Pengguna asuransi jiwa pasti tahu betul bahwa mereka harus menentukan ahli waris yang nantinya akan menerima hak pertanggungan. Berdasarkan hal ini kemudian muncul pertanyaan, bisakah status ahli waris asuransi dirubah saat pertengahan masa polis berlangsung? Mungkin di antara kamu ada yang ingin mengganti ahli waris asuransi, simak jawabannya di penjelasan berikut ini!
Pengertian dan Jenis-Jenis Ahli Waris
Sebelumnya mari pahami dulu apa itu ahli waris. Ahli waris merupakan pihak yang nantinya berhak untuk menerima pertanggungan atas asuransimu. Khususnya untuk jenis asuransi jiwa yang akan diberikan setelah tertanggung meninggal dunia. Nantinya ahli waris yang berhak mengurus uang pertanggungan dan tentu saja menerimanya.
Ahli waris itu sendiri ternyata dibagi menjadi 3 jenis. Berikut adalah jenis-jenis ahli waris asuransi:
-
Ahli Waris Insurable Interest
Jenis ahli waris yang pertama adalah orang yang memiliki hubungan insurable interest dengan tertanggung. Insurable interest adalah kondisi dimana penerima manfaat mengalami kerugian karena pihak tertanggung adalah pemberi nafkah utama di keluarga. Oleh sebab itu ahli waris ini akan menerima keuntungan dalam bentuk UP atau uang pertanggungan. Dalam hal ini bisa berupa istri atau suami dan anak-anak.
-
Insurable Interest dari Keluarga Terdekat
Kategori ahli waris ini digunakan jika tertanggung tidak memiliki keluarga inti yang dinafkahi, dalam hal ini tidak punya istri atau suami dan anak. Insurable interest akan tetap berlaku namun ditujukan kepada keluarga terdekat. Contohnya tertanggung akan mewariskan UP kepada saudara, keponakan, atau orang lain yang masih menjadi anggota keluarga terdekat.
-
Organisasi atau Lembaga
Bagaimana jika tertanggung benar-benar tidak memiliki keluarga baik keluarga inti maupun keluarga besar? Insurable interest ternyata tidak hanya terbatas pada keluarga atau orang lain yang masih punya hubungan darah. Tertanggung bisa memilih lembaga atau organisasi sebagai ahli warisnya. Misalnya saja, tertanggung memiliki utang kredit dengan bank dan bank tersebut bisa ditunjuk sebagai penerima manfaat atau ahli waris dari tertanggung.
Menentukan Ahli Waris Asuransi
Bagaimana caranya menentukan ahli waris asuransi jiwa ini? Sebenarnya mudah saja, tergantung pada kondisi individu yang menjadi tertanggung. Misalnya kamu yang menjadi pemegang asuransi, maka kamu harus mengurutkan siapa saja orang-orang yang layak menjadi ahli waris. Tentunya bisa diurutkan dari orang-orang yang menjadi anggota keluarga terdekatmu.
Perlu diketahui bahwa penentuan ahli waris ini akan dilakukan sebelum tertanggung resmi membeli asuransi. Jadi pastikan untuk memikirkan dengan cermat siapa ahli warisnya sebelum menyetujui polis asuransi yang diberikan kepadamu. Buatlah urutan golongan siapa yang menempati prioritas utama sebagai ahli waris. Setelah itu bisa diurutkan ke beberapa orang yang juga bisa menjadi ahli waris.
Sebaiknya tertanggung memikirkan baik-baik siapa yang akan dipilih sebagai ahli waris. Buat pertimbangan dan simulasi kondisi di masa depan. Pastikan bahwa ahli waris tersebut memang orang yang tepat dan layak menerima manfaat dari produk asuransi yang kamu miliki. Jangan sampai terjadi kendala di kemudian hari karena masalah ahli waris ini.
Bisakah Mengganti Ahli Waris?
Lalu, bisakah status ahli waris asuransi dirubah saat pertengahan masa polis berlangsung? Pertanyaan ini sangat umum di kalangan para pengguna asuransi jiwa. Sebenarnya data yang ada pada polis asuransi bisa saja dilakukan perubahan. Tentu saja perubahan data tersebut harus dilakukan sesuai ketentuan dari pihak perusahaan asuransi.
Perubahan data polis terdiri dari dua jenis yaitu perubahan data finansial yang nantinya berdampak pada besar premi asuransi dan tanggungan. Kemudian ada perubahan data non-finansial yang berhubungan dengan nama tertanggung, perubahan identitas, perubahan tanda tangan, termasuk perubahan ahli waris atau penerima manfaat. Jadi jawabannya, kamu bisa mengubah status ahli waris asuransi saat pertengahan masa polis.
Kira-kira apa manfaat perubahan ahli waris asuransi ini? Perubahan ini biasanya dibutuhkan ketika ahli waris sebelumnya tidak layak lagi menerima manfaat. Misalnya, ahli waris yang sudah dipilih adalah istri kemudian sudah bercerai. Bisa juga karena ahli waris yang dipilih sudah meninggal dunia sehingga tak bisa menerima manfaat asuransi. Jadi dibutuhkan ahli waris baru untuk menerima manfaat tersebut.
Setiap perusahaan asuransi tentu memiliki ketentuan sendiri terkait aturan pengubahan data ahli waris ini. Umumnya tertanggung akan diminta untuk mengunduh formulir perubahan data kemudian mengisikan data yang ingin diubah. Mintalah bantuan agen asuransi untuk menyelesaikan proses pengubahan data ini.
Bisakah status ahli waris asuransi dirubah saat pertengahan masa polis berlangsung? Jawabannya bisa, namun butuh proses yang tidak mudah dan bisa saja memakan waktu yang lama. Penting sekali bagi para pengguna layanan asuransi untuk memperhatikan baik-baik siapa ahli waris yang dipilih saat awal akan membeli produk asuransi. Langkah ini akan memperkecil munculnya kendala terkait status ahli waris.