Mulai dari makan croissant di Paris, hingga merayakan karnaval tahunan di Rio de Janeiro, kuliah di luar negeri merupakan pengalaman yang meninggalkan kesan seumur hidup. Kuliah di luar negeri merupakan kesempatan untuk mempelajari budaya yang berbeda, mengenal teman-teman baru dan menikmati pengalaman internasional - nah, sekarang bagaimana caranya memilih negara yang tepat, dari sekian banyaknya pilihan yang ada?

Tujuan kamu apa?

Sebelum mulai packing dan membayangkan segala macam post di Facebook dan Instagram yang keren-keren, pertama-tama pikir dulu, apa sih untungnya kuliah di luar negeri? Apa benefitnya untuk pribadi dan karir kamu kelak? Cek dulu info online mengenai universitas mana yang terkenal dan cocok dengan jurusan yang kamu inginkan. Universitas di luar negeri biasanya juga punya daftar mata kuliah yang tersedia di website mereka, jadi kamu bisa cari tahu lebih lanjut dulu sebelum memutuskan mau kuliah dimana.

Beasiswa dan kuliah gratis, mungkin aja lho!

Ingat juga untuk membicarakan tentang kemungkinan beasiswa - ada banyak ragam beasiswa di berbagai negara. Beberapa negara dan universitas menawarkan beasiswa yang cukup besar jumlahnya untuk mahasiswa asing. Di Eropa, ada program yang bernama Erasmus yang membantu banyak mahasiswa mewujudkan mimpi kuliah di luar negeri - gratis!

Selain Erasmus, beberapa negara di Eropa pun menerapkan biaya kuliah gratis. Contohnya? Jerman dan Prancis, yang menggratiskan biaya kuliah untuk hampir semua universitas milik negara. Hanya saja, kamu harus bisa bahasa negara tersebut, karena bahasa pengantar di sebagian besar universitas negeri adalah bahasa nasional, bahasa Jerman di Jerman, dan bahasa Prancis di Prancis tentunya!

Negara mana, jurusan apa?

Nah, ini nih yang jadi pertanyaan banyak orang! Lazimnya, orang Indonesia menganggap, kalau mau sekolah teknik, arsitektur, engineering dan kedokteran, nah, ini sih di Jerman aja, karena memang Jerman merupakan negara yang terkenal dengan kualitas mesin dan teknologinya, selain itu, universitas dan institut teknik di Jerman sangat banyak. Presiden ketiga RI, BJ Habibie, sosok jenius yang terkenal atas prestasinya di bidang aeronautical engineering merupakan salah satu alumnus yang paling terkenal dari institut teknik terkemuka di Jerman, RWTH Aachen.

Sedangkan, untuk jurusan psikologi, sastra, bisnis dan entrepreneurship, Amerika Serikat dan Inggris-lah tujuan yang dianggap paling tepat. Contohnya, aktris, penyanyi dan model, Cinta Laura, yang kuliah di Columbia University di AS, lulus dengan predikat summa cum laude di jurusan psikologi dan sastra, sedangkan aktris Maudy Ayunda lulus dari jurusan politik, filsafat dan ekonomi dari universitas Oxford di Inggris. Nadiem Makariem, founder Go-Jek, juga salah satu alumnus dari universitas Harvard yang bergengsi.

Selain itu, beberapa kota juga terkenal spesifik untuk jurusan tertentu. Seperti kota Paris dan New York yang terkenal untuk jurusan fashion design-nya, serta Amsterdam dan Utrecht yang terkenal dengan jurusan hukum internasional.

Biaya hidup sehari-hari

Selain memperhitungkan biaya hidup (tentunya jauh lebih tinggi di negara-negara maju seperti Australia dan Amerika Serikat, dibanding dengan negara-negara di Eropa Tengah, Amerika Latin dan Asia), cari tahu juga apakah ada kemungkinan untuk bisa kerja part-time di tempat tujuan - biasanya, hidup di kota-kota besar lebih memungkinkan untuk kerja sambilan dibanding kota-kota kecil.

Pertimbangan lainnya

Juga penting: apa sih pertimbangan kamu untuk kuliah di luar negeri? Apakah kamu ingin belajar bahasa, mengasah kemampuan tertentu, atau mencoba hidup dengan cara lain? Nah, ini beda-beda untuk tiap orang. Ada orang yang tujuan hidupnya mau tinggal di kota pinggir pantai seperti di Barcelona, ada juga orang yang ingin mengalami satu semester penuh makanan eksotik, kelas bahasa dan hidup modern di Tokyo.

Jarak dari negara asal dan teman-teman juga menjadi faktor penentu bagi banyak mahasiswa internasional, selain kesempatan untuk traveling saat sedang kuliah di sana - contohnya, Eropa merupakan lokasi ideal untuk menjelajah berbagai negara dan budaya, ketimbang Australia misalnya. Jangan lupa, kesempatan sekali seumur hidup ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Jadi, mau daftar kuliah di negara mana nih, tahun depan?

Bagikan
suka artikel ini :