Kamu suka berbelanja online dan semakin sering pilih beli di OLS ketimbang di toko di mall? Kamu tak sendiri. Di seluruh dunia, cara orang berbelanja saat ini sedang mengalami perubahan. Lebih dari separuh penduduk Spanyol berbelanja online, sedangkan di Cina, jumlah transaksi online naik sebanyak 26% di tahun 2016.

Karena itu, jelaslah kita saat ini sudah masuk era digital, zaman dimana makin banyak orang berbelanja lewat jalur online. Keuntungan dari toko-toko online terbesar di Indonesia seperti contohnya Tokopedia sedang meroket dan toko-toko tradisional berjuang untuk menyainginya.

Semakin banyak entrepreneur alias pengusaha banting jalur bisnisnya ke arah startup digital, karena investasi memiliki toko online jauh lebih murah di awal, serta lebih menjanjikan di masa depan secara finansial.

Jadi, bagaimana kira-kira perkembangan dunia digital ini akan mengubah pola pikir, aktivitas, interaksi dan ekspektasi pembeli? Seperti apakah perubahan yang bisa kita perkirakan akan terjadi di masa depan?

Fenomena toko dan bisnis online

Teknologi digital sudah jadi bagian keseharian kita sejak perangkat komputer pribadi mulai diproduksi di tahun 1970an. Tapi, hanya sepuluh tahun belakangan saja rasanya kita mulai menyaksikan perubahan yang luar biasa besar dimana konsumen mulai melirik online shopping. Tahun 2007, hampir tidak ada orang Indonesia yang berbelanja online, jumlah toko online pun masih sangat sedikit bahkan nyaris tidak ada. Sedangkan di tahun 2017, riset PricewaterhouseCoopers menyatakan bahwa 50% dari konsumen Indonesia yang menjadi responden mereka, sudah pernah berbelanja online.

Saat ini, di Asia, Indonesia diprediksikan akan menjadi pangsa pasar toko online terbesar setelah Cina dan India, dengan proyeksi pertumbuhan sebanyak 50% per tahun dan nilai pasar sebesar 130 juta dolar di tahun 2020. Saat ini kebanyakan konsumen membeli segala sesuatu melalui perangkat mobile mereka, dengan generasi milenial di urutan teratas dari konsumen yang bersedia membeli segala kebutuhannya dengan skema online. Kebutuhan ini pun beragam mulai dari fashion, elektronik, transportasi, entertainment, buku, pilihan investasi hingga buku polis asuransi.

Meskipun banyak saingan, luasnya jenis jasa yang bisa ditawarkan secara online membuat orang kini lebih berminat untuk mengelola toko secara online ketimbang memiliki toko secara fisik. Menurut riset, rata-rata web belanja online hanya butuh waktu 15 detik untuk menarik konsumen. Maka sangat penting untuk memikirkan desain web yang sempurna, waktu unduh yang cepat dan navigasi yang mudah. Dan karena review produk dan perbandingan harga dapat dilakukan dengan satu klik saja, pebisnis online pun ditantang untuk memberikan servis yang memuaskan. Alasan utama pelanggan berbelanja online, adalah selain banyaknya pilihan yang tersedia, juga kenyamanan untuk dapat berbelanja dari mana saja. Harga yang terjangkau juga jadi salah satu faktor penentu utama.

Review itu penting

Cara konsumen berinteraksi dengan toko dan usaha juga sudah berubah, seiring dengan perpindahan model bisnis dari toko secara fisik ke toko online yang akrab disebut OLS (online shop) oleh para konsumen. Bila di tahun 2003 misalnya, pelanggan sepenuhnya percaya kepada agen asuransi atau pramuniaga toko, kini pelanggan juga mengandalkan review-review dari berbagai website, forum dan medsos. Penilaian ini lebih penting dari yang kamu kira - lebih dari 67% konsumen menganggap review di website, forum atau medsos sebagai elemen sangat penting saat belanja online. Sebagai jalan untuk mendapatkan review yang sangat bagus, bisnis online pun beralih ke Facebook, Twitter dan Instagram untuk berpromosi mengenai merek dan produk mereka, cara yang juga memungkinkan untuk berinteraksi dengan konsumen secara langsung, termasuk menanggapi dan menangani keluhan pelanggan.

Jadi, apakah yang akan terjadi di masa depan? Dengan semakin majunya teknologi yang memudahkan belanja di web dan maraknya sistem pembayaran lewat ponsel, menurut para ahli, mayoritas pembelian kelak akan terjadi lewat ponsel. Di Indonesia, contohnya, banyak sekali orang yang saat ini mengandalkan berbagai servis online untuk bertransaksi dan membeli berbagai jenis barang. Seperti Go-Jek dengan berbagai servisnya yang membuat orang dengan mudah memesan tidak hanya transportasi secara online tapi juga makanan, tiket nonton, bahkan jasa membersihkan rumah, pijat dan salon kecantikan.

Bersamaan dengan kemajuan teknologi pula, para penjual jasa dan produk online diharuskan untuk menawarkan solusi yang lebih personal, guna mencuri perhatian pelanggan dari kompetitor.

Toko-toko fisik, di sisi lain, mau tak mau akan didorong untuk memutar otak dan berinvestasi dalam strategi-strategi pemasaran baru, misalkan dari jasa pengantaran yang lebih baik, dari segi toko yang lebih interaktif, dan tentunya harga yang kompetitif untuk dapat bersaing dengan toko online. Diawali dari linimasa Twitter hingga sistem pengantaran barang dari Amazon yang menggunakan drone canggih, jelaslah bahwa cara kita menggunakan bisnis dan jasa takkan pernah sama seperti dulu - inilah waktu untuk pemilik bisnis menyongsong masa depan dan menyambut evolusi digital bersama dengan para pelanggan mereka.

Generali, sebagai salah satu perusahaan asuransi terbesar di dunia, kini juga sudah berinovasi dengan hadirnya iConnect, alat pemasaran berbasis teknologi yang dapat digunakan oleh para agen untuk selalu dapat memonitor jaringan bisnis mereka secara online, kapan saja dan darimana saja. OMNI Channel yang digawangi iConnect ini memungkinkan para agen dapat selalu terhubung setiap saat dengan klien mereka, sehingga relasi yang baik dapat terjalin dengan lancar. Seluruh agen asuransi Generali Indonesia merupakan bentuk nyata dari penggunaan kemajuan teknologi untuk berbisnis - membangun bisnis asuransi kini dapat dijalani oleh siapa saja, cukup dengan memiliki perangkat komputer dan koneksi internet.

Kehadiran iConnect tentunya memudahkan para agen untuk mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan klien, agar nasabah semakin mudah memiliki polis asuransi jiwa, semua dapat dengan mudah dikerjakan lewat sarana canggih ini. OMNI Channel sendiri merupakan aplikasi yang dapat dengan mudah diakses dari tablet maupun dari laptop.

Ada lagi program Connected Agents yang mulai berjalan di seluruh dunia. Segala kemudahan bantuan untuk memperkenalkan asuransi via online ini memungkinkan para agen Generali untuk membangun jaringan mereka sendiri, dengan waktu dan tempat kerja yang fleksibel. Ini baru namanya bisnis online yang mudah tapi bisa banyak menghasilkan!

Jadi, apakah kamu siap bergabung dengan generasi baru konsumen dan pebisnis digital? Klik tautan ini untuk mengirimkan CVmu untuk bergabung menjadi agen asuransi Generali!

 

Selalu update dengan jenis-jenis bisnis baru dan berita seputar teknologi lewat artikel-artikel dari expert kami

Komunikasi lewat jalur digital: Cara interaksi masa kini

Bisnis jaman now: era entrepreneur digital

10 Sifat Pemimpin Bisnis yang Hebat

Bagikan
suka artikel ini :