Dalam manajemen finansial, kamu pasti akan menemui alokasi dana darurat. Sebenarnya apa itu dana darurat dan mengapa alokasi dana ini sangat penting bagi setiap orang? Kali ini, kita akan coba mengulas lebih lengkap tentang dana darurat dan bagaimana cara efektif untuk mempersiapkannya.

Pengertian Dana Darurat

Sesuai namanya, dana darurat adalah dana yang akan dialokasikan untuk berbagai jenis kebutuhan yang sifatnya darurat. Dalam hidup ini, kita pasti sudah punya rentetan daftar kebutuhan yang harus dipenuhi. Namun di luar semua kebutuhan tersebut, ada saja satu atau dua jenis kebutuhan yang sifatnya darurat atau tiba-tiba saja harus dipenuhi tanpa ada rencana terlebih dahulu.

Kondisi darurat yang terjadi di kehidupan kita sangat beragam. Setiap orang juga pasti akan punya kondisi daruratnya masing-masing. Sifatnya tiba-tiba dan tidak masuk ke dalam rencana anggaran yang sudah kita buat. Itulah terkadang kita dibuat kesal dengan adanya kebutuhan darurat semacam ini.

Contoh pengeluaran untuk dana darurat ini bisa sangat bervariasi. Mulai dari biaya untuk berobat, biaya perbaikan mobil, biaya renovasi plafon rumah yang tiba-tiba jebol, dan masih banyak lagi. Jumlah uang yang dikeluarkan untuk kebutuhan darurat ini juga sangat bervariasi. Bisa saja nominalnya kecil namun juga bisa terbilang besar jadi memang penting untuk dipersiapkan.

Cara Mempersiapkan Dana Darurat

Banyak orang sebenarnya tahu kalau dana darurat itu sangat penting untuk dimiliki. Sayangnya, tidak semua orang bisa mempersiapkan kebutuhan dana darurat dengan baik. Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar dapat mempersiapkan dana darurat dengan efektif:

1. Hitung Berapa Dana Darurat yang Dibutuhkan

Pertama-tama, kamu harus hitung dulu berapa besar dana darurat yang kamu butuhkan. Setiap orang butuh dana darurat yang nominalnya berbeda-beda. Kamu harus bisa menentukan berapa besar dana darurat yang perlu kamu miliki. Nominal dana darurat ini bisa dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya besar pemasukan dan pengeluaran yang kamu lakukan untuk kebutuhan utama.

Dana darurat ini juga bisa dipengaruhi oleh kebiasaan yang kamu lakukan sehari-hari. Misalnya saja kamu biasa naik motor untuk beraktivitas atau kamu punya hobi olahraga badminton. Hal-hal semacam ini bisa ikut berpengaruh pada nominal dana darurat karena aktivitas yang kamu lakukan berkontribusi pada kemungkinan datangnya kondisi-kondisi darurat dalam hidupmu.

2. Tentukan Jangka Waktu Pengumpulan Dana

Jika kamu sudah tahu berapa besar dana yang harus dikumpulkan maka berikutnya kamu harus menentukan waktu untuk mencapai dana tersebut. Ini berlaku jika kamu sama sekali belum punya tabungan dana darurat. Secara otomatis kamu memang harus memulai dari nol dan butuh perkiraan jangka waktu yang tepat supaya kamu bisa segera memiliki pegangan dana darurat.

Jangka waktu pengumpulan dana darurat ini tentu saja akan dipengaruhi jumlah pemasukan yang kamu miliki. Logikanya, semakin besar nominal pemasukanmu maka akan semakin lama juga jangka waktu pengumpulan dana tersebut dan berlaku juga sebaliknya. Usahakan untuk secepat mungkin mengumpulkan dana ini karena kita tidak pernah tahu kapan akan terjadi hal-hal yang sifatnya darurat.

3. Pisahkan dari Rekening Reguler

Penting sekali untuk memisahkan dana darurat ini dari rekening reguler. Rekening reguler yang dimaksud di sini adalah rekening yang biasa kamu gunakan untuk transaksi sehari-hari. Jika kamu tidak memisahkannya maka sulit untuk membuat target dana darurat ini terkumpul sesuai rencana. Apalagi jika kamu punya kemudahan akses ke akun rekening tersebut.

Siapkan rekening khusus yang memang tidak akan kamu akses secara reguler. Langsung saja setorkan dana ke akun rekening tersebut secara berkala. Jika sudah terkumpul maka jangan digunakan untuk kebutuhan apapun. Ingat, tujuan utama dari pengumpulan dana ini adalah untuk berjaga-jaga kalau ada situasi darurat. Jadi jangan menggunakannya untuk kebutuhan yang lain.

4. Gunakan Layanan Asuransi

Salah satu tips mudah yang bisa kamu lakukan untuk mengumpulkan dana darurat dengan efektif adalah pakai layanan asuransi. Pemakaian layanan asuransi ini menjadi cara mudah bagi kamu untuk memiliki simpanan dana darurat. Istilahnya kamu dipaksa untuk menyetorkan dana agar bisa dipakai saat terjadi situasi darurat. Ini bisa jadi salah satu opsi agar plot dana daruratmu lebih terarah.

Tidak masalah jika tetap ingin mengumpulkan dana darurat di rekening terpisah. Namun, tidak ada salahnya juga jika ingin tetap memiliki asuransi. Justru ini akan membantu kamu memiliki dana darurat yang berhubungan dengan kebutuhan khusus. Misalnya dana darurat di saat sakit dan butuh layanan kesehatan, kamu bisa pilih asuransi kesehatan jadi tidak perlu ambil uang darurat di rekening khusus tadi.

5. Jadikan Prioritas tanpa Dianggap sebagai Beban

Cobalah untuk menjadikan alokasi dana darurat ini sebagai sebuah prioritas. Dalam sebuah perencanaan keuangan, prioritas ini sangat penting. Kamu memang harus menggunakan uangmu sesuai skala prioritas. Mana yang lebih penting harus diutamakan terlebih dahulu. Misalnya saja tagihan atau cicilan, sudah pasti ini jadi salah satu jenis pengeluaran yang masuk skala prioritas paling atas.

Begitu juga dengan dana darurat, usahakan untuk menjadikan dana darurat ini sebagai prioritas. Namun, tidak perlu menjadikannya sebagai beban. Santai saja dan tetap penuhi kebutuhan-kebutuhan utama terlebih dahulu. Pelan-pelan saja namun konsisten sambil berdoa supaya tidak ada kondisi darurat yang terjadi sebelum kamu punya dana yang memadai.

Alokasi dana darurat ini sangat penting dalam manajemen keuangan. Jika kamu belum mulai mengumpulkan dana darurat saat ini, segera mulai secepatnya. Dana darurat akan membantu hidup jadi lebih tenang dan menjaga stabilitas keuanganmu terutama saat ada hal-hal darurat tidak terduga di hidup ini.

Bagikan
suka artikel ini :