Berdasarkan studi organisasi Ikatan Konsultan Pendidikan Internasional Indonesia, terdapat lebih dari 35.000 siswa Indonesia yang belajar ke luar negeri setiap tahunnya. Lewat beasiswa maupun biaya pribadi orangtua, PPI Dunia, wadah organisasi yang menaungi seluruh pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri, mencatat ada pelajar Indonesia tersebar di 51 negara.

Memang betul, kuliah atau traveling ke luar negeri sangat memperluas wawasan, memperkaya pengetahuan dan lulusan luar negeri juga banyak dicari perusahaan di Indonesia.

 

Kekuatiran orangtua itu wajar

Untuk kita, para orangtua dari anak yang sudah beranjak dewasa, lulus SMA dan ingin traveling maupun kuliah di luar negeri? Wajar bila kekuatiran lantas muncul. Karena, orangtua akan selalu mengkuatirkan anak mereka, berapapun usia sang anak.

Apa saja jenis kekuatiran yang dapat dialami orangtua dengan anak yang akan kuliah atau traveling di luar negeri, dan langkah-langkah apa yang bisa ditempuh supaya anak terlindungi, tetap sehat serta bahagia? Baca selengkapnya di artikel ini.

 

Benefit kuliah atau traveling ke luar negeri bagi anak muda

Orangtua selalu ingin yang terbaik untuk anak mereka. Berbagai riset memang menyatakan bahwa tinggal atau bepergian ke luar negeri dan mengenal budaya lain, akan lebih membuka wawasan serta pengetahuan seseorang.

Beberapa benefit kuliah atau traveling ke luar negeri bagi anak muda di antaranya:

  1. Meningkatkan rasa percaya diri
  2. Membantu proses pendewasaan diri
  3. Menjadi lebih bertanggungjawab atas diri sendiri dan berbagai hal
  4. Membuat seseorang jadi hidup mandiri
  5. Belajar masak, mencuci baju sendiri dan melakukan berbagai hal lainnya
  6. Belajar mencari uang tambahan sendiri lewat pekerjaan sambilan / paruh waktu

 

Beberapa kekuatiran yang umum dialami orangtua saat anak pergi ke luar negeri

Meski orangtua paham bahwa kuliah maupun traveling ke luar negeri itu sangat baik bagi perkembangan mental seorang anak muda yang sedang beranjak dewasa, tetap saja kekuatiran akan terus ada.

Beberapa kekuatiran yang umum dirasakan orangtua, antara lain:

  1. Anak jatuh sakit parah
  2. Anak kecelakaan
  3. Anak kena copet atau rampok

Beberapa kekuatiran ini sangat wajar dirasakan, tapi jangan lantas jadi penghalang untuk kita sebagai orangtua merestui anak untuk mengejar cita-citanya untuk pergi menjelajah dunia.

Lagipula, ada berbagai hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kekuatiran ini dan memastikan bahwa anak akan baik-baik saja selama berada di luar negeri.

 

Persiapkan mental untuk “LDR” dengan anak

Semua hal dalam hidup perlu persiapan. Demikian pula dengan menjalani “LDR” (Long Distance Relationship) dengan anak kita.

Persiapkan mental untuk nantinya hidup berjauhan dengan anak yang begitu kita sayangi. Anggap ini sebagai persiapan karena memang suatu saat, anak akan meninggalkan rumah untuk belajar mandiri.

Bekali anak dengan berbagai latihan kemampuan, mulai dari bela diri, bahasa asing, sampai belajar memasak, mencuci baju dan mengerjakan berbagai pekerjaan rumah lainnya.

Dan ajak anak untuk duduk bersama, ngobrol dari hati ke hati, bagikan hal-hal yang membuat kita cemas sebagai orangtua dan temukan solusinya bersama.

Yakinkan kepada anak, bahwa apapun yang terjadi, bila ada masalah yang menimpa mereka saat sedang ada di luar negeri nanti, kita sebagai orangtua selalu siap membantu mereka mencari jalan keluar yang tepat.

 

Hal-hal praktis untuk diketahui selama anak sedang berada di luar negeri

Jangan lupa meminta alamat lengkap dan itinerary / jadwal perjalanan anak. Minta juga kontak teman-teman terdekat yang pergi traveling bersama mereka, atau kontak konselor di universitas tujuan bila mereka akan tinggal lama untuk kuliah di luar negeri.

Pastikan anak punya sederet nomor kontak penting / emergency yang bisa dihubungi bila sewaktu-waktu ada masalah. Nomor telepon kita dan satu orang lagi misalkan om atau tante mereka. Kemudian, nomor telepon, alamat serta alamat email KBRI setempat.

Minta anak untuk menghubungi kita sebagai orangtua lewat video call atau pesan singkat setiap hari, kirim foto bila perlu.

Bekali anak dengan kartu kredit dan hanya uang tunai secukupnya saja. Jangan memberikan akses terlalu banyak dengan uang tunai, sebab ini bisa membahayakan mereka. Juga, ajari mereka untuk tidak memancing perhatian dengan menggunakan perhiasan atau jam tangan yang mencolok sehingga mengundang rampok untuk beraksi.

Dan yang terpenting: ajari anak untuk selalu ramah serta berbaur dengan lingkungan sekitar, mencari teman baru yang sebaya dan punya pemikiran sama, agar pengalaman yang didapat jadi semakin berkesan.

 

Asuransi seperti apa yang harus dipersiapkan untuk anak saat di luar negeri?

Apa jenis asuransi yang dibutuhkan?

Pertama-tama, tanyakan kepada agen asuransi kita, apakah anak sudah masuk ke dalam coverage asuransi kita, ataukah harus mengambil asuransi sendiri? Pastikan sudah mendapat jawaban yang jelas dan keterangan lengkap dari agen kita.

Asuransi perjalanan untuk anak traveling ke luar negeri

Bila anak hanya akan bepergian sementara ke luar negeri, biasanya, saat apply visa ke negara tujuan akan diminta menyediakan bukti asuransi perjalanan sendiri, yang hanya bersifat sementara dan akan meng-cover saat di perjalanan sampai pulang kembali ke Indonesia.

Asuransi kesehatan dan jiwa untuk anak yang akan kuliah di luar negeri

Sementara, bila anak akan kuliah dan menetap cukup lama di luar negeri, biasanya harus mengambil asuransi yang bisa meng-cover bila anak jatuh sakit atau kecelakaan di luar negeri.

Apakah perlu untuk menambahkan premi?

Penambahan premi untuk tambahan manfaat lebih banyak sebaiknya didiskusikan dulu bersama dengan agen asuransi yang menangani kita sebagai nasabah.

Bicarakan bersama agen dan hadirkan anak kita saat pertemuan, agar anak sebagai individu yang menjadi tertanggung dapat mengkomunikasikan kebutuhan mereka serta kegiatan yang akan dilakukan di luar negeri nanti, supaya agen bisa menentukan apakah ada penambahan premi yang diperlukan untuk manfaat ekstra.

Bagaimana dengan COVID-19, apakah juga di-cover?

Tergantung polis dan jenis asuransi yang dimiliki, COVID-19 mungkin saja sudah termasuk coverage asuransi yang dimiliki.

Tapi, sebaiknya pastikan dengan agen asuransi masing-masing, ya.

Apakah orangtua juga akan membutuhkan asuransi saat mengunjungi anak di luar negeri nanti?

Kemungkinan, kita akan membutuhkan asuransi perjalanan sebagai tambahan asuransi kesehatan dan asuransi jiwa yang sudah kita miliki saat ini, saat mengunjungi anak di luar negeri nanti.

Pastikan asuransi perjalanan akan meng-cover semua biaya perawatan apabila kita jatuh sakit saat sedang berada di luar Indonesia, dan akan menanggung biaya kepulangan ke tanah air apabila dibutuhkan.

 

Persiapkan dana pendidikan lewat program CEMERLANG Scholar

Curi start dalam persiapan ciptakan masa depan yang cerah, dengan memulai program dana pendidikan untuk anak lewat CEMERLANG Scholar.

CEMERLANG Scholar berikan kepastian perlindungan dengan 110% Premi kembali untuk Manfaat Beasiswa buah hati.

3 Kepastian Cemerlang Scholar

  • Mendapat Perlindungan Asuransi & Kecelakaan
  • Premi terjangkau mulai dari Rp108.000/bulan.
  • Premi yang telah dibayarkan akan dikembalikan 110% sebagai Manfaat Beasiswa apabila tidak terjadi klaim selama Masa Pertanggungan.

Mau tahu lebih lanjut mengenai CEMERLANG Scholar? Moms and Dads bisa hubungi Agen Generali yang terdekat dengan tempat tinggal, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, lewat tautan ini.

Tracking Proteksi anak kita saat kuliah atau traveling ke luar negeri

Bagikan
suka artikel ini :