Pengertian Penyakit Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi. Infeksi ini dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, atau jamur. Akibatnya, kantong udara kecil di paru-paru (alveoli) dapat menjadi meradang, penuh cairan, dan menyebabkan kesulitan bernapas.
Gejala pneumonia yaitu batuk berdahak, demam, sesak napas, dan kadang-kadang nyeri dada. Pneumonia dapat menyerang berbagai kelompok usia seperti anak-anak, orang tua, dan juga seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah berisiko lebih tinggi terkena pneumonia.
Gejala Pneumonia bisa beragam, jika kamu terserang Pneumonia gejalanya bisa dikategorikan menjadi dua, yaitu mulai dari ringan hingga berat tergantung faktor usia. Gejala pada orang dewasa dan anak-anak bisa berbeda karena kecenderungan aktivitas yang dilakukan diluar rumah cukup beragam.
Pneumonia bisa disebabkan oleh virus dan bakteri sehingga lebih mudah menular. Penularan Pneumonia dapat melalui bersin seperti air liur dari mulut dan batuk yang keluar dari mulut melalui udara. Meskipun Pneumonia ini tidak menular secara langsung, kamu perlu memperhatikan air liur yang menempel di pakaian atau benda di sekitarmu.
Data Penderita Pneumonia Indonesia 2023
Penyakit Pneumonia dapat menyerang semua kalangan usia. Menurut data riset Kemenkes, penderita pneumonia di Indonesia naik sebesar 56,9 persen untuk dewasa, kemudian pada anak-anak yaitu 88,1 persen.
Berdasarkan informasi dari WHO tahun 2019, pneumonia menjadi penyebab 14% dari seluruh kematian anak di bawah usia 5 tahun, dengan jumlah total kematian mencapai 740.180 jiwa. Dari data riskesdas, kasus pneumonia ini cenderung meningkat seiring bertambahnya usia.
Perbedaan Pneumonia dan COVID-19
Gejala Pneumonia dan COVID-19 terlihat mirip karena menyerang paru-paru dan disebabkan oleh virus, namun ternyata berbeda. Perbedaan COVID-19 dan Pneumonia yaitu penyakit COVID-19 sendiri disebabkan oleh adanya virus SARS-CoV-2.
Pneumonia akan menyerang saluran pernapasan bagian bawah, sedangkan pada COVID-19 menyerang saluran pernapasan bagian atas. Yang membedakan kedua penyakit tersebut adalah gejala pada penyakit tersebut. COVID-19 dapat menyebabkan kelelahan, demam, batuk kering, dan hilangnya indra penciuman, sedangkan Pneumonia menyebabkan gejala batuk yang mengeluarkan lendir, sesak napas, bahkan nyeri bagian dada.
Kedua penyakit ini menyebabkan peradangan pada paru-paru namun sedikit berbeda. Pneumonia, termasuk yang disebabkan oleh COVID-19, dapat mengakibatkan peradangan dan cairan di paru-paru. Pneumonia biasa, atau paru-paru basah, menyebabkan peradangan pada kantung udara di paru-paru. Meskipun pneumonia bisa sembuh dengan sendirinya jika sistem kekebalan tubuh baik, COVID-19 dapat menyebabkan gangguan yang menyebar hingga ke paru-paru, bahkan berpotensi merusak paru-paru jika tidak ditangani dengan segera.
Gejala Pneumonia
Gejala Pneumonia Pada Orang Dewasa
Gejala yang dialami penderita Pneumonia pada orang dewasa bervariasi tergantung pada penyebab dan usia penderita Pneumonia. Gejala yang biasa terjadi bisa seperti batuk hingga lemas. Gejala-gejala tersebut seperti:
- Batuk pilek
- Mual dan muntah
- Batuk berdahak
- Nyeri dada saat batuk
- Sakit tenggorokan
- Nafsu makan menurun
- Tubuh lemas
- Bau mulut
Pneumonia yang menyerang orang dewasa rentan menyebabkan kondisi yang parah terutama jika yang diserang adalah usia lanjut.
Gejala Pneumonia Pada Anak
Gejala Pneumonia yang menyerang anak-anak hampir sama dengan gejala orang dewasa. Biasanya gejala Pneumonia pada anak-anak atau bayi dapat terlihat saat anak rewel, napas yang cepat, hingga sulit bernapas.
Pneumonia yang menyerang anak bisa sangat berbahaya jika tidak ditangani secara tepat. Berikut gejala yang dialami anak-anak seperti:
- Badan lemas
- Lebih rewel dibanding biasanya
- Sulit mengatur napas
- Sakit tenggorokan
- Demam
- Sulit berkonsentrasi
Selain gejala di atas, penting untuk memeriksa penurunan suhu tubuh anak, jika ketika diukur panas mencapai lebih dari 37 derajat Celsius, maka diperlukan penanganan cepat kepada anak tersebut.
Cara Mendiagnosa Pneumonia
Langkah-langkah mendiagnosa penderita Pneumonia yaitu dokter akan melakukan pemeriksaan fisik seperti pemeriksaan gejala yang dialami penderita, seperti suhu tubuh, frekuensi napas, dan denyut jantung.
Cara Mendiagnosa Mandiri
Mendiagnosa secara mandiri perlu dilakukan untuk mengetahui gejala umum penyakit tersebut, termasuk pneumonia. Langkah pertama untuk memberikan pertolongan diri dan pemahaman awal tentang kondisi kesehatan kamu. Cara mendiagnosa secara mandiri yaitu:
- Pahami gejala yang terjadi pada tubuhmu
- Pantau terus suhu tubuh, suhu yang tinggi dapat menjadi gejala awal terjadinya Pneumonia
- Tes darah dapat membantu dokter mengetahui jenis virus yang ada pada tubuhmu
- Perhatikan perubahan, jika kondisi tubuhmu semakin memburuk, segera periksa pada dokter untuk mendapatkan penanganan secara tepat
Kapan Harus Periksa ke Dokter dan Apa Saja Proses Pemeriksaannya?
Pemeriksaan ke dokter sangat dianjurkan jika kamu mengalami gejala yang telah disebutkan di atas. Konsultasikan pada dokter spesialis paru agar kamu dapat meminimalisir akibat dari penyakit pneumonia sehingga kamu cepat pulih dan dapat melakukan aktivitas seperti biasa.
Penyebab dan Faktor Risiko Pneumonia
Pneumonia termasuk jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada paru-paru dan bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Bakteri yang menyebabkan penyakit pneumonia adalah bakteri Streptococcus dan virus Influenza.
Penyebab Utama
Penyebab utama dari penyakit pneumonia ini adalah infeksi bakteri, virus, atau jamur yang masuk menginfeksi paru-paru. Bakteri Streptococcus adalah bakteri yang paling banyak menyebabkan penyakit pneumonia. Penyebab utama yang kedua yaitu virus Influenza dan SARS-CoV-2 dapat mengakibatkan saluran napas tersumbat bahkan penyakit kronis lainnya.
Lingkungan Yang Umum Menjadi Tempat Pencemaran Pneumonia
Beberapa tempat bisa menjadi sarang pencemaran Pneumonia. Tempat yang ramai orang sangat mudah terjadi kontak dengan bakteri penyebab penyakit pneumonia. Tempat-tempat tersebut seperti:
- Tempat ramai orang, contohnya adalah panti jompo, camp militer, penjara sehingga mudah terpapar kuman dan bakteri penyebab pneumonia.
- Lingkungan polusi udara, contohnya tempat pembakaran sampah, pabrik, tambang, dan kebakaran hutan.
- Polusi limbah, lingkungan yang tercemar oleh limbah seperti limbah industri, limbah pada rumah, racun, dapat mengganggu ekosistem lingkungan.
Faktor Risiko Penyakit Pneumonia
Penyakit pneumonia dapat mempengaruhi aktivitas kerja paru-paru serta menyebabkan banyak gejala lainnya. Beberapa faktor risiko seseorang dapat terkena penyakit pneumonia seperti:
- Asap Rokok
- Gangguan Kekebalan tubuh
- Virus atau bakteri
- Usia
- Lingkungan sekitar yang kurang mendukung
Penting untuk memperhatikan kondisi sekitar untuk mengurangi risiko terkena penyakit pneumonia. Langkah-langkah preventif di atas dapat kamu hindari termasuk melakukan vaksinasi dan juga merawat kebersihan tubuh.
Pengobatan Pneumonia
Pneumonia adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis dan pengobatan yang tepat. Berikut adalah informasi mengenai pengobatan pneumonia.
Obat Umum Pneumonia
Pengobatan utama untuk pneumonia biasanya melibatkan pemberian antibiotik. Antibiotik ini bertujuan untuk mengatasi infeksi bakteri yang mungkin menjadi penyebab pneumonia. Penting untuk mengonsumsi antibiotik sesuai resep dokter dan menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan, bahkan jika gejala sudah membaik sebelumnya.
Dalam beberapa kasus, jika pneumonia disebabkan oleh virus, dokter mungkin meresepkan obat antivirus tertentu. Obat antivirus ini dirancang khusus untuk menangani infeksi virus dan membantu mempercepat proses penyembuhan.
Pengobatan Tambahan Pendukung Obat
Selain menggunakan obat-obatan, ada beberapa tambahan obat pendukung untuk membantu kamu pemulihan dari pneumonia, yaitu:
- Istirahat cukup
- Asupan Cairan agar tetap terhidrasi
- Gunakan alat bantu pernapasan untuk membuka saluran pernapasan
- Asupan makanan bergizi
- Pantau suhu tubuh hingga menurun
- Rutin menjalani pemantauan oleh dokter
Cara Mencegah Pneumonia
Penyakit Pneumonia dapat dicegah dengan banyak cara mulai dari memperhatikan gaya hidup dan mengubah menjadi gaya hidup yang lebih sehat serta kamu juga dapat melindungi keluarga kamu dengan asuransi kesehatan. Berikut langkah yang dapat kamu lakukan untuk mencegah pneumonia:
Vaksin
Melakukan vaksinasi adalah cara paling utama dan efektif untuk mencegah terjadinya pneumonia. Vaksin dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan merangsang produksi antibodi. Antibodi ini berfungsi sebagai pertahanan alami tubuh terhadap patogen penyebab pneumonia.
Vaksinasi memberikan perlindungan khusus pada kelompok usia yang rentan, seperti anak-anak dan lansia. Kelompok tersebut lebih rentan terhadap pneumonia, dan vaksin berperan dalam menciptakan pertahanan kesehatan bagi mereka.
Vaksinasi tidak hanya melindungi individu yang menerimanya dari pneumonia, tetapi juga dapat mencegah penyebaran infeksi di masyarakat. Vaksin membantu membatasi penyebaran bakteri atau virus penyebab pneumonia.
Gaya Hidup
Gaya hidup sehat perlu diterapkan dengan mencuci tangan secara teratur menggunakan sabun dan air, sehingga dapat mengurangi risiko penyebaran virus dan bakteri. Menjaga gaya hidup sehat juga mencakup menjaga pola makan yang baik dan teratur, cukup tidur, dan berolahraga, sehingga tubuh dapat memperkuat sistem kekebalan secara alami.
Proteksi Asuransi Kesehatan
Jaga keluarga dan lingkungan sekitar agar tidak terpapar penyakit pneumonia. Dengan memiliki asuransi kesehatan, Kamu dapat mengurangi risiko keuangan yang mungkin timbul dan menjaga masa depan Kamu tetap terlindungi. Kamu tidak perlu khawatir tentang beban biaya jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terhadap kesehatan Kamu. Penting diingat bahwa pencegahan melibatkan banyak faktor, salah satunya adalah merencanakan asuransi kesehatan, yang berarti Kamu telah melindungi masa depan Kamu.
Sumber Referensi:
- https://www.halodoc.com/kesehatan/pneumonia
- https://hellosehat.com/pernapasan/pneumonia/pengertian-pneumonia/
- https://www.alodokter.com/pneumonia/