Natalie Portman, penyanyi Shania Twain dan masih banyak lagi.
Benefit bagi diri kita sendiri dengan menjadi vegan di antaranya adalah perbaikan kesehatan: peningkatan energi, tidur lebih baik, mengurangi berat badan, beberapa benefit utama yang langsung terlihat dalam waktu singkat. Keuntungan jangka panjangnya termasuk penurunan tekanan darah tinggi, tingkat kolesterol dan gula darah yang lebih rendah, penurunan risiko penyakit kardiovaskuler, diabetes bahkan kanker.
6. Harga sayuran lebih bersahabat di kantong
Memang banyak yang beranggapan bahwa diet vegan itu mahal. Nggak juga, kok! Coba bandingkan, lebih mahal manakah harga daging dengan harga tempe dan tahu? Menjadi vegan berarti juga harus lebih sering belajar memasak, sehingga budget belanja makanan mingguan bisa dikurangi dan makanan yang kita makan terjamin kesehatannya karena dimasak sendiri.
7. Cintai produk lokal
Utamakan sayuran dan buah-buahan lokal, alih-alih membeli bahan makanan impor seperti Quinoa atau biji chia - alih-alih buah beri yang cukup tinggi harganya, konsumsilah buah lokal yang lebih segar dengan harga lebih bersahabat.
Biasakan untuk sering belanja ke pasar tradisional, bandingkan harga sebelum membeli, dan bersahabatlah dengan toko online yang seringkali punya banyak promo dari marketplace.
8. Substitusi bahan makanan
Tiba-tiba craving makan rendang daging? Jangan kuatir, sekarang banyak makanan versi vegan yang rasa dan teksturnya mendekati hidangan yang asli. Tapi, sebaiknya jangan sering-sering dibiasakan, ya - karena, bagaimanapun juga, tujuan kita menjadi vegan tetaplah untuk belajar lebih banyak mengkonsumsi tumbuhan, bukan menggantikan daging dengan "daging palsu dari bahan vegan".
9. Belajar bercocok tanam, yuk!
Ada kepuasan tersendiri saat mengonsumsi makanan yang kita buat sendiri - termasuk buah dan sayuran dari kebun sendiri. Mulai belajar gerakan farm-to-table - yang artinya, apa yang kita makan tersaji di meja makan semua berasal dari kebun kita sendiri. Selain itu, kita juga bisa mengajak anak-anak untuk bercocok tanam supaya mereka makin mencintai alam dan bangga memakan sayur dan buah yang mereka tanam dengan tangan sendiri.
10. Gabung dengan komunitas vegan di kotamu
Menjadi vegan tidak mudah, jadi bergabunglah dengan komunitas vegan yang terdekat di kotamu. Manfaatkan teknologi untuk belajar lebih banyak mengenai veganisme, mulai dari mengikuti akun Instagram atau Facebook beberapa selebriti Indonesia yang sudah beralih menjadi vegan sejati, seperti Nadya Hutagalung, Sophia Latjuba dan putrinya Eva Celia, serta Melanie Subono. Selain itu, ada IVS (Indonesia Vegetarian Society) dan Jakarta Vegan Guide, yang bisa membantu para vegan dan calon vegan untuk bergabung dengan komunitas, mendapatkan informasi lengkap seputar veganisme, mengetahui jadwal event vegan yang akan berlangsung, serta info seputar restoran dan bisnis bergaya hidup vegan di Indonesia.
Mulai dari saran mengenai cara makan sampai dengan resep camilan sehat, semua yang kamu butuhkan untuk memulai gaya hidup sehat ada disini:
Makanan terbaik untuk pelari: sebelum dan sesudah latihan