Salah satu yang mendapat perhatian dalam wabah COVID-19 adalah para tenaga kesehatan. Bagaimana tidak, merekalah orang-orang yang terjun langsung untuk berperang melawan pandemi. Dalam melindungi kesehatan jiwa para tenaga kesehatan, pemerintah berupaya keras untuk membantu menambah ‘armor’ dalam bentuk pemberian dua dosis vaksin COVID-19 untuk para tenaga kesehatan. Namun, beberapa ahli merasa bahwa pemberian kedua dosis vaksin dirasa belum cukup sehingga beberapa dari mereka menyarankan untuk dilakukannya vaksin COVID-19 dosis ke 3 bagi semua orang yang sudah melakukan vaksinasi dosis kedua pada vaksin Sinovac.

Selain Indonesia, negara lainnya seperti Chili juga memiliki rencana pemberian vaksinasi dosis ketiga pada rakyatnya. Dikutip dari Reuters, Presiden Chili, Sebastian Pinera mengungkapkan bahwa para ahli kesehatan di negaranya sedang memeriksa berbagai studi ilmiah untuk menentukan apakah dosis ketiga akan diperlukan ketika beliau sedang meresmikan vaksin di kalangan remaja di Chili.

Selain itu, efikasi pada vaksin Sinovac yang sebesar 65 persen juga membuat banyak orang ragu bahwa tidaklah cukup hanya dengan dua dosis. Jika dibandingkan dengan vaksin yang sudah masuk, seperti Astrazeneca dan yang akan direnacakan untuk masuk di Indonesia seperti Moderna dan Pfizer, efikasi vaksin dari Sinovac memang tergolong rendah. Lalu, apakah boleh mendapatkan vaksin dosis ketiga? Simak pernyataan para ahli di sini!

Pernyataan ahli

Dilansir dari CNN Indonesia, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan bahwa beliau masih belum bisa menyarankan pemberian vaksin COVID-19 dosis ke 3 untuk para tenaga kesehatan. Hal ini dikarenakan belum ada penelitian lebih lanjut mengenai apa saja manfaat serta efek samping dari pemberian dosis ketiga.

"Belum ada data ilmiah mengenai suntikan ketiga yang berhasil membooster kekebalan tubuh, untuk hal ini saya kira perlu penelitian lebih dulu," dikutip dari CNN Indonesia.

Beliau berpendapat bahwa kadar imunoglobin dari masing-masing orang tidaklah sama, sehingga seseorang masih bisa terinfeksi virus COVID-19 meski sudah divaksinasi. Hal ini juga bergantung pada sel limfosit T yang memiliki tanggung jawab untuk mengenali virus, jika sel tersebut dapat bekerja dengan optimal, maka kekebalan tubuh dalam melawan virus SARS-CoV-2 dapat terbentuk.

Namun, beliau juga menjelaskan bahwa pihaknya siap untuk memberikan dosis ketiga vaksin COVID-19 pada para tenaga kesehatan jika nantinya sudah ada pembuktian lebih lanjut mengenai seberapa besar manfaat dan seberapa minim efek sampingnya pada tubuh.

Selain Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), ada pula ahli lainnya yang angkat bicara mengenai pemberian vaksin dosis ketiga. Dilansir dari Detik.com, Ketua Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia, Prof Dr dr Iris Rengganis, SpPD-KAI, menyatakan bahwa pemberian dosis ketiga bisa menambah perlindungan seseorang dalam melawan virus. Sudah ada beberapa negara yang melakukan penelitian ini, termasuk Indonesia.

"Memang sudah dilakukan penelitian di Bandung untuk Sinovac, tapi kita tunggu dari BPOM untuk laporannya apakah memang perlu vaksinasi yang ketiga," kata Prof Iris pada diskusi di Forum Merdeka Barat 9.

Namun, beliau juga menambahkan bahwa jika melihat kondisi di Indonesia sekarang, lebih baik untuk menargetkan herd immunity kepada seluruh warga Indonesia demi mencapai kekebalan yang maksimal. Untuk mencapai kekebalan maksimal, Indonesia perlu memvaksinasi 70 persen warganya atau sekitar 181 juta orang dengan tiap orang masing-masing menerima dua dosis vaksin. Sementara hingga berita ini ditulis, baru ada sekitar 36 juta orang yang sudah vaksinasi dosis pertama dan 14,9 juta orang yang sudah melakukan vaksin dosis kedua.

Terakhir, beliau menyebutkan bahwa pemerataan vaksin merupakan hal yang sangat penting jika dibandingkan dengan pemberian dosis ketiga, karena vaksin dosis ketiga dapat mengganggu proses vaksinasi dalam mencapai target herd immunity yang sudah ditetapkan.

Itu tadi beberapa penjelasan mengenai seberapa perlunya seseorang untuk mendapatkan vaksin dosis ketiga. Meski banyak perdebatan mengenai seberapa ampuhnya vaksin Sinovac dalam menghalau virus COVID-19 varian Delta, namun melakukan vaksinasi merupakan sesuatu yang harus kamu lakukan karena tidak hanya dapat bermanfaat bagi kesehatan diri kamu, tapi juga kesehatan orang-orang yang kamu sayangi.

Bagikan
suka artikel ini :