Jika bicara mengenai penyakit asam lambung, kamu mungkin akan teringat dengan gejalanya yang berupa sensasi terbakar di ulu hati. Munculnya gejala ini memang disebabkan karena naiknya asam lambung. Agar makin aware dengan penyakit satu ini, yuk simak ulasan mengenai pengertian asam lambung hingga cara mengobatinya di bawah ini. 

Pengertian Asam Lambung

Penyakit asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan penyakit yang ditandai dengan kondisi di mana cairan asam di lambung mengalir kembali ke esofagus, pipa yang menghubungkan mulut dengan lambung. Terjadinya refluks asam inilah yang menjadi penyebab iritasi di dinding esofagus. 

Penyakit asam lambung ini merupakan tipe kronis dari refluks asam. Refluks asam terjadi karena katup pada ujung esofagus tidak menutup dengan sempurna saat makanan sampai di lambung. Cairan asam kemudian mengalir kembali melalui esofagus ke tenggorokan dan mulut, sehingga membuatmu merasakan rasa asam.  

Seseorang disebut menderita asam lambung atau GERD, jika dirinya menunjukkan gejala refluks asam lebih dari 2 kali seminggu. Saat kamu didiagnosis menderita asam lambung, upayakan untuk menjalani pengobatan sesegera mungkin. Pasalnya, jika penyakit asam lambung dibiarkan begitu saja tanpa ditangani, maka akan bisa memicu terjadinya komplikasi serius. 

Gejala Asam Lambung 

Semakin cepat penyakit asam lambung diketahui, maka akan semakin cepat juga penanganan bisa diberikan. Agar hal itu bisa diwujudkan, tentu kamu harus ketahui dulu gejala apa saja yang umum ditimbulkan oleh penyakit asam lambung tersebut. Simak berikut ini beberapa gejala umum yang muncul saat seseorang menderita penyakit asam lambung. 

  1. Sensasi terbakar di ulu hati (heartburn

  2. Sensasi pahit atau asam di bagian belakang mulut 

  3. Mual 

  4. Nyeri dada 

  5. Sakit saat menelan 

  6. Kesulitan menelan 

  7. Batuk kronis 

  8. Suara parau 

  9. Bau napas 

Penyebab Asam Lambung

Penyebab asam lambung adalah mengalirnya kembali cairan asam di lambung ke esofagus. Refluks asam ini bisa makin menjadi karena beberapa faktor, seperti merokok, mengonsumsi makanan dalam jumlah besar di malam hari, mengonsumsi makanan berminyak, meminum kopi atau alkohol, serta mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya seperti aspirin. 

Selain beberapa faktor tersebut, ada juga beberapa kondisi yang memicu makin tingginya risiko seseorang menderita asam lambung. Risiko menderita penyakit asam lambung lebih tinggi pada orang yang obesitas, sedang hamil, menderita hernia hiatus atau kondisi di mana sebagian lambung menonjol ke dalam rongga dada, serta menderita gangguan jaringan ikat. 

Dampak Asam Lambung Terhadap Kesehatan

Selain menimbulkan gejala yang tentu saja membuat tubuh jadi merasa tidak nyaman, penyakit asam lambung juga memicu dampak lain terhadap kesehatan. Jika penyakit asam lambung dibiarkan begitu saja, maka akan terjadi komplikasi di dalam tubuh. Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang bisa dipicu oleh penyakit asam lambung tersebut. 

1. Peradangan pada Jaringan di Esofagus 

GERD yang sudah kronis akan bisa memicu terjadinya peradangan pada jaringan yang terdapat di esofagus. Asam lambung bisa menghancurkan jaringan di esofagus, menyebabkan peradangan, pendarahan, dan terkadang memicu terjadinya ulkus. Kondisi yang disebut sebagai esofagitis atau peradangan di esofagus ini menimbulkan rasa nyeri dan sulit untuk menelan. 

2. Penyempitan Esofagus 

Selain memicu peradangan, penyakit asam lambung juga bisa memicu komplikasi berupa penyempitan esofagus (esophageal stricture). Kerusakan pada esofagus di bagian bawah karena asam lambung, memicu pembentukan bekas luka. Jaringan bekas luka tersebut kemudian mempersempit jalur lewatnya makanan, sehingga berujung pada masalah saat menelan makanan. 

3. Meningkatnya Risiko Kanker Esofagus 

Kerusakan yang diakibatkan oleh asam bisa menyebabkan terjadinya perubahan pada jaringan pada lapisan esofagus bagian bawah. Terjadinya perubahan inilah yang kemudian dikaitkan dengan meningkatnya risiko seseorang menderita kanker esofagus. Kondisi ini disebut juga dengan istilah Barrett’s esophagus

Cara Menghindari Asam Lambung

  1. Kurangi berat badan untuk mencapai berat badan ideal, pasalnya obesitas merupakan salah satu pemicu utama penyakit asam lambung. 

  2. Hindari mengonsumsi makanan yang memicu refluks asam, seperti makanan berlemak, makanan pedas, makanan asam, minuman mengandung kafein, dan minuman berkarbonasi. 

  3. Konsumsi makanan dalam porsi kecil, karena porsi besar makanan akan membuat lambung penuh dan memicu tekanan yang berpotensi menyebabkan refluks asam. 

  4. Jangan langsung berbaring setelah makan, setidaknya tunggu sekitar 3 jam terlebih dahulu sebelum berbaring. 

  5. Tinggikan bagian kepala sekitar 6 hingga 8 inci lebih tinggi saat berbaring, untuk mencegah terjadinya kenaikan asam lambung.  

Cara Mengobati Asam Lambung 

Penyakit asam lambung umumnya diobati dengan pengonsumsian obat-obatan yang tersedia bebas di apotek dan ada juga yang diresepkan oleh dokter. Adapun kelompok obat yang umum diberikan untuk para penderita penyakit asam lambung seperti antasid, antagonis H2 (H-2 receptor blockers), baclofen, dan penghambat pompa proton (proton pump inhibitors). 

Jika misalnya perubahan gaya hidup ke yang lebih sehat dan obat-obatan tidak bisa menangani penyakit asam lambung yang diderita, tersedia opsi pembedahan untuk menanganinya. Salah satu pembedahan yang dilakukan adalah bedah laparoskopi, di mana pembedahan ini bekerja dengan cara membentuk mekanisme katup baru di ujung esofagus. 

Itulah tadi ulasan mengenai pengertian asam lambung, penyebab, gejala, serta cara untuk mengobatinya. Banyak orang yang menyepelekan gejala asam lambung, disebabkan karena mungkin hanya muncul sesekali, padahal jika dibiarkan bisa memicu komplikasi. Jika kamu merasakan gejala asam lambung, segeralah periksakan kondisimu ke dokter.

Tracking Jangan Disepelekan, Ini 3 Dampak Asam Lambung untuk Kesehatanmu!
Bagikan
suka artikel ini :