Apa? Menulis wasiat? Rasanya belum pernah terpikirkan, apalagi di saat kita masih muda, bahagia dan sehat walafiat. Kebanyakan orang Indonesia tidak menganggap penting menulis surat wasiat. Tapi, jangan salah! Umur seseorang tak ada yang bisa menebaknya, dan ajal bisa datang kapan saja.

Alasan mengapa surat wasiat sangat penting

Menulis surat wasiat untuk ditinggalkan kepada keluarga tercinta, sebenarnya sangat penting. Meninggalkan wasiat berarti meninggalkan pesan agar kelak setelah kita berpulang, keinginan kita dapat tetap dijalankan oleh ahli waris.

Menulis dengan jelas surat wasiat juga berarti kita membantu menghindari perpecahan antara sanak keluarga yang ditinggalkan, dengan menjelaskan secara pasti pembagian harta peninggalan dengan baik tanpa ada satu pihak pun yang dapat mengajukan protes, sebab keputusan surat wasiat berlaku mengikat.

Bagaimana cara menuliskan surat wasiat?

Bagaimanakah cara menuliskan surat wasiat? Apakah kamu bingung harus mulai dari mana?

Ada tiga langkah untuk menuliskan surat wasiat. Kamu hanya perlu melakukannya sekali – setelah selesai, kamu akan punya surat wasiat pertama yang kapan-kapan bisa kamu rubah bila diinginkan, sesuai kemauanmu.

1. Putuskan apa saja yang akan kamu jadikan wasiat

Buat daftar aset-aset dan kepemilikanmu

Daftar ini sudah harus termasuk seluruh aset, harta benda dan barang-barang milikmu yang dapat dipindah tangankan atau dihibahkan, baik itu dalam bentuk materi atau uang di bank.

Boleh saja menyertakan barang-barang seperti mebel, perabotan rumah lainnya, baju-baju, sepatu serta berbagai aksesoris lainnya, dan buat daftar masing-masing barang bila ingin meninggalkannya kepada beberapa orang tertentu.

Secara hukum, kamu dapat mewasiatkan apapun yang kamu miliki sepenuhnya sebanyak seratus persen. Bila kamu belum menikah, maka semua barangmu mutlak milikmu sendiri seluruhnya.

Tapi, apabila kamu sudah menikah dan tidak memiliki perjanjian pra nikah ataupun pasca nikah, cek dulu apakah harta tersebut merupakan harta bawaan yang sudah kamu miliki atau kamu beli SEBELUM menikah sehingga sah menjadi harta milikmu sendiri, dan bilamana harta atau aset tersebut didapat, dihasilkan atau dibeli ketika kamu sudah menikah dengan pasangan, harta atau aset tersebut akan menjadi milik bersama alias harta “gono-gini”.

Lain lagi kasusnya bila kamu dan pasangan memiliki perjanjian pisah harta, maka masing-masing harta, baik itu bawaan maupun yang diperoleh saat masa pernikahan dapat tetap dianggap harta pribadi masing-masing pasangan sesuai pihak mana yang telah mendapatkannya, dan bisa disertakan sebagai wasiat pribadi sepenuhnya.

Tentukan secara spesifik siapa saja yang akan menerima masing-masing aset milikmu

Bila ingin mempertahankan harta benda peninggalan secara turun temurun atau memberikan sesuatu yang berarti untuk seseorang, kamu bisa membuat sebutan detailnya di dalam surat wasiatmu.

Bahkan kondisi pewarisan bisa ditentukan. Misalnya, kamu dapat menyatakan kamu ingin mewariskan sejumlah uang kepada anak-anakmu – tapi dengan syarat mereka harus lulus kuliah terlebih dahulu.

Bagikan harta benda yang masih tersisa

Sisa harta benda dan instrumen finansial yang masih tersisa dan tidak secara spesifik disebutkan dalam wasiat, dapat dibagikan secara rata kepada para penerima hak waris.

Contohnya, bila kamu mempunyai dua anak, maka kamu dapat membagi dua warisan – masing-masing ahli waris akan menerima lima puluh persen dari sisa warisan. Atau bila memiliki tiga orang anak, maka masing-masing anak dapat dituliskan untuk menerima tiga puluh persen dari harta dan sepuluh persen yang tersisa disumbangkan untuk kegiatan amal.

Semua ini dapat dituliskan di dalam surat wasiat sehingga ke depannya tidak ada persengketaan atau perselisihan yang timbul antara masing-masing ahli waris.

Bagaimana bila ahli waris meninggal lebih dulu? Tentukan pewaris kedua / cadangan

Umur orang ‘kan memang tidak dapat ditentukan. Bagaimana bila ahli waris ternyata malah meninggal terlebih dulu? Tak perlu pusing, dari awal tentukan saja pewaris kedua atau pewaris cadangan bilamana pewaris utama ternyata wafat duluan.

Ini pun penting untuk ditentukan sejak awal, apalagi bila kamu lantas tak ingat untuk merubah surat wasiat di kemudian hari.

Tentukan siapa yang berhak mengasuh anak atau tanggungan di bawah umur

Bila kamu memiliki anak atau tanggungan yang masih berusia di bawah 17 (tujuh belas) tahun dan karenanya belum dinyatakan sebagai orang dewasa menurut hukum dan perundang-undangan Republik Indonesia, maka kamu harus pula menentukan perwalian anak.

Jika kamu wafat, kepada siapakah akan jatuh hak asuh anak-anak atau tanggungan di bawah umur? Tentukan dari sekarang, sebab hak asuh akan sekaligus menentukan perwalian legal untuk mengurus aset material dan finansial sebelum anak mencapai usia dewasa secara resmi.

Bagaimana kamu ingin dikebumikan?

Ingin dimakamkan di tempat tertentu, dikremasi atau bahkan menjadi donor organ bagi yang membutuhkan – apapun keinginanmu setelah wafat nanti, kamu berhak menentukannya sendiri lewat surat wasiat. 

Pilih pelaksana surat wasiat

Tentukan siapa yang akan menjadi pelaksana hal-hal yang tertulis dalam surat wasiatmu. Dan tentunya, pelaksana kedua atau cadangan bila pelaksana pilihan pertama tidak dapat menjalankan tugasnya.

Tentunya, pelaksana surat wasiat haruslah seseorang yang kamu kenal baik dan kamu percayai penuh supaya yakin semua wasiat yang ditinggalkan akan dijalankan dengan semestinya dan diurus sebaik-baiknya sampai para penerima wasiat mendapatkan apa yang menjadi hak mereka sesuai dengan perintah surat wasiat. 

2. Tulis surat wasiatmu

Ada tiga opsi penulisan surat wasiat:

Menulis surat wasiat dengan bantuan notaris atau pengacara terpercaya

Ini adalah opsi yang biasanya menelan biaya termahal, tapi juga sekaligus termudah dijalankan. Apalagi bila kamu punya banyak aset yang akan diwariskan, bantuan pengacara atau notaris akan sangat dibutuhkan.

Gunakan layanan penulisan wasiat secara online

Pilihan kedua yang lebih terjangkau harganya dan terbaik di era modern sekarang ini adalah menuliskan wasiat menggunakan servis layanan online.

Jenis penulisan wasiat ini cocok untuk pemilik aset dan warisan yang tidak terlalu ribet, dan dapat secara otomatis mengirimkan salinan surat wasiat kepada masing-masing pewaris nantinya.

Tulis surat wasiat sendiri

Menulis surat wasiat sendiri juga tidak ada salahnya. Tapi, sebaiknya diingat bahwa tidak ada kekuatan hukum yang seratus persen mengikat mengenai wasiat yang ditulis sendiri dan surat wasiat ini lebih mudah dipalsukan. Tentu bebas biaya, tapi tak seaman opsi pertama dan kedua.

3. Finalisasi surat wasiat

Bubuhkan tanda tangan di surat wasiat dengan dihadiri dua atau lebih saksi-saksi terpercaya

Sebaiknya tidak hanya satu saksi saja yang hadir, tapi dua atau lebih. Saat membubuhkan tanda tangan di atas surat wasiat, pastikan semua saksi hadir dan dalam keadaan sehat walafiat serta sadar sepenuhnya agar dapat mempertanggungjawabkan kesaksian mereka atas penandatanganan surat wasiat tersebut.

Sekaligus di tempat, mintalah para saksi untuk menandatanganinya sekaligus agar kekuatan dan keabsahan surat wasiat pun akan jadi semakin baik.

Simpan surat wasiat di tempat yang aman dan pastikan dapat ditemukan para pewaris

Bila surat wasiat tak dapat ditemukan saat kamu wafat, maka pesan-pesan di dalamnya pun tidak dapat dijalankan.

Jadi, carilah tempat penyimpanan surat wasiat yang aman tapi sekaligus juga memungkinkan untuk ditemukan atau diberikan kepada para pewaris kelak bila tiba saatnya.

Beberapa contoh tempat aman dan cocok untuk menyimpan surat wasiat adalah: di kantor pengacara atau notarismu, di dalam brankas di rumah atau di safe deposit box di bankmu. Pastikan juga saksi-saksi dan sang pelaksana wasiat tahu mengenai tempat penyimpanan surat wasiat ini.

Berikan salinan surat wasiat kepada sang pelaksana

Untuk jaga-jaga bilamana surat wasiat yang asli sampai hilang atau musnah, sebaiknya berikan sebuah salinan kepada sang pelaksana. Pastikan pelaksana wasiat juga menyimpannya di tempat yang aman.

Sejauh ini, sudah tahu kan bagaimana cara menulis wasiat dan mengapa punya wasiat sangat penting? Contohnya, Diego Maradona, sang legenda bintang sepakbola dunia asal Argentina yang meninggal mendadak tanpa meninggalkan surat wasiat apapun, menyebabkan keruwetan cukup parah di antara anggota-anggota keluarga dan keturunannya karena pertikaian berebut warisan. Sayang sekali, bukan?

Warisan yang memberi perlindungan kepada keluarga yang ditinggalkan

Sekarang, setelah paham mengenai surat wasiat dan penulisannya, saatnya untuk memikirkan mengenai warisan yang sanggup memberikan perlindungan kepada keluarga yang ditinggalkan.

Mulai asuransi jiwamu sendiri bersama Generali Indonesia sejak muda, supaya investasi masa depan terjamin dan keluargamu akan selalu terlindungi bila suatu saat nanti ada hal yang tidak diharapkan terjadi.

Mau tahu seperti apa polis asuransi jiwa yang paling cocok untuk kebutuhanmu? Hubungi agen Generali yang terdekat dari tempat tinggalmu untuk bantuan konsultasi dan saran terbaik!

Tuntun anak-anak ke jalan hidup yang sukses dan bahagia lewat tips dan trik penting kami untuk semua umur:

Penting! Persiapkan Asuransi Dana Pensiunmu Mulai dari Sekarang

Temukan Mentor yang tepat untuk kelancaran karir dan bisnismu!

Metode efektif untuk selalu produktif di kantor: yuk, coba hari ini juga!

 

 

Bagikan
suka artikel ini :