Pernahkah kamu merasa kesulitan untuk menabung, sedangkan bagi orang lain menabung terlihat begitu mudah? Jawabannya terletak pada psikologi keuangan - bidang ilmu yang mempelajari bagaimana pikiran, emosi, dan perilaku kita memengaruhi keputusan finansial, disiplin keuangan dan pengelolaan keuangan.

Dengan memahami faktor-faktor psikologis yang memicu financial stress serta mendorong kebiasaan menabung, kamu dapat mengambil langkah praktis untuk memperkuat kontrol keuangan dan mencapai tujuan finansialmu.

Dalam artikel ini, akan dibahas tips psikologi uang dan edukasi keuangan yang terbukti efektif untuk membantu kamu mengelola keuangan dengan lebih baik dan meningkatkan tabungan. Dengan menerapkan strategi ini, kamu dapat mengatasi hambatan psikologis, membangun kepribadian bijak serta mengembangkan pola pikir yang mendukung disiplin keuangan, kebiasaan menabung dan manajemen keuangan yang sehat.

1. Buat Target yang Spesifik dan Realistis

Salah satu kunci membangun rasionalitas, literasi keuangan, perilaku keuangan sehat, dan kebiasaan menabung yang konsisten adalah dengan menetapkan tujuan yang spesifik dan dapat dicapai. Tujuan yang jelas dan realistis akan memberikan motivasi dan rasa pencapaian yang diperlukan untuk terus menabung.

Mulailah dengan menentukan tujuan tabungan jangka pendek, seperti dana darurat, perencanaan pensiun, atau liburan impian. Kemudian, tetapkan tujuan jangka panjang seperti membeli rumah atau persiapan dana pensiun. Pastikan tujuan kamu spesifik, terukur, dan memiliki tenggat waktu yang jelas.

Misalnya, alih-alih mengatakan "Saya ingin menabung lebih banyak," tetapkan tujuan seperti "Saya akan menabung sebagian persen gaji setiap bulan untuk membangun dana darurat yang setara dengan enam bulan pengeluaran dalam dua tahun ke depan."

Dengan tujuan yang jelas, kamu akan lebih termotivasi menabung dan dapat melacak kemajuan keuangan dengan lebih mudah.

2. Atur Otomatisasi Tabungan

Di era digital, salah satu strategi psikologi keuangan paling efektif adalah mengotomatiskan tabungan kamu. Dengan mengatur transfer otomatis ke rekening tabungan atau investasi, kamu dapat mengatur pengeluaran dan menerapkan prinsip pengorbanan seperti "bayar diri sendiri lebih dulu" dan menghindari ilusi, delusi, serta godaan melakukan pengeluaran dengan membelanjakan uang yang seharusnya ditabung.

Otomatisasi tabungan memiliki beberapa keuntungan psikologis:

  1. Mengurangi Usaha: Dengan mentransfer uang secara otomatis, kamu tidak perlu mengingat atau membuat keputusan untuk menabung setiap kali menerima gaji.

  2. Mencegah Pengeluaran Impulsif: Ketika uang sudah dipindahkan ke rekening tabungan, kamu akan lebih sulit menghabiskannya secara impulsif.

  3. Membangun Kebiasaan: Seiring waktu, perencanaan keuangan, dan menabung secara otomatis akan menjadi kebiasaan, dan kamu malah akan merasa kurang nyaman jika tidak menabung.

Untuk memulai, atur transfer otomatis dari rekening gaji ke rekening tabungan atau keputusan investasi pada hari kamu menerima gaji. Atur jumlah yang sesuai dengan tujuan tabungan kamu dan sesuaikan jika kondisi keuangan kamu dan keuangan keluarga berubah.

3. Kontrol Keuangan dengan Teknik Mental Accounting

 

Mental accounting adalah kecenderungan manusia untuk memisahkan uang ke dalam "kantong" mental yang berbeda, masing-masing dengan tujuan dan aturan yang berbeda. Meskipun mungkin tidak rasional secara ekonomi, mental accounting dapat membantu kamu mengontrol pengeluaran dan memprioritaskan tujuan finansial.

Berikut adalah beberapa cara untuk memanfaatkan mental accounting dalam menabung:

  1. Kategorikan Tabungan kamu: Buat "kantong" mental yang terpisah untuk tujuan tabungan yang berbeda, seperti dana darurat, keuangan keluarga, investasi, liburan, atau pendidikan anak. Dengan melakukan ini, kamu akan lebih termotivasi untuk menabung untuk setiap tujuan dan lebih sulit untuk menggunakan uang dari satu "kantong" untuk tujuan lain.

  2. Gunakan Rekening Tabungan Terpisah: Pertimbangkan untuk membuka beberapa rekening tabungan terpisah, masing-masing untuk tujuan yang berbeda. Ini akan membantu kamu memvisualisasikan dan melacak kemajuan tabungan untuk setiap tujuan.

  3. Manfaatkan Bonus atau Pendapatan Tambahan: Ketika kamu menerima bonus atau pendapatan tambahan, letakkan uang itu dalam "kantong" mental yang terpisah dari gaji reguler kamu. Ini akan membantu kamu menghindari kecenderungan untuk membelanjakan uang tersebut dan lebih mudah untuk menabungnya.

Dengan memanfaatkan mental accounting, kamu dapat mengatasi hambatan psikologis, membuat hirarkdan memprioritaskan tujuan tabungan yang paling penting bagi kamu.

4. Kenali Bias Perilaku dalam Diri

 

Kita semua memiliki bias kognitif, bias perilaku, atau perilaku konsumtif yang memengaruhi cara kita membuat keputusan keuangan. Dengan mengenali dan mengatasi bias ini, kamu dapat menghindari perangkap psikologis yang dapat menghambat upaya menabung kamu.

Beberapa bias perilaku umum yang dapat memengaruhi kebiasaan menabung kamu antara lain:

  1. Loss Aversion: Kecenderungan untuk merasa lebih sakit saat kehilangan uang daripada kegembiraan saat mendapatkan uang. Ini dapat membuat kamu enggan menabung karena merasa seperti kehilangan pendapatan.

  2. Present Bias: Kecenderungan untuk lebih memprioritaskan kepuasan jangka pendek daripada manfaat jangka panjang. Ini dapat membuat kamu lebih memilih untuk membelanjakan uang daripada menabung untuk tujuan masa depan.

  3. Status Quo Bias: Kecenderungan untuk mempertahankan keadaan saat ini dan enggan melakukan perubahan. Ini dapat membuat kamu terus menunda untuk memulai program menabung yang baru.

Untuk mengatasi bias-bias ini, kamu dapat menggunakan strategi seperti:

  • Reframing: Ubah cara kamu melihat tabungan dari "kehilangan pendapatan" menjadi "investasi untuk masa depan yang lebih baik."

  • Precommitment: Buat komitmen terlebih dahulu untuk menabung dengan mengotomatiskan transfer atau bergabung dengan program tabungan.

  • Pengingat Visual: Gunakan pengingat visual, seperti gambar atau kutipan motivasi, untuk mengingatkan kamu tentang tujuan tabungan jangka panjang kamu.

Pahami bias perilaku keuangan, kontrol diri, dan buat hirarki kebutuhan sesuai skala prioritas. Dengan mengenali dan mengatasi bias perilaku, kamu dapat membuat pengambilan keputusan keuangan yang lebih rasional dan mendukung kebiasaan menabung yang sehat.

5. Terapkan Afirmasi Positif

 

Salah satu cara terbaik untuk memperkuat kebiasaan menabung adalah dengan menciptakan penguatan positif. Dengan merayakan pencapaian tabungan dan menciptakan asosiasi positif dengan menabung, kamu akan lebih termotivasi untuk terus menabung.

Berikut adalah beberapa cara untuk menciptakan penguatan positif dalam menabung:

  1. Rayakan Pencapaian: Setiap kali kamu mencapai pencapaian finansial tertentu, kamu bisa memberikan apresiasi pada diri sendiri. Tidak perlu merayakan dengan heboh, mungkin cukup dengan mentraktir diri dengan makan favorit atau membeli hadiah kecil yang sesuai dengan budget. 

  2. Visualisasi Kemajuan: Gunakan aplikasi atau spreadsheet untuk melacak kemajuan tabungan kamu secara visual. Melihat grafik atau angka yang terus meningkat dapat memberikan rasa kepuasan dan motivasi. Kamu juga bisa menggunakan papan visi (vision board) untuk terus memotivasi diri.

  3. Gunakan Bahasa Positif: Berbicara positif kepada diri sendiri tentang kebiasaan menabung kamu dapat membantu memperkuat asosiasi positif dengan menabung. Misalnya, katakan pada diri sendiri, "Saya pandai mengelola keuangan dan menabung untuk masa depan yang lebih baik”. Selain itu, sebelum membeli sesuatu, tanyakan dulu pada dirimu: apakah seseorang yang bertanggung jawab secara keuangan akan melakukan pembelian ini?

  4. Libatkan Orang Terdekat: Bagikan kemajuan tabungan kamu dengan teman atau keluarga yang mendukung. Mereka dapat memberikan pujian dan dorongan, yang dapat membantu memperkuat kebiasaan menabung kamu.

Dengan menciptakan penguatan positif, kamu akan lebih termotivasi untuk terus menabung dan menjadikannya sebagai bagian dari gaya hidup kamu.

Konsistensi adalah kunci menabung

 

Menabung secara konsisten adalah langkah penting menuju keamanan finansial, tetapi untuk perlindungan yang lebih lengkap, penting juga mempertimbangkan asuransi. Selain disiplin keuangan, pemahaman tentang psikologi uang juga sangat penting dalam membantu kamu mencapai tujuan finansial. Dengan menerapkan teknik psikologi keuangan seperti menetapkan tujuan yang jelas, mengotomatisasi tabungan, dan mengatasi bias perilaku, kamu bisa mengembangkan kebiasaan menabung yang sehat.

Asuransi dapat memberikan perlindungan tambahan yang kamu butuhkan. Produk asuransi dirancang untuk memberikan keamanan dan ketenangan pikiran, sehingga kamu dapat fokus pada tujuan jangka panjangmu. Misalnya, dengan memiliki asuransi jiwa, kamu bisa memastikan bahwa orang-orang terkasih tetap terlindungi secara finansial, sementara kamu terus membangun tabunganmu.

Mulailah dengan menetapkan tujuan tabungan yang spesifik dan realistis hari ini. Atur transfer otomatis ke rekening tabunganmu dan pertimbangkan produk asuransi yang tepat untuk melindungi dirimu dan keluargamu. Dengan langkah-langkah ini, kamu tidak hanya menabung untuk masa depan tetapi juga memastikan perlindungan yang komprehensif.

 




Referensi:

UMKM Indonesia com (2023) 7 Tips Mengelola Keuangan Bisnis ala Buku The Psychology of Money untuk Kunci Kestabilan Finansial

Jenius com (2022) Mengelola Keuangan Lebih Baik dengan Memahami Psychology of Money

Glints com (2023) Psychology Of Money: 8 Cara Meningkatkan Money Mindset

Satu persen com (2021) Cara Mengatur Uang Menurut Psikologi (Ulasan The Psychology of Money)

Tracking Ini 5 Tips Psikologi Praktis untuk Mengelola Keuangan
Bagikan
suka artikel ini :