Apakah akhir-akhir ini kamu merasakan kurang konsentrasi mendengarkan arahan dari dosen? Atau bahkan, kamu merasa tidak memiliki energi untuk menyelesaikan tugas kuliah? Nah, kedua perilaku tersebut dapat dikatakan sebagai gejala dari burnout syndrome, lho! 

Lantas, apa pengertian dari burnout syndrome dan bagaimana gejalanya? Simak di bawah ini, ya!

Pengertian Burnout dan Cara Mendeteksi Gejalanya

Istilah burnout diartikan sebagai keadaan fisik, mental, dan emosional yang timbul akibat paparan berkelanjutan atau terus-menerus terhadap tekanan dalam konteks pekerjaan, maupun aktivitas yang padat seperti kuliah.

Gejala ini muncul saat seseorang merasa sangat lelah, kehilangan daya, dan mengalami penurunan motivasi atau minat terhadap pekerjaan dan aktivitasnya. Dampak burnout dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang serta performa mereka di lingkungan kuliah maupun kerja. 

Adapun gejala dari sindrom burnout dapat termanifestasi dalam dua bentuk, perhatikan berikut ini!

Gejala Fisik

Dari segi fisik, seseorang akan mengalami kelelahan yang signifikan dalam menjalankan tugasnya. Selain itu, ketidakmampuan untuk tetap terjaga dan rasa kantuk berlebihan yang tidak sesuai dengan waktu tidur normal juga dapat menjadi indikator bahwa seseorang sedang mengalami burnout.

Lebih lanjut, ketidaknyamanan pada tubuh seringkali menjadi gejala fisik lainnya yang muncul akibat sindrom burnout. Seseorang mungkin merasakan sakit kepala ketika dihadapkan pada tugas-tugas kuliah yang menuntut atau saat mengalami tekanan. Gangguan pencernaan, disertai dengan nyeri perut, juga dapat terjadi. Selain itu, mungkin juga timbul rasa pusing dan ketegangan pada otot-otot tubuh.

Gejala Perilaku

Jika belakangan ini kamu merasa lebih sensitif dan cenderung marah dengan pekerjaan atau studi, kemungkinan kamu sedang mengalami burnout syndrome. Salah satu tanda perilakunya adalah menunjukkan sikap negatif dan kesulitan dalam menahan perasaan, yang dapat mengakibatkan pelepasan emosi yang tidak terduga dan bersifat negatif.

Selain itu, mungkin kamu juga mengalami penurunan motivasi dan kehilangan minat pada hal-hal yang sebelumnya kamu nikmati. Bahkan, penelitian menemukan adanya hubungan antara burnout dengan pemikiran untuk keluar dari kampus atau hingga mengundurkan diri dari pekerjaan. Perubahan pola tidur dan masalah konsentrasi juga dapat menjadi indikator bahwa kamu sedang mengalami burnout syndrome.

Baca juga: 6 Skill Wajib yang Harus Dimiliki bagi Para Mahasiswa sebelum Masuk Dunia Kerja

Tips Mengatasi Burn Out yang Efektif

Lalu, bagaimana tips efektif untuk mengatasi burnout bagi Mahasiswa? Pelajari selengkapnya di bawah ini!

1. Kelola Waktu dengan Bijak

Salah satu penyebab utama burnout adalah beban kerja yang berlebihan dan kurangnya manajemen waktu yang efektif. Mahasiswa seringkali dihadapkan pada tugas-tugas yang menumpuk, jadwal yang padat, dan batas waktu yang ketat. 

Untuk mengatasi hal ini, penting untuk membuat jadwal yang terorganisir, menetapkan prioritas, dan menghindari menunda pekerjaan. Pembagian waktu yang baik antara kuliah, tugas, dan istirahat akan membantu kamu untuk mencegah kelelahan yang berlebihan.

2. Jangan Ragu untuk Meminta Bantuan

Menghadapi tugas yang sulit atau merasa tertekan dengan beban akademis bukanlah sesuatu yang harus dilalui sendir, lho. Jangan ragu untuk meminta bantuan dari teman, dosen, atau bahkan konselor pendidikan. Berbicara tentang tantangan yang tengah dihadapi saat ini, dapat membantu kamu untuk melepaskan beban pikiran dan memberikan perspektif baru. 

Selain itu, mendapatkan dukungan sosial juga dapat membantu kamu merasa lebih terhubung dan mengurangi rasa kesepian yang seringkali menjadi faktor pemicu burnout. Jadi, jangan ragu untuk cerita dan meminta bantuan orang terdekat, ya!

3. Ciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman

Lingkungan belajar yang nyaman dan mendukung dapat membantu mengurangi tingkat stres, sehingga burnout menjadi berkurang. Jangan lupa untuk menentukan tempat belajar yang tenang dan bebas dari gangguan, lalu atur meja kerja dengan rapi, serta pastikan pencahayaan ruang belajar tersebut cukup membuat tenang. 

4. Tetap Prioritaskan Kesehatan Fisik

Sejatinya, kesehatan fisik dan kesehatan mental saling terkait, lho. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk tetap menjaga kesehatan tubuh. Mulai dari menjaga pola makan yang seimbang, rutin berolahraga, dan cukup tidur merupakan langkah-langkah yang dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan energi. Jangan lupakan pentingnya istirahat yang cukup untuk mengembalikan energi dan memastikan bahwa tubuh berfungsi optimal.

5. Selalu Sisihkan Waktu untuk Kegiatan yang Disukai

Mengalami burnout tidak hanya disebabkan oleh tekanan akademis, tetapi juga oleh kurangnya waktu untuk kegiatan yang menyenangkan. Sisihkan waktu setiap minggu untuk melakukan kegiatan yang disukai, seperti membaca buku, menonton film, atau berolahraga. Kegiatan-kegiatan ini dapat membantu melepaskan stres dan memberikan kesempatan untuk bersantai sejenak dari hiruk-pikuk aktivitas kampusmu yang terlalu berat. 

Baca juga: Tips Finansial Mahasiswa: ini caranya kelola budget bulanan

Itulah beberapa tips mengatasi burnout bagi mahasiswa yang wajib kamu ketahui. Melalui artikel ini, diharapkan kamu dapat mengelola dan mengatasi burnout ini dengan lebih efektif, serta dapat menjaga keseimbangan antara tuntutan akademis dan kesehatan mental. Ingatlah bahwa mendeteksi gejala burnout secara dini dan mengambil langkah-langkah pencegahan adalah kunci untuk memastikan pengalaman studi yang sehat dan sukses.

Selain tips-tips di atas, kamu bisa menambahkan langkah ekstra dalam menjaga kesehatan fisik dan mental kamu yaitu dengan memiliki proteksi diri. Dengan perlindungan kesehatan yang komprehensif, kamu dapat memiliki ketenangan pikiran untuk fokus pada tujuan-tujuan tanpa khawatir akan risiko kesehatan yang mungkin muncul. Generali Indonesia menyediakan berbagai solusi proteksi Yang Unik Untukmu, seperti salah satunya asuransi kesehatan.

Seiring dengan upaya kamu dalam mengelola waktu dan menetapkan prioritas dengan baik, perlindungan kesehatan yang andal adalah investasi cerdas untuk memastikan keberlanjutan pendidikanmu. 

Bagikan
suka artikel ini :