Pemberian vaksin merupakan langkah bijak yang diambil oleh pemerintah untuk mengatasi pandemi COVID-19. Vaksin pun diberikan dalam dua tahap penyuntikan dan ada jarak waktu antara keduanya. Lalu, mengapa antara vaksin pertama dan kedua membutuhkan waktu, dan mengapa tiap vaksin waktu tunggunya berbeda? Mari kita cari tahu jawaban lengkapnya di artikel ini.
Dua Dosis Vaksin
Pemerintah mengadakan program vaksinasi dalam dua kali tahap penyuntikan. Artinya, individu penerima vaksin akan mendapatkan dosis vaksin pertama dan kedua. Tidak seperti vaksin-vaksin lainnya yang hanya diberikan dalam satu kali penyuntikan, vaksin COVID-19 diberikan dengan cara yang berbeda. Tentunya ada alasan kuat yang mendasari pemberian vaksin harus dilakukan dalam dua tahap.
Ternyata setiap tahap pemberian vaksin ini punya fungsi masing-masing. Berikut adalah fungsi dari dosis pertama dan dosis kedua vaksin COVID-19:
1. Dosis Pertama
Pemberian vaksin dosis pertama dilakukan untuk merangsang respon awal sistem kekebalan tubuh. Dengan penyuntikan vaksin tahap pertama ini maka tubuh akan mengenali adanya antigen yang sudah dilemahkan dan secara otomatis sistem imunitas bisa terbentuk. Ini merupakan bentuk tahap perkenalan yang membantu merangsang tubuh untuk menghasilkan sistem imun yang spesifik.
2. Dosis Kedua
Selanjutnya pemberian vaksin dosis kedua dilakukan untuk memperkuat sistem imun yang sudah terbentuk sebelumnya tadi. Pada tahap pertama, sistem imun terhadap virus Corona memang sudah terbentuk namun tidak cukup kuat. Agar lebih kuat dan efektif maka dibutuhkan penyuntikan dosis kedua. Dosis kedua ini akan memperbesar sistem imun sehingga responnya bisa lebih cepat ketika terjadi infeksi di masa yang akan datang.
Jelas sekali bahwa pemberian vaksin COVID-19 ini bertujuan untuk membentuk daya tahan tubuh terhadap virus Corona. Namun perlu diketahui bahwa jenis virus ini tergolong baru dan tidak dikenali oleh tubuh kita secara otomatis. Oleh sebab itu, dibutuhkan dua tahap penyuntikan dosis vaksin agar terjadi pengenalan terlebih dahulu barulah dilakukan penguatan terhadap imunitas yang sudah terbentuk tadi.
Jarak Vaksinasi
Pemberian vaksin dosis pertama dan kedua diberi jarak atau jeda waktu tertentu. Menariknya lagi, beda jenis vaksin beda pula jeda waktu pemberian dosis pertama dan kedua. Misalnya saja untuk vaksin AstraZeneca yang butuh jarak waktu 4-12 minggu. Sementara itu, untuk vaksin Sinovac hanya membutuhkan jeda waktu sebanyak 14 hari atau 2 minggu. Lalu, mengapa keduanya membutuhkan jeda waktu yang berbeda?
Perlu diketahui bahwa setiap jenis vaksin memiliki cara kerja yang berbeda. Kecepatan vaksin dalam membentuk antibodi juga berbeda. Oleh sebab itu dibutuhkan jeda waktu yang berbeda pula untuk pemberian vaksin pertama dan kedua. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan pembentukan antibodi sesuai dengan karakteristik atau jenis vaksin yang disuntikkan.
Pada dasarnya tidak ada yang perlu diperdebatkan dari perbedaan masa tunggu vaksin COVID-19 ini. Apapun jenis vaksinnya, fungsi utama yang diberikan tetap sama yaitu membentuk antibodi terhadap virus Corona. Jadi tidak perlu memperdebatkan jenis vaksin berdasarkan masa tunggu dosis pertama dan kedua. Semua sama karena vaksin yang terbaik adalah vaksin yang tersedia, tidak peduli apapun jenis vaksinnya.
Bagaimana Jika Vaksin Dosis Kedua Terlambat?
Kini kamu sudah paham mengapa antara vaksin pertama dan kedua membutuhkan waktu, dan mengapa tiap vaksin waktu tunggunya berbeda. Lalu kini muncul pertanyaan, bagaimana jika pemberian vaksin kedua terlambat atau lebih lama dari jeda waktu yang ditentukan? Kasus ini sempat banyak dikeluhkan karena keterbatasan jumlah vaksin yang didistribusikan sehingga lebih diutamakan vaksinasi untuk dosis pertama.
Sebenarnya hal ini sama sekali bukan masalah. Kamu tetap bisa mendapatkan sistem imun yang kuat walaupun pemberian vaksin dosis kedua dilakukan terlambat. Intinya, kamu hanya perlu mendapatkan dua kali dosis vaksin dan tidak masalah jika pemberiannya tidak tepat waktu alias terlambat. Namun, akan jauh lebih buruk hasilnya jika pemberian vaksin dosis kedua dilakukan lebih cepat dari jeda waktu seharusnya.
Mengapa pemberian vaksin dosis kedua yang lebih cepat tidak disarankan? Hal ini disebabkan oleh pembentukan imunitas tubuh dari vaksinasi dosis pertama belum sepenuhnya terjadi. Oleh sebab itu penyempurnaan sistem imun di program vaksinasi kedua tidak akan berjalan secara efektif jika dilakukan lebih cepat dari jeda waktu seharusnya. Jadi tidak masalah jika kamu harus mengantri lebih lama untuk mendapatkan vaksin dosis kedua.
Itulah tadi penjelasan mengapa antara vaksin pertama dan kedua membutuhkan waktu, dan mengapa tiap vaksin waktu tunggunya berbeda. Di era pandemi seperti sekarang ini vaksin memang wajib untuk kamu dapatkan. Selain itu, pastikan juga kamu punya asuransi kesehatan terbaik yang bisa melindungi dirimu saat ini dan di masa depan. Pilih layanan asuransi dari Generali Indonesia untuk memberikan perlindungan efektif bagi tubuhmu.