Untuk terus memajukan bisnis, investasi selalu menjadi hal pertama yang diperlukan. Terlebih pada saat bisnis mulai berjalan, modal usaha sangat dibutuhkan untuk mencapai berbagai target bisnis. Itulah mengapa, pendanaan dari berbagai investor (penanam modal) begitu diincar sehingga peluang bisnis baru tersebut untuk berkembang semakin terbuka lebar.

Definisi dan Peranan dari Penanam Modal

Sesuai namanya, penanam modal merupakan orang atau lembaga yang menempatkan modal dalam jangka panjang. Dalam sebuah perusahaan, lazimnya seorang pemberi modal akan selalu mengharapkan segala keuntungan yang lebih besar sehingga mereka juga harus siap kehilangan dan mendapatkan berbagai risiko.

Investasi merupakan istilah yang merujuk pada penanaman modal dalam sebuah bisnis. Dengan demikian, seseorang akan menempatkan dana dalam suatu periode, di mana pada investasi bisnis baik pemilik bisnis maupun penanam modal sama-sama akan merasakan berbagai manfaat dan hasilnya.

Uang yang ditanamkan dapat digunakan oleh bisnis tersebut sebagai operasional, sementara jika bisnis terus berkembang dan menghasilkan banyak keuntungan, mereka yang menanamkan modalnya juga akan mendapat dana bagi hasil yang jauh lebih besar lagi.

Dalam dunia investasi, terdapat beberapa jenis penanam modal, yakni yang sifatnya aktif dan pasif. Untuk yang aktif, berarti penanam modal juga akan turut berkontribusi mengelola jalannya bisnis. Sementara yang pasif tentu peranannya hanya sebagai penanam modal dan kemudian menunggu datangnya keuntungan.

Data Pendukung Penggaet Pemodal

Dalam dunia bisnis, mereka yang menanamkan modal biasanya tidak selalu datang sendiri. Ada sejumlah cara mendapatkan investor yang perlu dipersiapkan sehingga mereka akan semakin tertarik menanamkan modalnya pada bisnis yang kamu dirikan.

Adapun cara yang sering kali dilakukan biasanya disebut dengan pitching. Terdapat beberapa tips yang perlu dilakukan pada saat menjalankan pitching ini, di antaranya:

1. Menyiapkan profil bisnis

Hal pertama yang perlu disiapkan adalah informasi mengenai bisnis yang kamu dirikan secara jelas, menarik, serta lengkap. Akan lebih baik jika kamu menonjolkan latar belakang sampai kelebihan bisnis yang kamu dirikan. Dengan profil yang jelas tersebut, pastikan kamu dapat meyakinkan mereka bahwa bisnis tersebut menguntungkan kedua pihak.

2. Susun proposal yang menarik

Menuangkan profil bisnis dalam susunan proposal yang tepat dan desain yang terkonsep juga penting. Terlebih, sebuah proposal mencakup keseluruhan operasional bisnis. Maka dari itu, selalu pastikan kamu membuat proposal yang padat namun jelas dan lengkap supaya tidak hanya menarik namun juga representatif.

3. Sampaikan visi misi yang jelas

Jangan lupa berikan visi dan misi usaha yang jelas sesuai konsep agar relevan. Perlu diketahui jika para pemilik modal biasanya juga akan mempertimbangkan visi dan misi bisnis karena dapat dilihat bagaimana strategimu dalam mencapai tujuan bisnis. Kemajuan dan perkembangan bisnis dapat dilandaskan pada visi misi ini.

4. Jelaskan proyeksi bisnis

Proyeksi bisnis berkaitan erat dengan rencana jangka panjang dari bisnis yang kamu dirikan tersebut. Perhitungan proyeksi harus jelas dan jangan sampai ada yang tertinggal. Pastikan informasinya lengkap termasuk jangka waktu yang akan digunakan untuk mencapai target sehingga mereka yang akan menanamkan modalnya bisa mendapat gambaran keuntungan yang akan dibagi hasil.

5. Siapkan laporan keuangan yang rapi

Laporan keuangan juga menjadi hal penting yang menjadi pertimbangan. Dengan laporan bisnis yang transparan dan stabil, mereka yang akan menanamkan modalnya juga akan semakin percaya dengan bisnis yang kamu dirikan karena menganggap investasinya sangat menguntungkan.

Tips Pitching Pemilik Modal

Untuk mendapatkan pemodal yang tepat, terlebih dahulu pastikan kamu selalu melakukan riset yang mendalam. Riset ini penting sebagai salah satu cara mendapatkan investor sehingga kamu bisa mencari penanam modal yang tepat serta sesuai dengan kriteria bisnis yang kamu bangun.

Terlebih, mereka yang akan menanamkan modalnya juga senantiasa memiliki kriteria tersendiri dalam menentukan akan menanamkan modalnya pada perusahaan yang seperti apa.

Pelajari dulu kriteria calon penanam modal, lihat seluk beluk dan latar belakangnya, dan hal-hal lain yang sekiranya akan membuat mereka semakin tertarik. Dengan begitu, kamu juga tidak akan membuang banyak waktu untuk mempresentasikan bisnis pada penanam modal yang sekiranya salah.

Setelah itu, yang juga tidak kalah penting jangan membiarkan para pemilik modal membaca isi proposal bisnis sendirian. Presentasi beragam informasi dengan jelas tentu juga akan membuat mereka tertarik. Tidak harus menggunakan slide yang ramai, jika tampilannya sederhana namun isinya menarik, tentu akan jauh lebih berkesan.

Jangan lupa juga menyiapkan konsep yang menarik pada presentasimu. Teliti kembali data yang akan ditampilkan serta keseluruhan presentasi secara mendetail. Dengan begitu akan meminimalisir kesalahan sehingga para pemilik modal juga akan lebih percaya dan semakin yakin menanamkan modalnya.

Meyakinkan para pemilik modal juga memerlukan teknik khusus di mana bisnis yang kamu dirikan memberikan solusi yang tepat dan berbeda dibandingkan dengan bisnis-bisnis kebanyakan atau bahkan dengan kompetitor. Kalau sudah melakukan pitching, jangan lupa follow up berkala proses pendanaan yang akan dilakukan, apakah para pemodal tersebut memang tertarik atau malah kamu harus segera mencari calon investor lain.

Bagikan
suka artikel ini :