Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan salah satu peristiwa paling meriah dan dinanti-nantikan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Di balik kembang api yang memukau dan hidangan lezat, terdapat tradisi unik dan simbol-simbol dengan makna yang mendalam. Di artikel berikut ini, mari kita jelajahi beberapa tradisi dan makna simbolis yang melandasi perayaan budaya Tahun Baru Imlek.
Uniknya makna simbolis pada perayaan Tahun Baru Imlek
1. Warna merah yang mendominasi
Warna merah menjadi pilihan utama selama perayaan Tahun Baru Imlek. Dianggap sebagai warna keberuntungan dan simbol kebahagiaan, merah mendominasi dekorasi, pakaian, dan aksesoris selama perayaan ini.
Pada zaman dahulu kala, ada monster bernama ”Nian” yang muncul setiap Malam Tahun Baru untuk memakan manusia dan ternak di desa-desa terdekat. Ternyata monster tersebut bisa dikalahkan dengan menempelkan kertas merah di pintu, membakar bambu hingga mengeluarkan suara retakan yang keras (asal muasal petasan), menyalakan lilin di dalam rumah, dan mengenakan pakaian berwarna merah.
Menurut kepercayaan tradisional, warna merah diyakini dapat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan kepada mereka yang menggunakannya. Oleh karena itu, tidak heran melihat suasana penuh warna merah di sepanjang perayaan Tahun Baru Imlek.
2. Memberikan angpao
Pemberian uang dalam amplop merah atau angpao selama Tahun Baru Imlek bukan hanya sekadar tradisi memberi hadiah, tetapi juga mengandung makna simbolis yang mendalam. Angpao, yang berisi uang, diberikan kepada anak-anak atau orang yang belum menikah sebagai simbol keberuntungan dan harapan baik. Angpao yang diberikan mengandung doa untuk kebahagiaan, kesejahteraan, dan kemakmuran bagi penerima.
3. Tarian Naga dan Barongsai yang Membawa Keberuntungan
Tarian naga dan barongsai menjadi pertunjukan tak terpisahkan selama perayaan Tahun Baru Imlek. Dibalik gerakan yang lincah dan warna-warni kostum, terdapat makna simbolis yang kuat. Naga melambangkan kekuatan, keberuntungan, dan kejayaan, sedangkan singa dalam tarian barongsai melambangkan keberanian dan perlindungan. Pertunjukan ini diyakini dapat mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan serta kesejahteraan untuk komunitas.
4. Dekorasi dengan Karakter "Fu"
Karakter ”Fu”, yang berarti keberuntungan atau keberhasilan, seringkali dijumpai dalam dekorasi selama Tahun Baru Imlek. Karakter ini sering dilukis atau dicetak dalam warna merah dan ditempatkan di pintu masuk rumah atau di tempat-tempat yang strategis. Penempatan karakter ”Fu” dengan benar diyakini dapat mendatangkan keberuntungan dan kesuksesan bagi penghuninya. Kreativitas dalam menata karakter ”Fu” juga menjadi bagian tak terpisahkan dari seni dekorasi selama perayaan ini.
5. Kembang Api untuk Mengusir Makhluk Jahat
Tradisi melepaskan kembang api selama Tahun Baru Imlek tidak hanya berfungsi sebagai hiburan semata, tetapi juga memiliki makna simbolis yang dalam. Percikan cahaya dan suara keras kembang api dipercayai dapat mengusir makhluk-makhluk jahat dan membawa keberuntungan. Masyarakat Tionghoa meyakini bahwa suara kembang api dapat memecah energi negatif dan membawa kebahagiaan kepada mereka yang merayakannya.
6. Hidangan khas Tahun Baru Imlek
Setiap sub-kultur Tionghua memiliki resep unik mereka masing-masing untuk dihidangkan pada momentum Tahun Baru Imlek. Namun biasanya, ada beberapa menu wajib yang selalu ada dalam perayaan ini, seperti:
- Kue keranjang (Nian Gao)
- Ayam utuh
- Ikan utuh
- Jeruk Shantang
Serta bermacam menu lainnya. Namun perlu diingat untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan-makanan tersebut, karena kita tetap perlu memperhatikan kesehatan walaupun dalam semangat Tahun Baru Imlek.
Tahun Baru Imlek: Momen Hangat dengan Keluarga
Secara tradisional, perayaan ini menjadi momentum untuk menghormati leluhur dan acara keagamaan lainnya. Namun seiring berjalannya waktu, Tahun Baru Imlek juga menjadi kesempatan bagi keluarga untuk berkumpul bersama. Perayaan ini tidak hanya menjadi momen untuk bersenang-senang tetapi juga kesempatan untuk merayakan harapan baru dan memperkuat ikatan keluarga serta persaudaraan.
Melalui acara Tahun Baru Imlek, kita dipertemukan kembali dengan keluarga lintas generasi dari berbagai usia. Kita baru menyadari perbedaan dan berbagai kejadian yang sudah berlalu sejak tahun sebelumnya, baik positif maupun negatif. Hal ini menyadarkan kita bahwa masa depan memang tidak bisa diprediksi. Maka dari itu, lebih baik kita memulai langkah antisipasi terhadap segala ketidakpastian dengan memiliki proteksi asuransi, seperti contohnya asuransi penyakit kritis.
Asuransi penyakit kritis bisa melindungi dengan cara menjaga kestabilan finansial lewat Uang Pertanggungan saat terdiagnosis penyakit kritis. Kamu bisa #JadiLebihTangguh tanpa dihantui rasa takut menghadapi risiko penyakit kritis.
Jangan asal pilih asuransi, harus Yang Unik Untukmu sesuai dengan uniknya dirimu seperti solusi proteksi dari Generali Indonesia.
Baca artikel-artikel Generali Healthy Living seputar pengaturan keuangan, tips keluarga dan tips praktis seputar kesehatan
Cegah kanker dan perbaiki mood dengan vitamin D
Mindfulness: Manfaat aktivitas meditasi untuk pasien stroke
Hindari penyakit kritis: Ini pentingnya rutin check up medis