Semakin hari, semakin banyak orang yang melek akan pentingnya investasi. Adapun model investasi yang banyak dilirik di antaranya adalah investasi dalam bentuk reksa dana dan saham. Reksa dana dan saham, mana yang paling cocok untuk kamu? Agar tak bingung, simak beberapa faktor yang bisa dijadikan pertimbangan untuk memilih salah satu yang paling cocok. 

Risiko Investasi 

Mengenali profil risiko diri sendiri merupakan hal yang mutlak untuk dilakukan sebelum terjun ke dunia investasi. Pasalnya, profil risiko ini akan bisa menjadi pedoman dalam memilih jenis atau model investasi apa yang paling cocok dengan profil risiko yang dimiliki. Hal ini pun berlaku untuk kamu yang bingung memilih antara reksa dana atau saham sebagai bentuk investasi. 

Jika bicara tentang risiko, saham dianggap memiliki tingkat risiko yang tinggi, sedangkan tingkat risiko reksa dana cenderung lebih rendah. Jika profil risiko dirimu merupakan investor agresif, maka investasi dalam bentuk saham sangat tepat untuk kamu pilih. Namun, jika kamu tipe investor konservatif, sebaiknya kamu memilih reksa dana sebagai bentuk investasi. 

Mengapa profil risiko harus dicocokkan dengan tingkat risiko dari masing-masing investasi ini? Alasannya adalah karena dalam berinvestasi tak sekadar tentang ketersediaan dana saja, melainkan juga kesiapan mental seseorang dalam mengambil sebuah risiko. Tingkat risiko tinggi butuh ketahanan mental yang tinggi pula, begitupun sebaliknya. 

Bentuk Pengelolaan Dana 

Reksa dana vs saham, mana yang paling cocok untuk kamu? Jika pertanyaan ini masih memusingkanmu, coba pertimbangkan cara pengelolaan dana dari kedua bentuk investasi ini. Pengelolaan dana pada investasi saham dilakukan sendiri, sedangkan untuk investasi dalam bentuk reksa dana, ada manajer investasi yang siap untuk mengelola dana secara bijaksana. 

Jika kamu memilih saham, itu berarti kamu sudah harus siap untuk meluangkan waktu untuk memahami setiap profil perusahaan yang menerbitkan saham, serta memantau pergerakan saham tersebut. Sedangkan untuk investasi dalam bentuk reksa dana, manajer investasi akan bisa membantumu dalam mengelola dana tersebut. Jadi, ingin yang bekerja mandiri atau dibantu? 

Return 

Hal yang juga tak boleh lupa untuk dipertimbangkan adalah return yang bisa diperoleh dari investasi yang dilakukan. Return ini sendiri akan bergantung pada tingkat risiko dari investasi tersebut. Jika tingkat resikonya tinggi, maka return yang nantinya diperoleh pun juga akan besar, begitupun sebaliknya, jika risikonya terbilang rendah, return juga akan lebih kecil. 

Jika kamu ingin memperoleh return yang besar dari investasi yang kamu lakukan, maka investasi dalam bentuk saham sangat tepat untuk kamu jadikan pilihan, karena return-nya yang lumayan tinggi. Namun, jika kamu tak masalah dengan return investasi yang lebih kecil, karena resikonya pun juga lebih rendah, maka investasi dalam bentuk reksa dana sangat layak untuk dipilih. 

Nominal Minimal Investasi 

Nominal minimal yang dibutuhkan untuk memulai investasi juga patut untuk kamu pertimbangkan, saat memilih antara kedua jenis investasi ini. Bagi yang ingin berinvestasi dalam bentuk saham, nominal deposit minimal yang umum dikenakan adalah sebanyak 5 juta. Sedangkan investasi dalam bentuk reksa dana cukup dengan 100 ribu saja untuk memulainya. 

Berdasarkan informasi ini, coba periksa lagi kondisi keuanganmu. Jika kamu memiliki uang dingin dengan nominal minimum untuk memulai saham, maka tak ada salahnya kamu memilih investasi tersebut. Jika tidak, maka memilih reksa dana sebagai bentuk investasi juga tak kalah bagus kok. 

Pajak atas Investasi 

Pajak yang diberlakukan atas model investasi juga layak untuk kamu jadikan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih antara saham atau reksa dana. Investasi saham sendiri dikenakan pajak final sebesar 0.1 persen dari nilai penjualan saham yang termasuk dalam biaya penjualan. Pemilik saham pun akan dikenakan pajak final sebesar 10 persen, jika memperoleh dividen dari perusahaan. 

Mengenai pajak atas reksa dana, sejauh ini belum ada pajak yang dibebankan pada para investornya. Orang yang berinvestasi dalam model investasi satu ini hanya diwajibkan untuk melaporkan keuntungan yang diperolehnya dari investasi tersebut, ke dalam laporan SPT Tahunannya. Nah, investasi mana nih yang bakal kamu pilih, yang dikenai pajak atau tidak?

Reksa dana vs saham, mana yang paling cocok untuk kamu? Sebelum memutuskan untuk memilih salah satunya, baiknya kamu pertimbangkan lima faktor penting di atas. Dengan mempertimbangkan lima hal tersebut, maka kamu akan bisa enjoy dalam berinvestasi, karena sesuai dengan profil risiko yang kamu miliki, serta mendatangkan hasil yang sesuai dengan ekspektasimu.  

Bagikan
suka artikel ini :