Polusi: ini cara memahami skor AQI / Indeks Kualitas Udara

Tingkat polusi udara di negara kita makin mengkhawatirkan, terutama di kota-kota besar di Indonesia. Kualitas udara di kota Jakarta pun sempat diberitakan jadi yang terburuk di dunia. Pemberitaan ini tentu meresahkan dan mungkin membingungkan untuk sebagian dari kita. Yuk, baca lebih lanjut artikel berikut untuk memahami isu ini lebih lanjut.

Polusi udara diukur dengan skor AQI / Indeks Kualitas Udara

Indeks Kualitas Udara (AQI, dalam bahasa Inggris "Air Quality Index") adalah pengukuran konsentrasi polutan udara dalam polusi udara ambien dan risiko kesehatan yang terkait dengan banyaknya polutan tersebut.

AQI diterbitkan oleh IQAir. IQAir sendiri adalah sebuah lembaga penelitian kualitas polusi udara yang berasal dari negara Eropa yakni Swiss. Fokus dari IQAir yaitu mengawasi kualitas udara di seluruh dunia serta merilis tingkat skor polusi udara setiap saat dengan bantuan monitor-monitor AirVisual yang tersebar di berbagai penjuru dunia. Termasuk di Jakarta dan berbagai kota lain di Indonesia.

Cara membaca dan memahami skor polusi AQI / Indeks Kualitas Udara

"Skor AQI Jakarta hari ini adalah 180", demikian sering kita baca, kan. Atau "Skor AQI Lombok hari ini adalah 40". Apa artinya dan bagaimana cara memahami skor polusi AQI? Berikut ini penjelasannya.

Polutan udara diukur dalam AQI

Ada enam polutan udara yang diukur dalam rumus indeks, antara lain:

  1. PM2.5
  2. PM10
  3. Karbon monoksida
  4. Sulfur dioksida
  5. Nitrogen dioksida
  6. Ozon permukaan tanah

Angka AQI ditetapkan berdasarkan polutan udara dengan angka AQI tertinggi pada saat kualitas udara diukur. Karena kualitas udara berubah sepanjang hari, AQI lokasi yang dipantau berubah dengan tingkat konsentrasi polutan udara yang diukur.

Indeks tersebut mewakili konsentrasi polutan udara dengan angka yang termasuk dalam kisaran kategori kualitas udara. Indeks kualitas udara berkisar dari 0 hingga 500. Semakin tinggi angka indeks ini, maka semakin buruk pula kualitas udara.

Kualitas udara yang baik berkisar dari 0 hingga 50, sedangkan pengukuran di atas 300 dianggap berbahaya.

Cara memahami situasi berdasarkan skor AQI

Ini tingkatan Polusi Udara berdasarkan skor AQI:

  1. Kualitas BAIK, di angka skor 0-50
    Di dalam kategori ini, kualitas udara tidak menimbulkan risiko kesehatan apapun. Semua orang dapat beraktivitas di luar ruangan tanpa masalah.

  2. Kualitas SEDANG, di angka skor 51-100
    Kualitas air sedang berarti sedikit tidak aman, terutama bagi para kelompok orang sensitif yang punya gejala penyakit pernapasan. Jadi, hindari olahraga atau beraktivitas di luar ruangan saat kualitas udara ada di tingkat ini. Hindari membuka jendela untuk menghindari partikel polusi masuk ke dalam rumah. Kelompok sensitif disini termasuk anak-anak, orang lanjut usia, ibu hamil, serta pasien pengidap penyakit jantung dan paru-paru.

  3. Kualitas TIDAK SEHAT untuk kelompok sensitif, di angka skor 101-150
    Ketika kualitas udara tidak sehat untuk kelompok sensitif, setiap orang berisiko mengalami iritasi mata, kulit, dan tenggorokan serta masalah pernapasan. Masyarakat harus sangat mengurangi aktivitas di luar ruangan. Kelompok sensitif memiliki risiko kesehatan yang lebih besar, harus menghindari semua aktivitas di luar ruangan, dan harus mempertimbangkan untuk mengenakan masker polusi udara di luar ruangan. Ventilasi tidak dianjurkan. Pembersih udara berkinerja tinggi harus dihidupkan jika kualitas udara dalam ruangan tidak sehat.

  4. Kualitas TIDAK SEHAT, di angka skor 151-200
    Pengukuran AQI yang tidak sehat berarti bahwa ada kemungkinan peningkatan gangguan jantung dan paru-paru serta dampak kesehatan di kalangan masyarakat, terutama untuk kelompok sensitif. Setiap orang harus menghindari dan memakai masker polusi di luar ruangan. Ventilasi tidak dianjurkan. Pembersih udara harus dihidupkan.

  5. Kualitas SANGAT TIDAK SEHAT, di angka skor 201-300
    Ketika kualitas udara sangat tidak sehat, masyarakat akan sangat terpengaruh. Kelompok sensitif akan mengalami penurunan daya tahan dalam beraktivitas. Orang-orang ini harus tetap berada di dalam ruangan dan membatasi aktivitas. Setiap orang harus menghindari olahraga di luar ruangan dan memakai masker polusi di luar ruangan. Ventilasi tidak dianjurkan. Pembersih udara harus dihidupkan.

  6. Kualitas BERBAHAYA, di angka 300+
    Setiap orang berisiko tinggi mengalami iritasi parah dan efek kesehatan sangat buruk yang dapat memicu penyakit kardiovaskular dan pernapasan. Tetaplah berada di dalam ruangan. Hindari olahraga di luar ruangan dan kenakan masker polusi di luar ruangan. Ventilasi tidak dianjurkan. Pembersih udara harus dihidupkan.

 

Pentingnya memberikan jaring proteksi bagi diri sendiri dan keluarga

Setelah memahami cara membaca skor AQI di atas, wajar bila kamu jadi merasa waswas. Tapi, yang penting ikuti anjuran sesuai dengan skor AQI, ya, sehingga kamu terhindar dari paparan polusi udara, apalagi bila sedang parah-parahnya. Kamu bisa cek artikel berikut untuk cari tahu lebih lanjut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi efek polusi.

Polusi yang memiliki sederet efek negatif pada kesehatan manusia menjadi salah satu isu utama bagi lingkungan yang berkelanjutan. Keberlanjutan (sustainability) bukan hanya tentang lingkungan, tapi juga tentang kesehatan kita sebagai masyarakat dalam jangka panjang. 

 

Komitmen Generali untuk mengedepankan keberlanjutan

Menempatkan keberlanjutan (sustainability) sebagai landasan strategi dalam menjalankan bisnis, Generali Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan sosial. Salah satu inisiatif yang telah dijalankan yaitu program PLAN & PLANT: Generali Indonesia akan menanamkan 1 pohon bakau untuk setiap 1 Polis baru yang terbentuk. Lewat program ini, kami mengajak Nasabah untuk berpartisipasi aktif dalam menyelamatkan lingkungan. Nasabah bisa mendapatkan proteksi bagi diri dan keluarga sembari berkontribusi secara langsung bagi keberlanjutan untuk masa depan.

PLAN & PLANT jadi bukti nyata bahwa setiap dari kita bisa menjadi bagian dari solusi dalam menjaga keberlanjutan bumi. Pohon bakau yang ditanam atas pembelian Polismu membantu melindungi planet tempat kita tinggal dengan cara mengurangi emisi karbon.

Selain itu, tanaman bakau mampu memberikan manfaat lain, seperti mengurangi risiko banjir, membangun ekosistem laut, membuat air lebih jernih, dan lainnya. Namun sayangnya, data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan bahwa periode 2010 sampai 2020, Indonesia telah kehilangan luas tutupan bakau hampir seluas 200.000 hektare yang disebabkan oleh berbagai hal seperti maraknya pembalakan hutan liar, deforestasi untuk konversi lahan dan reklamasi pesisir. Untuk itulah, Generali Indonesia mengambil peran aktif dalam perbaikan faktor-faktor ESG & Sustainability, selaras dengan United Nation Sustainable Development Goals (UNSDGs).


Selain melakukan langkah-langkah untuk mengurangi paparan polusi, kamu juga perlu memberikan jaring proteksi bagi diri sendiri dan keluarga, lewat berbagai solusi proteksi Yang Unik Untukmu dari Generali Indonesia, yang bisa kamu cek lebih lanjut di tautan ini.

Bagikan
suka artikel ini :