Selalu ada risiko yang mengintai kita dalam menjalani hidup. Entah itu jatuh sakit hingga kematian, semua risiko tersebut bisa datang secara tiba-tiba saja, sehingga bagaimana pun caranya kita sudah harus menyiapkan diri untuk menghadapinya. Simak berikut ini beberapa bentuk risiko kehidupan dan hal yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi risiko tersebut.

Bentuk Risiko Kehidupan

Risiko kehidupan merujuk pada kemungkinan atau kondisi yang belum pasti dalam hidup, di mana akibatnya bisa kurang menyenangkan, membahayakan atau merugikan. Datangnya risiko bisa tanpa diduga sama sekali, sehingga gak jarang efeknya gak diperkirakan sebelumnya oleh si penerima risiko. Simak berikut ini beberapa bentuk risiko kehidupan tersebut. 

1. Jatuh Sakit

Jatuh sakit merupakan risiko yang bisa berkali-kali muncul dalam kehidupan. Penyakit bisa datang dalam bentuk sakit ringan ataupun sakit kritis. Pada saat seseorang jatuh sakit, dirinya gak hanya akan memikirkan penyakitnya saja, melainkan juga biaya yang harus dikeluarkannya untuk pengobatan atas sakitnya tersebut. Itulah risiko yang harus ditanggung saat sedang sakit.

2. Pensiun

Risiko kehidupan selanjutnya adalah memasuki usia pensiun, sehingga seseorang gak lagi menerima upah setiap bulan seperti sebelumnya. Jika sudah memasuki usia pensiun, orang-orang tentu akan memikirkan sumber dana untuk membiayai hidupnya di masa pensiun tersebut. Keberadaan dana pensiun akan bisa menjamin kehidupannya di masa tua nanti.

3. Kecelakaan

Kecelakaan termasuk juga risiko dalam kehidupan yang membayangi semua orang. Gak ada yang tahu kapan kecelakaan akan datang menyapa. Meskipun mungkin kamu sudah berkendara dengan hati-hati, bisa jadi orang lain yang akan menyebabkan kecelakaan tersebut. Proteksi diri sangat diperlukan untuk bisa menjamin segala kerugian yang kamu alami saat mengalami kecelakaan.

4. Meninggal Dunia

Risiko yang pasti dialami oleh setiap orang adalah meninggal dunia. Jika meninggal dunia, kita memang gak perlu lagi memikirkan proteksi atas diri sendiri. Namun, berbeda dengan keluarga yang ditinggalkan. Jika yang meninggal dunia adalah kepala keluarga atau si pemberi nafkah, tentu kejadian ini akan begitu berefek pada kehidupan keluarga yang ditinggalkan.

Baca Juga: Cara Mengenali dan Mengantisipasi GERD

Persiapan Diri Menghadapi Risiko Kehidupan

Risiko kehidupan yang datang tanpa diduga-duga memang menjadi hal yang patut diwaspadai. Saat risiko tersebut datang, kita tentu gak bisa menolaknya. Namun, kita bisa meminimalisir efek yang ditimbulkannya dengan memproteksi diri, di antaranya menggunakan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Simak di bawah ini bagaimana asuransi bisa membantu menghadapi risiko kehidupan

1. Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa merupakan jenis asuransi antara pihak asuransi dan pemegang polis, di mana pihak asuransi memberi jaminan berupa pemberian sejumlah uang pada penerima manfaat atau ahli waris saat pemegang polis meninggal dunia. Sejumlah uang, atau disebut juga dengan benefit, yang diberikan merupakan bentuk balasan dari premi yang dibayar pemegang polis semasa hidupnya.

Keberadaan asuransi jiwa merupakan salah satu bentuk persiapan diri untuk menghadapi risiko meninggal dunianya kepala keluarga atau si pencari nafkah dalam keluarga. Ketika pencari nafkah meninggal dunia, otomatis keluarga yang ditinggalkan akan kesulitan memenuhi kebutuhannya. Adanya uang asuransi untuk penerima manfaat akan bisa menjadi modal untuk bertahan hidup.

Secara umum, ada 2 jenis asuransi jiwa di luar sana, yakni asuransi jiwa berjangka dan asuransi jiwa seumur hidup. Asuransi jiwa berjangka memiliki jangka waktu atau bersifat terbatas, biasanya selama 10, 20, hingga 30 tahun. Sedangkan untuk asuransi jiwa seumur hidup, proteksi akan berlaku seumur hidup, kecuali jika si pemegang polis berhenti membayar premi asuransi.

Besar atau kecilnya jumlah uang atau dana yang diberikan nantinya pada si penerima manfaat akan bergantung pada produk asuransi jiwa yang dimiliki. Hal itu biasanya terlihat dari besaran premi yang dibayarkan setiap bulannya, serta jangka waktu pembayaran premi asuransi tersebut. Biasanya, semakin besar premi asuransi, maka akan semakin besar biaya ganti rugi yang dibayarkan. 

2. Asuransi Kesehatan

Berbeda dengan asuransi jiwa, asuransi kesehatan merupakan jenis asuransi yang akan memberikan jaminan atas biaya pengobatan yang seharusnya dibayarkan oleh si pemegang polis. Dengan membayar premi asuransi, pemegang polis akan bisa terbebas dari biaya pengobatan, selama bentuk layanan kesehatan yang diterimanya termasuk dalam tanggungan polis asuransi.

Perlu diketahui bahwa gak semua penyakit akan dijamin biaya pengobatannya oleh asuransi kesehatan. Maka dari itu, sebelum kamu membeli asuransi kesehatan, pahami dulu polis asuransinya dengan baik, termasuk bagian daftar penyakit dan layanan kesehatan yang akan ditanggung biayanya oleh pihak asuransi.  

Besaran premi asuransi kesehatan ini gak hanya berbeda karena cakupan perlindungannya, melainkan juga karena kondisi kesehatan si pemegang polis. Pemegang polis dengan riwayat kesehatan yang masih prima, biasanya akan membayar premi yang lebih rendah dibandingkan dengan pemegang polis yang punya riwayat beberapa penyakit di masa sebelumnya.

Sebagai pemegang polis asuransi kesehatan, kamu juga harus pahami bahwa ada beberapa cara pemberian jaminan biaya pengobatan oleh pihak asuransi. Ada yang pembayaran ditanggung langsung oleh pihak asuransi, sehingga kamu benar-benar gak perlu mengeluarkan uang. Namun ada juga yang sistemnya reimburse alias bayar sendiri dahulu lalu kemudian baru diganti.

Gak ada yang bisa menghalangi datangnya risiko kehidupan. Cepat atau lambat risiko itu akan datang juga, sehingga yang bisa kita hanya bisa mempersiapkan diri untuk menghadapinya, sehingga efek yang ditimbulkan oleh risiko tersebut gak terlalu besar. Asuransi jiwa dan asuransi kesehatan merupakan bentuk persiapan diri yang bisa kamu miliki untuk menghadapi risiko tersebut.

Bagikan
suka artikel ini :