Hari Idul Fitri sudah hampir tiba! Saat-saat menjelang hari raya, termasuk Lebaran, harga berbagai kebutuhan pokok mengalami peningkatan cukup banyak. Budget keluarga pun biasanya membengkak, karena hari raya identik dengan membeli berbagai kebutuhan dalam jumlah lebih banyak untuk kesempatan spesial ini.

Apalagi, orang Indonesia punya tradisi membeli baju dan peralatan shalat baru untuk digunakan di Hari H Idul Fitri – tradisi ini sudah lama berakar di masyarakat sejak dulu.

Hari Raya Idul Fitri pertama setelah pandemi mulai mereda

Tahun 2020 dan 2021, dua tahun belakangan ini, pandemi mengharuskan pemerintah mengambil langkah tegas pencegahan penyebaran Coronavirus COVID-19. Shalat tarawih, kegiatan berbuka puasa maupun mudik Lebaran dilakukan dengan pembatasan yang cukup besar-besaran, sehingga kesan kebersamaan pun kurang dirasakan masyarakat.

Tahun 2022 ini, seiring dengan meredanya pandemi dan naiknya tingkat vaksinasi lengkap serta booster di Indonesia, pemerintah mulai memperlunak aturan-aturan berkumpul selama masa puasa dan libur Lebaran.

Apa yang berubah setelah pandemi mulai mereda di 2022?

Selain peraturan pemerintah yang mulai lebih melunak dan mengizinkan masyarakat untuk berkumpul – tentunya dengan memperhatikan protokol kesehatan – pola pikir masyarakat Indonesia juga mulai berubah.

Bila dulu Lebaran maupun hari-hari raya lainnya sering dikaitkan dengan sikap konsumtif berlebihan di masyarakat, semenjak pandemi, warga Indonesia mulai belajar memahami pentingnya sustainabilitas – termasuk di dalamnya, penghematan dan daur ulang untuk lebih baik memanfaatkan sumber daya di berbagai bidang.

Lebaran ini, bijak mengatur budget keuangan dan belanja keluarga

Nah, pada kesempatan menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini, Generali Indonesia telah merangkum berbagai tips supaya kita semua dapat tetap merayakan hari kemenangan dengan berkesan, tapi sekaligus juga mengatur anggaran keuangan dan belanja keluarga dengan lebih bijaksana.

Bagaimana caranya? Yuk, ikuti tips-tips praktisnya – baca artikel ini sampai selesai, ya!

1. Tentukan jumlah anggaran keseluruhan

Di awal sekali, tentukan jumlah anggaran keseluruhan yang akan diperlukan untuk mendanai seluruh kegiatan dan pengeluaran belanja keluarga sampai masa perayaan Lebaran berakhir.

2. Pisahkan pengeluaran dalam dua kategori: keharusan dan keinginan

Langkah selanjutnya, pisahkan pengeluaran dalam dua kategori:

  • Keharusan: apa yang tetap menjadi kewajiban dan sudah pasti harus dikeluarkan. Contohnya, membayar uang sekolah anak, bayar cicilan, bayar listrik dan lain-lain sebagainya, termasuk biaya makan, transportasi dan biaya hidup secara umum yang sudah pasti tetap harus berjalan.
  • Keinginan: apa yang ingin dibeli tetapi bukan menjadi keharusan. Misalnya, budget staycation, atau budget transportasi mengunjungi keluarga di luar kota.

3. Catat dan jumlahkan pemasukan bulan ini, termasuk THR

Para pekerja dan karyawan di Indonesia umumnya menerima bonus Tunjangan Hari Raya (THR) dari kantor / tempat bekerja.

Catat baik-baik dan hitung berapa jumlah total pemasukan bulan ini, dari gaji, termasuk THR tersebut, bunga deposito yang bisa ditarik, hasil investasi serta penghasilan-penghasilan pasif lainnya (bila ada).

4. Jangan lebay dalam pengeluaran

Besar pasak daripada tiangnya – aduh, jangan sampai gara-gara anggaran terlalu lebay, pemasukan uang lebih kecil dari pengeluaran.

Idealnya, tetap masih ada uang tersisa sekitar 20 hingga 30 persen dari pemasukan total yang bisa ditaruh ke “pos pengeluaran tak terduga” atau pos “tabungan”.

5. Betul-betul perlu, atau hanya sekedar gengsi?

Bila, setelah berhitung ternyata pengeluaran masih lebih besar dari penerimaan uang, sebaiknya kita telaah kembali – apa ada pos pengeluaran yang bisa dipangkas?

Buat prioritas pengeluaran, dari yang betul-betul perlu atau hanya sekedar demi gengsi semata.

6. Jangan kalap saat Big Sale Ramadhan

Saat menjelang hari raya, berbagai pusat perbelanjaan di Indonesia mengadakan sale besar-besaran. Boleh saja sih, datang untuk memanfaatkan diskon demi mendapat barang bermutu dengan harga miring, tapi jangan lantas kalap borong beli segala macam benda yang akhirnya hanya akan berakhir jadi rongsokan tak terpakai di gudang, ya.

Sebelum membeli barang, tanyakan pada diri sendiri: apakah akan benar-benar bermanfaat? Apakah akan dipakai berkali-kali atau hanya satu kali saja?

7. Baju baru tak harus selalu 100% baru

Bagaimana dengan tradisi membeli baju dan peralatan shalat baru? Ya, ini juga harus jadi perhatian. Baju baru, tak harus selalu seratus persen baru.

Banyak opsi zaman now: beli baju seken di Marketplace yang masih dalam kondisi mint, atau bahkan BNIB (“Brand New In Box” alias barang seken yang masih dalam kemasan dan belum pernah digunakan) – tapi harganya miring, atau, kreatiflah menyiasati baju yang sudah ada sekarang ini – tambah payet, padu padan warna, atau beri aksen kecil yang manis seperti hiasan mutiara untuk membuat baju lama jadi kelihatan baru.

Bagaimana dengan alat shalat? Asalkan peralatan tersebut masih layak digunakan, cukup dicuci bersih saja sebelum Hari H. Saat beribadah, baik itu shalat tarawih maupun shalat Ied, yang penting itu niatnya, bukan aksesorisnya. Betul kan?

8. Mencicil beli bahan pokok dari jauh-jauh hari

Menjelang Lebaran, bahan pokok – termasuk daging, cabe, apalagi minyak yang sedang dalam krisis ketersediaan – harganya melonjak gila-gilaan. Mungkin saat ini sudah terlambat karena Lebaran sudah dekat, tapi ingat untuk tahun depan: belilah bahan pokok dari jauh-jauh hari, cicil sedikit demi sedikit – jadi ketika harga naik, kamu sudah punya persediaan.

Daging sapi untuk rendang? Bisa dimasukkan ke freezer. Minyak goreng? Ya, berburu dari jauh-jauh hari saja, setiap kali ada promo langsung saja beli. Cabe, bawang dan sayur-sayuran? Sama kok seperti daging, bisa dibekukan juga.

9. Buat kue kering di rumah sendiri, yuk!

Kue kering adalah salah satu budget pengeluaran yang cukup besar juga saat hari raya. Karena itu, cobalah untuk kreatif membuat kue kering sendiri di rumah.

Kue-kue khas hari raya, seperti si renyah Nastar, kue keju Kaastengels dan si manis Putri Salju, cukup mudah untuk dibuat sendiri – apalagi, sekarang ini banyak sekali resep-resep mudah dan tutorial step-by-step anti gagal di internet untuk memandu siapapun belajar baking kue sendiri.

Ajak anak untuk ikut serta terlibat membuat kue, beri tugas yang mudah saja seperti memasukkan terigu dan membulat-bulatkan adonan, supaya mereka juga senang dan merasa bangga ketika nanti menyantap kue buatan mereka sendiri, saat Lebaran tiba.

10. Tetap ingat, bahwa setelah Lebaran, gajian masih cukup jauh!

Setelah mengatur semua budget di atas, ingatlah bahwa setelah Lebaran di awal bulan Mei 2022, gajian masih cukup jauh. Jadi, bijaksanalah mengatur anggaran supaya tidak kehabisan dana sampai saatnya gajian nanti!

Selamat menyambut Hari Raya Kemenangan Nan Fitri!

 

 

Bulan puasa, tetap jaga kesehatan

Menjaga kesehatan saat puasa Ramadhan sangat penting. Siapapun tentunya mau tetap sehat dan bugar selama menunaikan ibadah suci di bulan Ramadhan, sebelum bersiap-siap merayakan Idul Fitri bersama keluarga dan orang-orang tersayang.

Di bulan suci ini, jangan lupakan perlindungan setiap saat, yang tetap harus jadi perhatian utama. Perlindungan sepanjang waktu ini akan selalu ada untuk kamu di situasi seperti apapun, memberi dukungan dan memproteksi kamu beserta orang-orang yang terpenting dalam hidupmu. Kamu tertarik untuk tahu lebih lanjut bagaimana kamu bisa menciptakan perlindungan sepanjang waktu bagimu dan keluarga tersayang? GMS solusinya!

Kini, Generali Indonesia menghadirkan Asuransi Tambahan Generali Medical Solution yang dapat dipilih oleh nasabah dalam merencanakan perlindungan kesehatan untuk diri sendiri dan keluarga tercinta. Asuransi Tambahan Generali Medical Solution memberikan perlindungan kesehatan menyeluruh untuk Nasabah yang memerlukan perlindungan kelas satu.

Dilengkapi dengan fasilitas pembayaran biaya perawatan sesuai tagihan dengan fasilitas cashless di jaringan rumah sakit rekanan, hingga wilayah pertanggungan sampai dengan seluruh dunia, GMS juga meng-cover perawatan berbagai penyakit kritis.

Ingin mulai menambahkan GMS ke program asuransimu? Kamu bisa berkonsultasi dengan Agen Generali yang terdekat di kotamu, lewat tautan berikut ini.

Bagikan
suka artikel ini :