Hadirnya sang buah hati membawa perubahan besar bagi setiap pasangan muda. Antisipasi, perencanaan, dan tentunya kebahagiaan karena kehadiran seorang anak di tengah-tengah keluarga merupakan momen yang begitu ditunggu-tunggu. Apalagi saat menanti anak pertama.

Pengalaman langsung bisa jadi berbeda dari teori di buku

Meski Moms and Dads tentu sudah banyak membaca buku panduan pengasuhan anak maupun mencari informasi dari berbagai sumber di internet, tak ada yang dapat menggantikan pengalaman mengasuh anak secara langsung.

Umumnya, orangtua dari bayi yang baru lahir merasa cemas dan sedikit kewalahan oleh sebab berbagai hal, ini tentunya hal yang sangat wajar. Semua orangtua baru sudah pasti akan mengalaminya.

Di dunia ini tidak ada orangtua yang seratus persen sempurna tanpa cela. Dan tentunya bagi si kecil yang baru lahir ke dunia, yang terpenting bukanlah kesempurnaan orangtuanya melainkan cinta, kasih sayang, komitmen, pengasuhan yang baik serta persiapan masa depan yang mumpuni.

Ini semua hal penting yang harus diperhatikan pada satu tahun pertama kehidupan si bayi.

Ketahui daftar imunisasi dasar lengkap untuk bayi

Ini penting sekali, lho. Sampai saat ini, di Indonesia masih saja ada anak-anak yang bahkan belum mendapatkan keseluruhan imunisasi dasar secara lengkap. Bahkan, ada yang belum pernah diimunisasi sama sekali sejak lahir! Bayi yang tidak diimunisasi berisiko jauh lebih rentan tertular penyakit berbahaya karena tidak ada kekebalan yang terbangun.

Baru-baru ini, Kementerian Kesehatan RI mengubah konsep imunisasi dasar lengkap menjadi imunisasi rutin lengkap. Artinya, imunisasi dasar saja tidak cukup, harus dilengkapi dengan imunisasi lanjutan yang fungsinya untuk mempertahankan tingkat kekebalan sehingga optimal.

Di Indonesia maupun di seluruh dunia, jadwal pemberian imunisasi disesuaikan dengan usia si bayi. Untuk imunisasi dasar lengkap bagi bayi sampai dengan usia 12 bulan, ada cukup banyak yang harus diberikan.

Bayi berusia kurang dari 24 jam diberikan imunisasi Hepatitis B (HB-0), usia 1 bulan diberikan (BCG dan Polio 1), usia 2 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2), usia 3 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3), usia 4 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV atau Polio suntik), dan usia 9 bulan diberikan (Campak atau MR).

Panduan imunisasi dasar bagi bayi bisa dilihat selengkapnya di situs Kementerian Kesehatan RI.

Rajin mengisi catatan di buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)

Buku KIA, singkatan dari Kesehatan Ibu dan Anak, mulai dibuat dan dicetak di tahun 1994. Sebelumnya, pencatatan pelayanan kesehatan ibu dan anak menggunakan kartu dengan lembaran terpisah-pisah, yang mudah hilang serta tercecer.

Hadirnya buku KIA berfungsi sebagai catatan lengkap tumbuh kembang anak sejak masih dalam kandungan ibu, saat persalinan dan nifas, hingga usia anak 5 tahun.

Nah, tentu saja, punya buku catatan jelas bagus, tapi tidak ada gunanya bila tidak diisi dengan catatan yang lengkap. Karena itu, Moms and Dads harus rajin mengisi catatan di buku KIA tersebut, saat menimbang dan mengukur si bayi, misalnya. Selalu bawa serta buku tersebut setiap akan membuat janji temu dengan dokter spesialis anak untuk kesempatan apapun, baik itu hanya check up biasa maupun saat imunisasi atau ketika anak sakit.

Ciptakan lingkungan yang aman bagi bayi di rumah

Sebagai orang dewasa, kita tentu sering tak menyadari ada berbagai banyak barang yang punya potensi membahayakan keselamatan si kecil di rumah kita.

Saat si bayi mulai belajar merangkak dan mulai mengeksplorasi seisi rumah (biasanya pada usia enam hingga sepuluh bulan), sebaiknya Moms and Dads sudah bersiap untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi si penjelajah mungil ini supaya ia bebas merangkak kesana kemari (ini sangat penting bagi proses tumbuh kembangnya).

Jangan sampai Moms and Dads mengabaikan barang-barang tajam, berat, berpotensi jatuh, atau dapat timbulkan panas, hingga benda-benda elektronik.

Pot bunga di lantai? Singkirkan ke luar rumah sementara waktu. Sudut-sudut meja atau mebel yang tajam? Lapisi dengan busa dan lakban supaya jadi empuk. Charger HP, gunting kuku, baterai, kabel listrik, kipas angin, obat-obatan atau cairan pembersih, singkirkan semua atau pindahkan ke tempat yang tak terjangkau si penjelajah berukuran mini di rumah.

Ketika seorang bayi mulai belajar merangkak, rasa keingintahuan mereka kerap membuat mereka ingin meraih, memasukkan tangan, menjilat, menggigit atau bahkan memakan segala sesuatu, apapun itu yang terlihat di mata dan berada dalam jangkauan tangan-tangan mungilnya.

Selengkapnya mengenai baby-proofing rumah bisa dibaca di artikel ini.

Belajar memahami bahasa bayi

Sekitar usia tiga sampai empat bulan, seorang bayi mulai dapat mengenali namanya sendiri dan mulai tertawa. Gemas sekali pastinya, ya! Si mungil yang tadinya tak bisa apa-apa, kini mulai mengoceh dan mulai bisa menunjukkan apa yang mereka suka dan apa yang tidak mereka suka, lewat suara-suara ala bayi serta ekspresi wajah mereka.

Belajarlah untuk memahami bahasa si bayi, dan sebisa mungkin jawab ocehan mereka dengan suara cukup kencang (tapi jangan sampai berteriak ya, supaya mereka tidak kaget) dan bernada ceria, sehingga si kecil pun jadi semakin semangat “mengobrol” dengan orangtuanya.

Antara usia enam hingga dua belas bulan, seorang bayi akan mulai mengucapkan kata-kata pertama mereka. Biasanya kata-kata yang mudah seperti “no” atau “dadah”. Saat mereka mengucapkan kata pertama ini, ulangi kembali dan beri mereka pujian dengan senyum, peluk dan ciuman pertanda bahwa Moms and Dads sangat bangga. Ini baik bagi perkembangan mental mereka, lho!

Rangsang perkembangannya lewat berbagai permainan

Teman bermain favorit si bayi adalah orangtuanya sendiri. Iya, kadang rasanya bosan juga ya, harus bertepuk tangan dan terus-menerus tersenym selama berjam-jam setiap harinya.

Tapi, Moms and Dads, ketahuilah bahwa berbagai permainan yang dilakukan orangtua dengan bayinya, adalah stimulan penting untuk membantu si bayi belajar bahasa, serta kemampuan bicara, pemahaman sosial, intelegensia dan bahkan awal ia belajar memecahkan masalah.

Dengan bernyanyi, bertepuk tangan, berdansa, tersenyum dan bermain dengan si bayi sejak dini, orangtua akan membantu si kecil untuk belajar mengenai dunia dan melihat segala sesuatu dengan positif.

Lewat waktu bermain, si bayi akan belajar sangat banyak hal. Bonusnya? Bonding – yaitu ikatan emosional yang kuat antara orangtua dan anak, akan semakin terjalin. Ikatan ini dibangun lewat rasa cinta, kasih sayang, kehangatan, kebahagiaan dan rasa aman. Tanpa hadirnya ikatan ini, orangtua dan anak mereka akan sulit punya hubungan yang erat di masa mendatang.

ASI: asupan makanan bergizi dan terbaik bagi si bayi

Tentu ASI adalah makanan terbaik bagi bayi.

Antibodi kekebalan tubuh yang akan disalurkan kepada bayi lewat air susu ibunya dapat membantu mencegah si kecil tertular virus dan bakteri, serta membantu mengurangi risiko bayi terkena alergi.

Tapi, bila ternyata ASI Moms tidak keluar, maka jangan biarkan si bayi kelaparan. Pemberian susu formula, meski betul-betul hanya bila ASI Moms tidak keluar, dapat dilakukan. Nah, Moms bisa minta bantuan konsultan laktasi untuk saran supaya ASI produktif dan lancar.

Rajin memberi bayi vitamin bila diperlukan

Umumnya, bayi yang disusui ibunya dan mendapat ASI eksklusif selama enam bulan pertama, memerlukan suplemen Vitamin D harian, sekitar 8,5 hingga 10 mcg per hari.

Di atas enam bulan, bayi direkomendasikan untuk rutin mendapat asupan Vitamin A, C dan D hingga usia masuk sekolah (taman kanak-kanak) nanti.

Semua vitamin ini membantu pertumbuhan tulang dan gigi si kecil, sekaligus membantu meningkatkan sistem imunitas tubuhnya.

Bila si bayi diberi susu formula 500 mililiter atau lebih setiap harinya, umumnya ia tak memerlukan tambahan Vitamin D, sebab sufor kebanyakan sudah mengandung cukup banyak Vitamin D.

Ingatlah selalu untuk membaca baik-baik kemasan vitamin sebelum membeli, supaya tahu dengan pasti bahwa vitamin ini sudah sesuai dan dapat dikonsumsi oleh bayi berdasarkan umurnya.

Mulai memberikan makanan pendamping ASI (MPASI)

Setelah bayi berusia enam bulan, saatnya ia diberi makanan pendamping ASI (MPASI).

Makanan pendamping ASI adalah makanan padat pertama yang akan diperkenalkan ke lidah si bayi, karena itu, pastikan bahwa yang diberikan adalah makanan bernutrisi baik dan penuh vitamin serta mineral esensial.

Berbagai sayuran dan buah dapat direbus atau dikukus, lalu dihaluskan hingga berbentuk puree untuk bayi. Kentang, ubi, brokoli, wortel, apel, pisang atau alpukat, Moms bisa mencampur puree ini dengan ASI.

Pastikan makanan padat yang diberikan kepada bayi sudah sepenuhnya dingin dan halus tanpa butiran besar yang berpotensi membuat bayi tersedak.

Sebaiknya berikan juga puree sedikit-sedikit dulu, untuk melihat apakah bayi alergi pada makanan tersebut.

Jadilah orangtua yang selalu positif, ceria dan rajin menciptakan kenang-kenangan lewat foto dan video

Tips terakhir, nikmati saja semua prosesnya.

Ya, sudah pasti menjadi orangtua adalah sebuah perubahan yang teramat besar bagi hidup kita, tapi sebanding dengan kebahagiaan serta perasaan cinta, kasih sayang dan bangga saat menatap wajah si kecil.

Menjadi orangtua tidak mudah, tapi, berusahalah untuk menjadi orangtua yang selalu positif, ceria dan rajin menciptakan kenang-kenangan lewat foto dan video.

Tidak perlu minder atau iri saat melihat orangtua lain, karena setiap keluarga unik, setiap orangtua tentu punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jangan bandingkan diri sendiri dengan artis atau selebgram di media sosial, jadilah dirimu sendiri.

Waktu berjalan begitu cepat. Jadi, Moms and Dads sebaiknya meniikmati setiap saat, setiap momen indah dan setiap hari yang dilewati bersama si kecil, karena waktu yang sudah berlalu takkan dapat terulang kembali.

Ambil banyak foto dan video si bayi, tak perlu bagikan semua ke media sosial – cukup disimpan sendiri dan tunjukkan kepada si kecil saat ia sudah cukup besar nanti.

 

Persiapkan dana pendidikan lewat program CEMERLANG Scholar

Curi start dalam persiapan ciptakan masa depan yang cerah, dengan memulai program dana pendidikan untuk anak lewat CEMERLANG Scholar.

CEMERLANG Scholar berikan kepastian perlindungan dengan 110% Premi kembali untuk Manfaat Beasiswa buah hati.

3 Kepastian Cemerlang Scholar

  • Mendapat Perlindungan Asuransi & Kecelakaan
  • Premi terjangkau mulai dari Rp108.000/bulan.
  • Premi yang telah dibayarkan akan dikembalikan 110% sebagai Manfaat Beasiswa apabila tidak terjadi klaim selama Masa Pertanggungan.

Mau tahu lebih lanjut mengenai CEMERLANG Scholar? Moms and Dads bisa hubungi Agen Generali yang terdekat dengan tempat tinggal, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, lewat tautan ini.

Tuntun anak-anak ke jalan hidup yang sukses dan bahagia lewat tips dan trik penting kami untuk semua umur:

5 Menu Hangat, Praktis & Hemat untuk Musim Hujan

Vitamin dan mineral terpenting bagi anak-anak dalam masa tumbuh kembang

Panduan aman berkendara dengan anak-anak 

Penting: ajari anak untuk selalu cintai alam dan bumi kita

Kamu Memiliki Gaya Hidup Kurang Sehat? Begini 6 Cara Mengatasinya

Bagikan
suka artikel ini :