Penyakit merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis oleh WHO (World Health Organization) untuk tahun 2019, 5 penyakit yang menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia adalah strok, penyakit jantung iskemik, diabetes melitus, tuberkulosis, dan sirosis hati. 

Sebagai penyakit yang menyebabkan banyaknya nyawa melayang di negeri ini, sudah seharusnya kamu mewaspadai risiko penyakit tersebut, apalagi jika ada riwayat penyakit tersebut di dalam keluarga. Kenali lebih jauh mengenai 5 penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia tersebut lewat ulasan di bawah ini.  

1. Strok

Menurut WHO, ada 331.349 kematian per tahun yang diakibatkan oleh strok. Strok merupakan kondisi medis yang mengancam nyawa, di mana strok ini terjadi saat terhambatnya suplai darah ke otak. Seseorang yang mengalami serangan strok harus sesegera mungkin mendapatkan penanganan, agar kerusakan yang disebabkan oleh strok bisa diminimalisir.

Saat seseorang mengalami serangan strok, gejala yang ditimbulkan bisa berupa kesulitan untuk bicara dan memahami apa yang dibicarakan oleh orang lain, wajah, lengan, atau kaki yang mengalami mati rasa, kesulitan untuk melihat menggunakan satu atau kedua mata, sakit kepala parah yang muncul secara tiba-tiba, serta kesulitan berjalan atau kehilangan keseimbangan. 

Agar bisa terhindar dari strok, salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah menurunkan risikonya dengan menjaga berat badan agar tetap ideal, rutin berolahraga atau melakukan aktivitas fisik, serta menghindari minuman beralkohol. Jangan lupa juga untuk melindungi diri dengan menggunakan asuransi penyakit kritis Generali, yang memberikan proteksi atas penyakit ini. 

Baca Juga : Stroke: fakta, gejala dan pencegahannya dalam infografis

2. Penyakit Jantung Koroner

Penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia selanjutnya adalah penyakit jantung iskemik atau lebih dikenal sebagai penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner merupakan kondisi di mana suplai darah ke jantung tersumbat atau terhalang oleh endapan lemak atau plak yang berada di dinding pembuluh arteri, yang mengakibatkan pembuluh arteri menyempit. 

Plak yang menyumbat arteri terbentuk dari deposit kolesterol dan substansi lainnya yang berada di dalam pembuluh arteri. Adapun gejala yang biasa ditimbulkan oleh penyakit jantung koroner adalah nyeri dada atau angina, napas pendek atau sesak napas, sakit di sekujur tubuh, tubuh serasa akan pingsan, serta mual. 

Penyakit jantung koroner tidak bisa disembuhkan, namun dengan diberikannya penanganan maka akan bisa mengontrol gejala dan mengurangi risiko lain yang ditimbulkannya seperti serangan jantung. Kamu bisa kurangi risiko penyakit jantung koroner ini dengan cara mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, rutin olahraga, hingga berhenti merokok. 

3. Diabetes Melitus 

Pada urutan ketiga, ada penyakit diabetes melitus yang menyebabkan banyaknya kematian di Indonesia. Diabetes melitus adalah penyakit gangguan metabolik yang menyebabkan tingginya kadar gula dalam darah. Penyakit ini ditandai dengan ketidakmampuan tubuh penderitanya memproduksi hormon insulin yang cukup atau tidak bisa menggunakan hormon tersebut dengan efektif.

Diabetes melitus bisa dibedakan ke dalam beberapa tipe, seperti diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 1. Penyakit diabetes tipe 1 merupakan penyakit autoimun, yang ditandai dengan sistem imun yang menyerang dan menghancurkan sel-sel di pankreas. Sedangkan diabetes tipe 2 merupakan diabetes yang muncul saat tubuh menjadi resisten akan insulin dan gula pun menumpuk di dalam darah.  

Meskipun tipenya berbeda-beda, namun ada beberapa gejala umum yang muncul akibat penyakit diabetes ini, seperti rasa lapar dan haus yang meningkat, kehilangan berat badan, frekuensi buang air kecil yang meningkat, penglihatan yang mengabur, lelah yang teramat sangat, serta luka di tubuh yang lambat penyembuhannya. 

4. Tuberkulosis (TBC) 

Pada urutan ke-4, ada penyakit tuberkulosis yang jadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia menurut WHO. Tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit serius yang menyerang organ paru-paru manusia. Penyakit tuberkulosis disebabkan oleh infeksi bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis.

Tuberkulosis bisa menular dari seseorang yang mengidap tuberkulosis, saat dirinya batuk, bersin, atau bahkan bernyanyi. Percikan air yang mengandung bakteri penyebab TBC akan melayang di udara, lalu akan terhirup oleh orang lain. Penyakit tuberkulosis akan makin mudah menular di kondisi keramaian.  

Gejala tuberkulosis akan berbeda sesuai tahapan penyakitnya. Pada tahap infeksi TB primer, bisa muncul gejala seperti kelelahan, batuk, dan demam. Memasuki tahap infeksi TB laten, bisa muncul gejala batuk disertai darah, nyeri dada, hingga kehilangan berat badan. Pada tahap penyakit TBC aktif, muncul gejala demam, kehilangan berat badan, serta rasa sakit di sekitar lokasi infeksi. 

5. Sirosis Hati 

Sirosis hati menempati urutan kelima sebagai penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia versi WHO. Sirosis merupakan tahap atau stadium akhir penyakit hati dan juga komplikasinya. Penyakit ini ditandai dengan jaringan tisu organ hati yang sehat sudah digantikan dengan jaringan parut dan hati telah rusak secara permanen. 

Jaringan parut yang kini berada di organ hari akan menghambat aliran darah melalui hati dan menyebabkan lambatnya kemampuan hati untuk memproses nutrisi, hormon, obat-obatan, dan toksin alami. Penyakit ini juga mengurangi kemampuan hati dalam memproduksi protein dan berbagai zat penting lainnya bagi tubuh.  

Itulah tadi 5 penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia menurut data yang dirilis oleh WHO tahun 2019. Sebisa mungkin jalankan kebiasaan yang bisa mengurangi risiko munculnya penyakit yang disebutkan di atas, agar kamu bisa terhindar dari penyakit yang mengancam nyawa tersebut. Tak lupa, sempurnakan proteksi diri dengan memakai asuransi penyakit kritis dari Generali.  

Baca Juga : Ternyata, Ini Cara Menghindari Kritis Finansial dengan Asuransi Penyakit Kritis!

Sumber

  • Cleveland Clinic Team. Cirrhosis of the Liver. Cleveland Clinic. Diakses pada tanggal 1 Mei 2023 melalui https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15572-cirrhosis-of-the-liver
  • Mayo Clinic Team. Tuberculosis. Mayo Clinic. Diakses pada tanggal 1 Mei 2023 melalui https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tuberculosis/symptoms-causes/syc-20351250
  • WHO. Global health estimates: Leading causes of death. WHO. Diakses pada tanggal 1 Mei 2023 melalui https://www.who.int/data/gho/data/themes/mortality-and-global-health-estimates/ghe-leading-causes-of-death
  • NHS Team. Stroke. NHS. Diakses pada tanggal 1 Mei 2023 melalui https://www.nhs.uk/conditions/stroke/
  • NHS Team. Stroke. Coronary Heart Disease. NHS. Diakses pada tanggal 1 Mei 2023 melalui https://www.nhs.uk/conditions/coronary-heart-disease/
  • Watson, Stephanie. (2022, Desember 12). Everything You Need to Know About Diabetes. Healthline. Diakses pada tanggal 1 Mei 2023 melalui https://www.healthline.com/health/diabetes#types
Bagikan
suka artikel ini :