Pertama kali punya anak, rasanya bahagia, tapi sekaligus juga bikin deg-degan - setuju? Jangan kuatir, kamu tidak sendiri - mereka yang baru punya anak juga rata-rata masih belum punya pengalaman sama sekali, termasuk dalam pengaturan keuangan.
Melangkah masuk ke dunia yang baru ini, akan terasa lebih mudah bila tak ada kekuatiran mengenai beban finansial. Jadi, simak dulu enam langkah penting untuk membuat keuanganmu sudah stabil sebelum menyambut kedatangan si kecil.
1. Bayar lunas semua hutang
Punya bayi itu langkah yang sangat besar, jadi, usahakan dulu untuk membayar semua hutang yang kamu punya secepat mungkin. Lebih cepat mulai, lebih bagus - mudah-mudahan, sebelum bayi lahir kamu sudah bebas hutang, sehingga satu beban pikiran pun hilang.
2. Perhitungkan pendapatan setelah bayi lahir
Ini juga penting sekali. Membuat anggaran pengeluaran setelah bayi lahir itu termasuk di dalamnya adalah bahwa kamu harus memperhitungkan hal-hal seperti: waktu bekerja jadi lebih sedikit, cuti hamil yang mungkin membuatmu tidak menerima gaji penuh selama kamu libur, dan kemungkinan bahwa salah satu dari kamu dan pasangan harus berganti pekerjaan (atau bahkan berhenti kerja kantoran). Dengan membuat anggaran pengeluaran di awal, kamu bisa menghindari tabungan habis tanpa kamu sadari.
3. Jadilah jagoan dalam memperkirakan pengeluaran
Tulis semua pos pengeluaran bulananmu, mulai dari tagihan seperti listrik atau cicilan (rumah / mobil / lainnya), sampai ke hal-hal yang sekecil-kecilnya, misalnya biaya untuk ngafe-ngafe atau makan di luar. Pisahkan pengeluaran ke dalam kategori seperti: "Kewajiban / Kebutuhan", "Hiburan" dan "Keinginan" misalnya, supaya kamu bisa pilih yang mana yang harus jadi prioritas. Baca artikel ini (link here) untuk info lebih lanjut soal membuat anggaran keuangan.
4. Sisihkan pengeluaran untuk si bayi
Mulai dari biaya kesehatan (periksa ke dokter, imunisasi), perawatan anak, makanan dan popok, kamu harus tahu dengan pasti, apa saja sih, pengeluaran yang sudah pasti akan keluar untuk si bayi? Cobalah untuk minta tips dari teman-teman atau saudara yang sudah duluan jadi orangtua, dan lebihkan pos pengeluaran ini supaya kalau ada biaya tak terduga, kamu sudah siap. Oh ya, jangan lupa juga untuk memasukkan biaya investasi demi masa depan anak, misalnya dengan berinvestasi di asuransi kesehatan atau asuransi jiwa, supaya kalau ada kejadian yang tak disangka-sangka, kamu juga sudah memiliki perlindungan ekstra. Biaya asuransi dan tabungan ini harus dipikirkan dengan seksama.
5. Buat budget khusus untuk si bayi
Nah, setelah kamu sudah memperhitungkan poin-poin nomor 2, 3 dan 4 di atas, kamu sudah siap untuk membuat perkiraan pendapatan dan pengeluaran setelah si bayi lahir. Seimbangkah pendapatan dan pengeluaranmu setelah si kecil tiba? Kalau ternyata pendapatan dan pengeluaran tak seimbang, coba pikirkan bagaimana kamu bisa menghemat uang, dari pos pengeluaran dengan kategori "Hiburan" atau "Keinginan", contohnya.
Selain itu, coba juga untuk memikirkan bagaimana kamu bisa menghemat beberapa anggaran untuk si bayi, misalnya, apakah kamu harus memakai pengasuh anak? Bisakah kamu menghemat ongkos gaji pengasuh dengan meminta bantuan kepada keluarga untuk menjaga anak saat kamu sudah kembali bekerja? Kalau setelah segala kemungkinan penghematan masih gagal juga, coba untuk putar otak dan cari pemasukan tambahan, dengan menambah jam kerja atau bahkan sekaligus berganti pekerjaan.
6. Terapkan penggunaan anggaran dari sekarang
Beberapa bulan sebelum si bayi lahir, coba deh, untuk mulai menganggarkan pengeluaranmu seolah-olah si bayi sudah lahir. Ini bisa membantu kamu terbiasa dengan anggaran saat kamu sudah jadi orangtua nanti, sehingga kalau si bayi sudah lahir kelak, kamu sudah melakukan penyesuaian dan tak akan kaget saat semua pos pengeluaran mendadak berubah.
Mulai dari menabung, mengorganisir penghasilan hingga membelanjakan uang dengan bijak, cari tahu lebih lanjut bagaimana rencana dana pensiun, tabungan dan investasi kami dapat membantumu mencapai cita-cita dan menikmati masa depan finansial yang cerah.