Mengonsumsi teh atau kopi seringkali menjadi pilihan untuk menemani seseorang beraktivitas. Umumnya, kita akan beralasan untuk menjadikan diri lebih produktif. Padahal, konsumsi kafein yang terlalu berlebihan mempunyai dampak yang kurang bagus bagi tubuh.

Sejatinya, kafein memiliki manfaat yang cukup baik bagi tubuh. Akan tetapi, jika terlalu banyak mengonsumsi minuman yang mengandung kafein juga bukan hal yang baik, malah akan sangat membahayakan kesehatan. Berikut sederet dampak yang dapat terjadi.

1. Mudah cemas dan gugup

Mengonsumsi kafein pada dasarnya dapat merangsang tubuh untuk dapat memproduksi hormon adrenalin untuk membuat kita menjadi lebih bertenaga. Akan tetapi, jika terlalu banyak mengkonsumsi kafein maka akan menimbulkan perasaan mudah cemas dan gugup.

Di beberapa sumber dan jurnal kesehatan, dampak yang terjadi dikenal dengan perasaan kecemasan (atau lebih dikenal dengan anxiety). Dalam suatu studi disebutkan, konsumsi kafein yang jumlahnya lebih dari 1.000 mg per hari dapat memicu rasa gugup dan gelisah.

Sebagai perbandingan, satu cup kopi berukuran grande setidaknya mengandung kurang lebih 330 mg kafein. Kalau kita mengonsumsi 3-4 cup dalam satu hari, sudah pasti akan melebihi kebutuhan per hari sehingga akan menimbulkan rasa kurang nyaman.

Baca Juga : Alami Hal Ini? Mungkin Kamu Mengidap Gangguan Kecemasan!

2. Sulit tidur

Banyak orang mengonsumsi kafein supaya dapat tetap terjaga saat beraktivitas di siang hari. Ada juga yang memilih mengonsumsi kafein supaya tetap produktif saat lembur di malam hari. Padahal, efek kafein bukan hanya dirasa sekejap saja, tapi bisa bertahan dari 2-12 jam sehingga tetap memengaruhi kualitas tidur. Hal ini akan menyebabkan kita mengalami insomnia karena berkurangnya waktu tidur yang normal. Padahal, kurangnya waktu tidur akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama penyakit kritis.

Sejumlah efek kesehatan yang dapat timbul dari kesulitan tidur seperti berkurangnya keseimbangan dan kinerja tubuh, hingga membuat tubuh menjadi lebih rentan terkena penyakit seperti infeksi. Itulah mengapa, pentingnya membatasi konsumsi kafein per hari.

3. Detak jantung yang berdebar

Tahukah kamu, mengonsumsi kafein juga dapat meningkatkan tekanan darah dalam waktu yang relatif singkat. Pada orang-orang yang sensitif, hal ini akan membuat denyut jantung menjadi tidak beraturan yang akan membuat dada terasa berdebar.

Memang, gejala jantung berdebar ini sangat tergantung pada metabolisme tubuh dalam mencerna kafein. Seseorang dengan metabolisme yang lambat umumnya akan mempunyai risiko yang lebih besar apabila mengonsumsi lebih dari 2 sampai 3 gelas kopi per hari.

Detak jantung yang berdebar lebih cepat juga seringkali menandakan adanya alergi kafein, isu sensitivitas, hingga berbagai risiko kesehatan dan penyakit kritis lainnya. Jika hal tersebut terjadi, membatasi jumlah kafein yang dikonsumsi merupakan hal yang sangat direkomendasikan.

4. Tingginya tekanan darah

Pada dasarnya, kafein tidak meningkatkan risiko penyakit kritis seperti jantung hingga stroke. Kendati demikian, kafein terbukti dapat membuat tekanan darah menjadi lebih tinggi karena efek stimulan yang cukup besar pada sistem saraf.

Meningkatnya tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor risiko dari serangan jantung dan stroke karena pembuluh darah arteri yang rusak seiring waktu. Akibatnya, aliran darah menjadi lebih terbatas, terutama yang mengarah ke jantung dan otak.

Untungnya, efek kafein ini bersifat sementara. Kendati demikian, buat kamu yang sudah memiliki gangguan tekanan darah tetap harus memperhatikan asupan dan waktu konsumsi kopi. Ada baiknya membatasi konsumsi kafein, misalnya cukup 1-2 cangkir per hari.

5. Sering buang air kecil

Ternyata, kafein juga dapat menjadi salah satu penyebab orang lebih sering buang air kecil. Efek ini dapat terjadi pada saat kamu mengkonsumsi asupan kafein dengan kadar yang tinggi. Pasalnya, kafein merupakan zat diuretic yang dapat mempercepat pembentukan urin.

Jika kamu terlalu banyak minum kafein dan sering buang air kecil, maka kamu berpotensi mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, ada baiknya kamu membatasi konsumsi kafein supaya tidak mengalami kekurangan cairan akibat seringnya buang air kecil.

Umumnya, batasan aman kafein yang dapat dikonsumsi sekitar 2-3 gelas per hari. Meski demikian, batasan ini juga perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh. Terlebih, reaksi tubuh seseorang terhadap kafein juga ditentukan dari seberapa sering ia mengkonsumsinya. 

6. Ketergantungan (adiksi)

Bahaya lain yang dapat terjadi ketika mengonsumsi kafein yang berlebihan adalah ketergantungan. Hal ini karena kerja kafein mirip seperti amfetamin dan kokain meskipun tidak serta merta menyebabkan kecanduan.

Jika terlalu sering minum kafein, tidak jarang akan meningkatkan beberapa risiko kesehatan lain seperti kadar gula darah yang meningkat hingga mengganggu kesuburan. Bahkan bagi ibu hamil, konsumsi kafein yang berlebihan dinilai berbahaya karena dapat meningkatkan risiko keguguran dan pertumbuhan janin yang melambat.

Itulah beberapa efek konsumsi kafein yang jika dikonsumsi berlebihan akan memberi dampak yang kurang baik bagi tubuh. Dengan memberi batasan, dampak di atas tentu saja dapat kamu minimalisir guna mencapai kesehatan yang lebih optimal.

Lengkapi juga dengan perlindungan dari asuransi yang #MengutamakanKamu dengan solusi proteksi Yang Unik Untukmu, Generali Indonesia. Cek solusi untuk uniknya kondisi dan kebutuhanmu di sini.

Baca Juga : Kenali Ciri-ciri Asuransi Jiwa Terpercaya dan Terbaik di Indonesia

Referensi:

  • Handayani, Verury Verona. (2022). Adakah Dampak Negatif Terlalu Sering Minum Kopi?. Halodoc.com
  • Medina, M. Ichsan. (2022). 8 Efek Terlalu Banyak Mengonsumsi Kafein dalam Sehari. Glints.com
  • Nareza, Meva. (2021). Jangan Konsumsi Berlebihan, Ini Bahaya Kafein bagi Kesehatan. Alodokter.com

 

Bagikan
suka artikel ini :