Ketika seseorang terpapar COVID-19, maka akan ada suatu periode yang disebut sebagai masa inkubasi. Yang dimaksud dengan masa inkubasi adalah periode antara mulainya paparan virus hingga munculnya gejala pada seseorang. Hal ini juga berlaku untuk semua jenis infeksi virus lainnya. Mari kenali berapa lama waktu yang dibutuhkan bagi COVID-19 untuk memunculkan gejala, jenis-jenis gejala yang perlu kamu perhatikan, serta bagaimana caramu melindungi diri dari COVID-19.
Berapa lama masa inkubasi COVID-19?
Saat seseorang melakukan kontak erat dengan penderita COVID-19, ia tidak akan langsung sakit. Virus akan berusaha mereplikasikan dirinya dalam tubuh pasien. Ketika jumlahnya menjadi semakin banyak, sistem imunitas tubuh akan menghasilkan sel-sel radang untuk melawan virus tersebut dan di saat inilah kamu mulai bisa merasakan munculnya gejala. Waktu yang dibutuhkan virus mulai dari paparan hingga memunculkan gejala itulah yang disebut sebagai masa inkubasi.
Berdasarkan studi dan penelitian terbaru, masa inkubasi COVID-19 berkisar antara 2-14 hari setelah paparan. Hal ini bisa bervariasi pada setiap orang. Namun, masa inkubasi yang dibutuhkan rata-rata adalah sekitar 5-6 hari dari kontak sampai muncul gejala.
Perlu diperhatikan bahwa pada tipe COVID-19 yang berbeda, masa inkubasi yang dibutuhkan bisa berbeda pula. Varian terbaru omicron dinyatakan memiliki masa inkubasi kurang lebih 3 hari dari paparan.
Gejala apa saja yang bisa muncul?
Setelah melewati masa inkubasi, beberapa orang yang terinfeksi virus dapat tidak menunjukkan gejala. Hal ini menjadi peranan vaksinasi dan booster yang melindungi dan mencegah seseorang mengalami gejala berat, rawat inap, hingga kematian. Gejala infeksi COVID-19 yang paling umum terjadi adalah:
-
Demam
-
Batuk
-
Rasa lemas/lelah
Dengan gejala lain yang mungkin terjadi seperti: nyeri otot, menggigil, sakit kepala, sakit tenggorokan, kehilangan nafsu makan, diare, mual muntah, kehilangan indera penciuman dan perasa
Beberapa orang yang memiliki faktor risiko tertentu dapat mengalami gejala yang lebih serius, seperti demam tinggi, batuk yang parah, sesak napas, nyeri dada, hingga penurunan kesadaran. Faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko terjadinya gejala berat adalah:
-
Orang yang lanjut usia (>60 tahun)
-
Memiliki penyakit komorbid
-
Memiliki sistem imun yang lemah (immunocompromised)
-
Belum divaksinasi
Gejala serius yang perlu kamu perhatikan
Saat masa inkubasi telah selesai, sekitar 80% dari pasien mengalami gejala COVID-19 yang ringan hingga sedang. Sebagian besar pasien dapat sembuh tanpa membutuhkan tindakan medis khusus. Namun, pada beberapa orang dengan faktor risiko, dapat terjadi gejala berat dari COVID-19. Segera hubungi fasilitas kesehatan emergensi bila terjadi gejala seperti:
-
Kesulitan untuk bernapas
-
Nyeri dada
-
Kulit, bibir, atau kuku tampak pucat dan kebiruan
-
Tidak sadarkan diri atau sulit dibangunkan
-
Kebingungan (penurunan kesadaran)
Kapan COVID-19 paling mudah menular?
COVID-19 merupakan virus yang sangat mudah menular dari orang ke orang. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penderita COVID-19 dengan gejala ringan-sedang dapat menularkan virusnya selama 10 hari sejak hari pertama muncul gejala. Pada pasien dengan gejala berat, virus diduga masih bisa menular hingga 20 hari sejak awal munculnya gejala.
Berdasarkan hasil penelitian terbaru, COVID-19 paling menular dari 2 hari sebelum muncul gejala hingga 3 hari sesudah terjadi gejala. Paparan akan semakin mudah jika penderita melakukan kontak erat, tidak menggunakan masker, berada di ruang tertutup dengan ventilasi buruk, atau berada di keramaian.
Apakah vaksinasi bisa mencegah COVID-19?
Vaksinasi bekerja dengan cara melatih sistem imun tubuh untuk mengenali dan melawan virus yang masuk. Studi menunjukkan bahwa vaksinasi COVID-19 yang lengkap dapat sangat mengurangi risiko seseorang terinfeksi virus. Akan tetapi, jika kamu terinfeksi COVID-19 setelah divaksin, maka vaksinasi tersebut berperan melindungi dan mencegah munculnya gejala berat/serius.
Penting untuk diketahui bahwa kamu tidak akan terlindungi secara optimal hingga 2 minggu setelah kamu mendapatkan vaksinasi dosis kedua. Hal ini berkaitan dengan waktu yang dibutuhkan agar sistem imun terbentuk dan terlatih melindungi tubuh dari COVID-19.
Jika ada kontak erat, kapan bisa beraktivitas lagi secara normal?
Karena masa inkubasi COVID-19 yang bervariasi (rata-rata 5 hari), maka seseorang yang melakukan kontak erat dengan penderita COVID-19 harus melakukan:
-
Karantina mandiri selama 5 hari
-
Melaporkan ke Puskesmas terdekat
-
Melakukan pemeriksaan swab antigen atau PCR pada hari ke-5
-
Jika hasil negatif, maka karantina selesai
-
Jika hasil positif, lanjutkan isolasi mandiri selama 10 hari
Cara melindungi dirimu dari COVID-19
-
Vaksinasi dosis lengkap. Semua orang yang berusia 18 tahun ke atas harus mendapatkan vaksin booster.
-
Menerapkan 3M, yaitu: menjaga jarak (minimal 2 meter), memakai masker, dan mencuci tangan.
-
Hindari keramaian dan ruang tertutup dengan ventilasi yang buruk
-
Bersihkan permukaan benda yang sering disentuh
Selain menerapkan berbagai protokol kesehatan, kamu juga dapat memberikan proteksi untuk diri kamu dengan cara memiliki asuransi kesehatan. Generali Indonesia sebagai salah satu perusahaan penyedia asuransi memiliki berbagai macam pilihan produk asuransi kesehatan yang dapat kamu pilih. Asuransi kesehatan memiliki manfaat untuk mengurangi beban yang terjadi apabila kamu jatuh dalam keadaan sakit.